Sunday, December 21, 2014

10 Hal yang paling aku sukai dari Ibuk, Selamat Hari Ibu :)

10 Hal yang paling aku sukai dari Ibuk:

  1. Senyumnya yang selalu berhasil menghilangkan gundah

  2. Sentuhannya ketika membelai rambut dan memeluk saya

  3. Suaranya di malam-malam yang sepi, ketika ia selalu tahu anaknya sedang gundah gulana

  4. Ketika ia berangkat mengajar ke sekolah dengan seragamnya

  5. Ketika ia menatap mesra Bapak dan meyakinkan semuanya akan baik-baik saja

  6. Kekuatan tangannya, ketika ia harus segera menyiapkan makanan

  7. Melihat ia menjelaskan persoalan Matematika di papan tulis

  8. Ketika ia menyiapkan bekal untuk Bapak ke kantor

  9. Ketika ia mematut diri di depan cermin dan meminta pendapat kami tentang penampilannya

  10. Nasihatnya di saat kami hampir menyerah


Ibuk…...sepuluh hal tersebut bukan apa-apa, hanya sebagian kecil dari dirimu. Sesungguhnya setiap inci dari dirimu aku sukai, semua tentangmu. Bahkan engkau melahirkanku ke dunia ini adalah hal yang paling ku sukai.

Ibuk…..kata orang hari ini hari Ibu. Seharusnya hari ini kau tidak perlu melakukan apapun, cukup bersantai dan menikmati apa yang kau inginkan. Tapi apa daya, anakmu yang sudah besar ini masih belum di rumah. Selamat hari ibu Ibuk. Semoga engkau selalu sehat, dimudahkan segala urusan dan rencanamu. Semoga engkau diberi umur panjang dan penuh berkah, sampai melihat kami semua tumbuh besar dan melihat cucu-cucumu kelak. Semoga Alloh SWT menjadikan kami anak-anakmu yang soleh soleha, yang menjadi tiket ke surga-Nya. Semoga engkau diberikan kebahagiaan dunia dan akhirat. Tetaplah menjadi Ibuk yang luar biasa untuk kami.

Sampai saat ini belum ada angka nominal yang dapat menyatakan betapa berharganya dirimu, atau apapun yang dapat menggambarkan betapa kami menyayangimu. Engkau tak tergantikan Ibuk. Maaf kadang aku membantah perkataanmu. Maaf belum bisa selalu ada di sampingmu.

Kami menyayangimu. Peluk cium dari Jogja.

:))

Friday, December 12, 2014

Back To December

Selagi bulan Desember

Sebelum bulan Desember berlalu

Ini ada sebuah lirik lagu dari Taylor Swift, judulnya Back To December :))

Lagu ini tentang seseorang yang menyesal telah merusak hubungannya dengan orang yang dia sayangi

Silahkan galau setelah membaca lirik lagu ini .......

I’m so glad you made time to see me


Aku sangat senang kau mau luangkan waktu untuk menemuiku


How’s life? Tell me, how’s your family?


Bagaimana kabarmu? Katakan, bagaimana kabar keluargamu?


I haven’t seen them in a while


Sudah cukup lama aku tak bertemu mereka



You’ve been good, busier than ever


Kabarmu baik, lebih sibuk dari dahulu


We small talk, work and the weather


Kita berbincang, (tentang) pekerjaan dan cuaca


Your guard is up, and I know why


Kau tampak hati-hati, dan aku tahu sebabnya



Because the last time you saw me


Karena terakhir kali kau melihatku


Is still burned in the back of your mind


Masih berkobar di dalam pikiranmu


You gave me roses, and I left them there to die


Kau beri aku mawar, dan kubiarkan semuanya layu



So this is me swallowing my pride


Dan kini kutelan ludahku sendiri


Standing in front of you, saying I’m sorry for that night


Berdiri di depanmu, minta maaf untuk malam itu


And I go back to December all the time


Dan selalu kukenang bulan Desember



It turns out freedom ain’t nothing but missing you


Ternyata kebebasan tiada artinya jika merindukanmu


Wishing I’d realized what I had when you were mine


Berharap dulu kusadari yang kumiliki saat kau bersamaku


I go back to December, turn around and make it alright


Kukenang kembali bulan Desember, menoleh dan meluruskan semuanya


I go back to December all the time


Selalu kukenang bulan Desember



These days, I haven’t been sleeping


Akhir-akhir ini, aku tak bisa tidur


Staying up, playing back myself leaving


Terjaga, membayangkan kepergianku


When your birthday passed, and I didn’t call


Di hari ulang tahunmu, dan aku tak menghubungimu



Then I think about summer, all the beautiful times


Lalu terpikirku tentang musim panas, saat-saat yang indah


I watched you laughing from the passenger side


Kulihat kau tertawa di bangku penumpang


And realized I loved you in the fall


Dan kusadari aku mencintaimu di musim gugur


And then the cold came, the dark days


Dan lalu musim dingin datang, hari-hari gelap


When fear crept into my mind


Saat rasa takut merasuk pikiranku


You gave me all your love, and all I gave you was goodbye


Telah kau berikan seluruh cintamu, dan kubalas dengan meninggalkanmu



I miss your tan skin, your sweet smile


Aku rindu kulit sawo matangmu, senyum manismu


So good to me, so right


Begitu indah bagiku, begitu indah


And how you held me in your arms that September night


Dan bagaimana kau dekap aku di malam bulan September itu


The first time you ever saw me cry


Pertama kali kau lihat aku menangis



Maybe this is wishful thinking


Ini mungkin hanya harapan


Probably mindless dreaming


Mungkin sekedar mimpi


But if we loved again, I swear I’d love you right


Namun jika kita saling mencintai lagi, aku bersumpah akan mencintaimu seperti seharusnya



I’d go back in time and change it, but I can’t


Aku mau kembali ke masa lalu dan mengubahnya, namun aku tak bisa


So if the chain is on your door, I understand


Maka jika rantai itu ada di pintumu, kumengerti

Taylor Swift

Aku menyukaimu karena kau hidup dalam impianmu sendiri, kau tidak hidup dalam mimpi orang lain. Tidak peduli apa yang orang lain katakana dengan impianmu. Kau bekerja keras untuk mencapai mimpimu. Dan hey kau juga menulis……kau pernah mengatakan bahwa kau tidak mungkin bisa bernyanyi jika tidak menulis. Jadilah kau menulis semua lagu-lagumu dan menyanyikannya. Kau penuh imajinasi. Orang yang bisa menulis lagu dengan baik pastilah orang yang cerdas.

Kau menjadikan orang-orang di sekitarmu sebagai sumber inspirasi, karena memang begitulah seharusnya. Hal terdekat dari kitalah yang paling bisa menginspirasi. Bersyukur karena inspirasi itu adalah baik, hingga menghasilkan karya. Kau bisa tiba-tiba muncul dengan nyanyian yang menggebu-gebu, untuk kemudian muncul dengan nyanyian yang mendayu-dayu. Lagu-lagumu mewakili perasaan orang-orang yang mencinta. Itu menyenangkan.

Sunday, November 30, 2014

Cerpen: Gadis Di Persimpangan Jalan (Bag. 3)

Kosku yang sesak karena mungil terletak di ujung jalan sebelum tikungan menuju sungai. Untuk mencapainya kau harus melewati persimpangan jalan itu. Aku belum lama pindah ke kamar kos ini. Karena alasan keterbatasan uang maka aku terpaksa menyewa kamar kos yang mungil di kawasan yang yaa dapat disebut sedikit kumuh. Letaknya yang dekat sungai membuat kawasan itu kadang banjir di musim hujan, akibat sungai yang meluap karena banyaknya sampah. Aku heran mengapa manusia begitu tidak peduli pada lingkungan tempat tinggalnya sendiri. Betapa egoisnya mereka, hanya memikirkan diri sendiri tanpa memikirkan anak cucu mereka. Seenaknya saja membuang sampah di sungai. Aku menggerutu sendiri.

Gerutuanku tentang sampah di sungai yang membuat banjir terhenti karena otakku mengirim sinyal ingatan tentang gadis di persimpangan jalan yang selalu kelihat di waktu yang sama dalam beberapa hari ini. Entah mengapa sejak melihat gadis itu aku dilanda penasaran yang besar. Aku belum pernah merasa sepenasaran ini pada seseorang. Aku seperti melihat diriku dalam diri gadis itu. Seorang manusia yang penuh kegalauan karena sedang menunggu, entah menunggu seseorang atau menunggu kabar baik. Sama-sama menunggu kepastian.

Di daerah ini aku tidak memiliki teman, karena aku memang berniat menjaga jarak dengan siapapun. Aku sudah terlalu lelah untuk berurusan dengan manusia lainnya yang justru hanya ada saat kau senang. Namun setelah dua minggu selalu melihat gadis di persimpangan jalan, aku jadi ingin mengenalnya. Kuputuskan besok untuk bertemu dengannya dan menyapanya.

(bersambung)

Thursday, November 27, 2014

Cerpen: Gadis Di Persimpangan Jalan (Bag. 2)

Orang-orang biasa memanggilku gadis payung hijau karena payung hijau selalu menemaniku kemanapun. Kurasa memang hanya dia yang selalu setia didekatku. Sama seperti hari ini ketika aku menunggumu untuk kesekian kalinya, di persimpangan jalan ini. Payung hijau ini cukup membuatku tak basah kuyup di bawah hujan, setidaknya menurutku. Kau tentu tak tahu, karena tak pernah memperhatikan. Ah ya sejak kapan kau akan memperhatikan, sedang kau tak jua datang.

Kau mungkin tak menyadari betapa hati dan fisikku semakin hari semakin kuat untuk berdiri menunggumu di sini. Aku telah mempersiapkan diriku sebaik-baiknya untuk pertemuanku denganmu. Meski hujan atau terik matahari. Aku tak peduli pada tatapan orang yang menatapku iba, heran, dan takut. Mereka pasti menganggapku gila. Tapi aku tak peduli. Lagipula mengapa kau harus repot peduli pada tanggapan orang atas apa yang kau yakini. Karena rasa peduliku sudah kau sedot habis pada janjimu yang menjelma jutaan kilo watt cahaya yang membuat ruang hatiku terang benderang.

Entah sampai kapan kekuatanku bertahan untuk menunggumu. Akupun tak tahu. Mungkin sampai ibu melarangku untuk keluar rumah lagi. Kau tahu kan aku tidak akan pernah bisa menolak perintah ibu, karena aku ingin mendapatkan surga atas ridhonya. Atau mungkin sampai persimpangan jalan ini sudah tidak ada lagi. Persimpangan jalan yang akan menunjukkan aku padamu, kau padaku.

Dari jauh masih tak ada tanda-tanda kau datang. Apakah kau akan datang diantar tukang ojek atau naik bus reot yang melewati persimpangan jalan ini?, masih tak ada tanda. Jangan hawatir, aku adalah pengingat jitu. Aku bisa mengingat semua detail, apalagi tentangmu. Tentang janjimu yang membuatku menunggu di sini, di persimpangan jalan ini.

(bersambung)

Cerpen: Gadis Di Persimpangan Jalan (Bag. 1)

Sore itu langit gelap menurunkan hujan deras. Jam tangan menunjukkan baru pukul 4 sore, seharusnya langit tak segelap itu. Jalanan sepi, orang-orang sepertinya lebih memilih menikmati selimut hangat di rumah masing-masing. Berbeda denganku yang sedang kepayahan menuntun motor butut karena kehabisan bensin di tengah derasnya hujan. Akhirnya aku memutuskan berteduh di sebuah warung yang tak jauh dari persimpangan jalan yang kulewati. Aku basah kuyup dan menggigil kedinginan.

Aku memesan segelas kopi panas untuk menghangatkan badan pada ibu warung yang menurutku terlalu cerewet. Ia tak hentinya berbicara. Berbicara tentang apa saja yang terlintas di kepalanya. Mulai tentang anaknya yang nakal, tentang tetangganya yang tukang pamer, dan tidak ketinggalan tentang kenaikan BBM yang diikuti dengan kenaikan harga barang-barang sedangkan warungnya juga tak ramai. Aku hanya mendengarkan tanpa komentar, tapi ibu warung tidak peduli ia terus saja bicara. Sepertinya ia memang tidak butuh untuk dikomentari, ia hanya ingin menumpahkan isi hati tanpa harus dihakimi pendengarnya. Bukankah manusia seringkali butuh yang seperti itu.

Kopiku telah setengah. Hujan tak juga menunjukkan tanda akan berhenti. Rintiknya semakin keras saja menimpa atap asbes warung dan sanggup melunakkan tanah yang keras. Suaranya menarik perhatian karena tak ada yang seharmonis itu, pun riak gelombang yang ditimbulkannya. Namun, mataku menangkap sesuatu yang lebih menarik di persimpangan jalan, setidaknya untuk mata dan otakku.

Seorang gadis berdiri di persimpangan jalan, tidak jauh dari warung tempatku berteduh. Ia berdiri menatap persimpangan jalan yang sepi itu. Di bawah payung hijau ia berdiri, yang ternyata tak cukup melindunginya dari hujan. Hujan deras tampias mengenai bajunya membuat ia kuyup, namun ia tak menggigil. Gadis itu berpakaian rapi, memakai sebuah sepatu yang sangat pas dengan kakinya dan rambut yang digerai. Penampilannya seperti orang yang akan bertemu dengan seseorang yang telah ditunggu-tunggu. Entah apa yang ada dalam pikiran gadis itu, aku heran. Begitu derasnya hujan turun namun ia tak beranjak satu sentipun dari tempatnya berdiri. Sepertinya ia memang telah mempersiapkan tenaganya agar kuat berdiri di sana. Apa gadis itu sudah gila, pikirku. Aku penasaran.

Ibu warung membaca pikiranku, karena mataku yang lama memperhatikan gadis itu. Gadis itu sudah lama selalu berdiri di situ, setiap sore sampai waktu magrib menjelang malam, kata ibu warung. “Mungkin dia orang gila, tak peduli pada penampilannya, sekarang kan memang banyak orang gila, mengikuti dunia yang juga sudah gila”, ibu warung menambahkan. Aku tertarik dengan kalimat ibu warung, namun sayang ia malah tidak melanjutkan bicaranya. Sinetron Serigala yang tak bermutu yang ditayangkan TV itu ternyata lebih menarik perhatiannya. Aku menarik nafas, entah untuk bagian yang mana.

Perhatian berusaha kualihkan pada kopi dalam gelas yang kadar panasnya telah menurun. Kuseruput untuk kesekian kalinya. Aku belum mau menghabiskannya karena hujan belum reda dan uangku yang tidak cukup untuk membayar dua gelas kopi. Motor bututku butuh bensin, agar aku bisa sampai di kamar kosku yang sesak. Ternyata setelah melihat gadis itu otakku tak henti berpikir tentangnya. Siapa dia? Darimana asalnya? Apa dia sedang menunggu seseorang?

(bersambung)

Sunday, November 23, 2014

Sayang....

Sayang….

Orang seperti kita ini kalau tidak punya mimpi dan cita-cita maka tidak ada lagi yang tersisa. Satu-satunya jalan adalah kau harus bermimpi, harus punya mimpi, cita-cita dan harapan. Dengan begitu kau tahu akan kemana dan kau harus memperjuangkannya. Mimpi ataupun harapan memang bukan jaminan bahwa semuanya akan berjalan mulus, namun ketika mimpi dan harapan itu ada, paling tidak kita tahu apa yang akan kita perjuangkan.

Sayang….

Percayalah tidak akan ada yang sia-sia di muka bumi ini. Apapun yang kau lakukan pasti akan ada balasannya. Kejarlah cita-citamu, jangan menyerah. Ini baru permulaan, baru garis start yang kau lewati. Dalam perjalananmu masih banyak hal baru yang akan kau temui, yang akan semakin memperkaya dirimu. Kau harus bersiap.

Sayang….

Ingatlah selalu bahwa kau tidak akan pernah sendiri. Banyak orang-orang spesial yang akan selalu membersamaimu, yang akan memberikan dukungan terbaik buatmu. Jangan pernah lupa bahwa ada sang maha pemberi yang tidak akan pernah meninggalkanmu. Kau hanya harus memperlihatkan perjuanganmu.

Kota Kedua

Ini adalah malam kesekian di Jogja. Setahun lebih tinggal di Jogja tidak membuatku merasa satu dengannya. Aku tidak pernah menaruh hatiku pada Jogja, ia hanya menjadi tempat sementara tuk disinggahi. Memang benar kata orang, sejauh apapun kau melangkah tetap saja kampung halaman tiada duanya.

Namun sedikit tidak tinggal di Jogja memberi banyak pengalaman, banyak pertemuan dengan orang-orang baru, banyak pemikiran-pemikiran baru. Tinggal di kota ini mempertemukan saya dengan orang-orang dari seluruh Indonesia. Jogja sebagai kota pelajar membuat ia didatangi oleh orang-orang dari berbagai daerah, dengan segala keunikannya.

Meski Jogja menawarkan banyak hal yang tidak ada di kampung halaman, tetap saja ia tidak bisa menggantikan kampung halaman. Hal-hal yang “ke-kota-an” ada di sini, yang mungkin dapat mengubahmu menjadi lebih “kota”. Jogja hanyalah tempat kedua, tak akan pernah jadi yang pertama.

Monday, November 17, 2014

Titik Nol

"Pergilah, Jelajahilah dunia, lihatlah dan carilah kebenaran dan rahasia-rahasia hidup, niscaya jalan apapun yang kau pilih akan mengantarkanmu menuju titik awal. Sumber kebenaran dan rahasia hidup akan kau temukan di titik nol perjalananmu. Perjalanan panjangmu tidak akan mengantarkanmu ke ujung jalan, justru akan membawamu kembali ke titik permulaan. Pergilah untuk kembali, mengembaralah untuk menemukan jalan pulang. Sejauh apa pun kakimu melangkah, engkau pasti akan kembali ke titik awal."

"Perjalanan adalah belajar melihat dunia luar, juga belajar untuk melihat ke dalam diri.
Pulang adalah jalan yang harus dijalani semua pejalan.
Tiada pertemuan yang tanpa perpisahan, tiada perjalanan yang tanpa pulang."

"Cinta sama sekali tak takut Jarak, Waktu, Maut. Cinta tak kenal perbedaan bangsa dan agama, jurang usia atau kelas manusia. Cinta bukan teori, cinta bukanlah kata-kata tinggi. Cinta itu harus ditunjukkan, dilakukan, dibuktikan. Cinta ada bahkan dalam satu sentuhan lembut, dalam kecupan dan untaian dongeng, dalam tatap mata dan ucapan salam."

Agustinus Wibowo -Titik Nol-

Thursday, November 13, 2014

Happy Birthday!

Haloo adek apa kabar kamu disana? Semoga sehat selalu dan sekolahmu lancar.

Ingat gak hari ini hari ulang tahunmu. Sebenarnya tidak ada yang spesial dengan ulang tahun, tidak ada acara khusus yang harus diadakan. Tapi setidaknya dengan mengingat hari ulang tahun alias tanggal lahir kita diberi jalan untuk mengingat bahwa kita masih hidup sekaligus mengingat bahwa jatah hidup kita berkurang. Hal itu dapat menjadi renungan atas anugerah usia yang kita peroleh telah kita isi dengan apa. Semakin dekatkah kita dengan sang pencipta? Semakin berbaktikah kita kepada orangtua? Semakin bermanfaatkah kita bagi sesama? Dan masih banyak semakin-semakin yang lain, tentu “semakin” dalam hal positif.

Jumat, 14 November 2014 hari ulang tahun adek laki-laki saya Iskandar Suahiri. Semua doa yang terbaik disampaikan untukmu. Semoga umurmu berkah. Belajar yang rajin ya disana. Teruslah membanggakan. Happy Birthday!

Jika

Jika kau tengah letih dan rasanya ingin menyerah saja, maka lihatlah orang-orang yang masih berjuang. Lihatlah mereka yang masih gigih memperjuangkan mimpinya bahkan sedang semangat-semangatnya untuk memulai. Mungkin dengan begitu kobaran semangat itu dapat mengaliri dirimu juga.

Jika jalanmu tengah buntu dan rasanya seperti terjebak sendiri, maka bantulah orang-orang di sekitarmu. Lihatlah orang-orang yang mungkin membutuhkan bantuanmu, bantu mereka dengan tulus. Mungkin dengan begitu kau akan menemukan jalanmu, menemukan jalan keluar atas kebuntuanmu sendiri.

Jika hati dan pikiranmu tengah kusut dan rasanya seperti tersiksa, maka ceritakanlah, ceritakanlah pada orang lain atau pada tulisan-tulisan di kertas putih. Jangan ragu untuk membaginya dengan yang lain. Mungkin dengan begitu kau akan merasakan kelegaan, merasa bahwa hatimu juga perlu berbagi.

Monday, November 10, 2014

Apa Kabar Nona?

Apa Kabar Nona?

masihkan kau risau karena rindu
masihkah kau gelisah karena janji yang belum ditunaikan

Apa Kabar Nona?

tersentakkah kau ketika ada yang bertambah tua ketika kau bertambah usia
tersentakkah kau ketika ada kedalaman kasih pada tatapan matanya

Apa Kabar Nona?

masihkah kau mengesap pahit dan manis kopi di pagi hari
masihkah kau memutar lagu yang sama berulang kali

Apa Kabar Nona?

masihkah kau melamunkan masa depan dengan lebih dulu melamunkan masa lalu
masihkah kau merangkai cerita dalam lamunan lalu menuliskannya

Apa Kabar Nona?

Saturday, November 8, 2014

The Fault in Our Stars

Saya tahu ini terlambat, tapi tidak ada kata terlambat untuk share tentang ini. Ini adalah tentang sebuah film yang saya tonton semalam yaitu The Fault in Our Stars. Film ini diangkat dari novel karangan Jhon Green dengan judul yang sama. Sebelum filmnya dibuat saya sudah lama membaca buku ini. Waktu itu saya membelinya karena ada tulisan new york time best seller di sampulnya. Ini adalah kebiasaan saya jika bingung ingin membeli buku yang mana, maka saya akan memilih buku yang ada tulisan best sellernya. Ternyata setelah membaca bukunya harus diakui bukunya memang bagus walau terasa sedikit agak berat bahasanya, kebetulan saya membeli edisi terjemahan Indonesianya. Di dalamnya banyak quote-quote yang romantis dan yang membangkitkan semangat. Karena memang bagus dan best seller akhirnya buku tersebut dibuat film. Awalnya saya tidak berniat menonton filmnya, karena menurut saya film yang diangkat dari buku terkadang tidak sebagus bukunya. Namun setelah berbulan-bulan lewat dari launching filmnya, semalam setelah ngopi dari teman dan sedang punya waktu luang saya menonton film ini.

Voila! filmnya keren sodara-sodara.
Mungkin karena saya adalah orang yang memang suka novel, drama, dan hal-hal yang romantis maka saya langsung suka film ini. Namun dalam film ini juga ada adegan komedinya, jadi jangan hawatir disini tetap ada hal-hal lucunya. Saya menonton film ini tanpa saya geser-geser untuk dipercepat. Film ini bercerita tentang penderita kanker, tokoh utamanya Hazel Grace dan Augustus Waters. Saya sangat suka mereka berdua. Hazel Grace sosok yang benar-benar menjadi dirinya sendiri, dia tidak hidup dalam impian orang lain. Dia memiliki pemikiran-pemikirannya sendiri tentang dunia dan hidupnya. Ia anak yang manis dan sangat mencintai keluarganya. Walau terkena kanker dia tidak merasa terpuruk meski disaat-saat kritis dia hampir kehilangan harapannya. Sedangkan Augustus Waters sosok yang periang, penuh senyum dan humoris. Kanker yang bersemayam dalam tubuhnya tidak menghilangkan senyum di wajahnya. Ia disayangi orang-orang termasuk sahabatnya Isaac dan begitupun sebaliknya. Kehadiran Augustus telah memberikan warna baru dalam hidup Hazel. Memberikan dukungan, semangat, kasih sayang dan ikut mewujudkan impian Hazel untuk bertemu penulis favoritnya.

Namun kematian tetap saja menjadi hal yang menyedihkan. Augustus mati karena kanker yang semakin parah, meninggalkan Hazel yang masih harus berjuang melawan kankernya. Pidato pemakaman Hazel juara! berhasil membuat saya berderai airmata.

Hazel mengatakan:

"You gave me a forever within the numbered days. I cannot tell you how thankful I'am for our little infinity"

Original soundtrack dari film ini juga keren-keren dan pas banget sama filmnya. Bagi yang suka drama romantis tontonlah film ini, maka kalian akan mengerti. Jangan lupa baca bukunya juga ya.

Kenangan Yang Dibawa Hujan

Hujan turun selalu membawa serta kenangan, entah mengapa ia seperti punya kekuatan magis yang dapat menghidupkan waktu. Betapa banyak puisi dan sajak yang terinspirasi dari hujan, betapa banyak cerita yang ditulis dengan latar hujan. Hujan terasa begitu spesial bagi siapapun.

Begitupun bagiku. Hujan siang tadi menggeretku pada kenangan masa kecil. Ketika aku tidak perlu memikirkan hal-hal besar dalam hidup. Ketika yang ada dalam otakku hanyalah bermain. Ketika semua keinginan terasa sangat mudah diraih. Ketika dunia terasa sangat aman. Waktu itu jika hujan turun aku seperti anak-anak lainnya akan merasa sangat senang. Jika hujan turun mata kami berbinar-binar karena ketika hujan turun itu berarti aku bisa bermain air, mandi hujan. Meski harus sembunyi-sembunyi, karena biasanya orang tuaku tidak akan mengijinkan. Namun sekali waktu orang tua akan mengijinkan. Kehadiran hujan selalu membawa kesejukan, melapisi udara dengan kesegaran dan menghijaukan pekarangan. Hujan kala itu terasa ajaib di mataku, tak pernah sekalipun aku menggerutu tentang hujan.

Ketika itu, hujan terasa selalu membawa kedamaian. Tak pernah kudengar hujan yang membawa kehancuran, namun hal itu berbalik dengan keadaan hari ini. Hujan kala itu membawa serta orang-orang menjadi satu untuk bergembira, bukan untuk disumpahi. Aku ingin menjadi orang yang selalu bergembira atas datangnya hujan karena aku punya kenangan yang indah tentang hujan. Kenangan tentang masa kecil yang manis bersama orang-orang terkasih.

Hujan memang selalu berhasil menghadirkan waktu yang telah lalu dalam bingkai kenangan.

Thursday, November 6, 2014

Mari Kita Bicara

Mari Kita Bicara

mungkin ketika malam telah gelap menyisakan sinar rembulan
ketika hening menyeruak dan waktu terasa berhenti

Mari Kita Bicara

mungkin ketika ego sudah tidak merajai diri
ketika tenggang rasa telah naik tingkat

Mari Kita Bicara

mungkin ditemani secangkir teh hangat di pagi hari
ketika embun pagi telah menyegarkan pikiran

Mari Kita Bicara

Tak Perlu Nikmat Sakit Untuk Mengerti Nikmat Sehat

Terkadang atau bahkan seringkali manusia selalu mensyukuri nikmat sehatnya ketika nikmat sakit datang padanya. Mungkin itu juga yang terjadi pada saya. Ketika sakit baru ingat betapa bahagianya sehat, betapa berharganya badan sendiri yang harus dijaga dan badanpun butuh istirahat.

Jadi begini ceritanya.

Pada suatu pagi yang cerah saya bangun dengan kepala yang agak nyut-nyutan dan badan yang pegal. Pikir saya karena tidur jam 12 semalam. Untuk menghilangkan pusing dan badan pegal saya langsung sarapan dan mandi. Berharap segera segar, ternyata tidak. Sehabis mandi badan saya tiba-tiba demam tinggi disertai sakit kepala yang hebat. Suhu badan sampai 39 derajat celcius. Aah....ini bakalan sakit, pikir saya.

Singkat cerita setelah demam hari itu, kata dokter saya terkena gejala db alias demam berdarah, dan saya harus segera periksa darah untuk tahu kadar trombosit. What? periksa darah terdengar horor bagi saya, pasalnya saya sangat takut dengan jarum suntik -,-

Namun karena mengingat banyak hal yang harus saya selesaikan dan saya harus sehat akhirnya saya berangkat ke rumah sakit untuk periksa darah. Sudah diduga trombosit turun drastis dari normalnya, sampai 2 kali periksa darah berturut-turut. Melihat hal itu dokter mengatakan saya harus opname, alias menginap di rumah sakit. OMG, antara takut dan bingung, banyak yang tiba-tiba berkecamuk di kepala saya waktu itu. Pertama karena takut jarum, kedua saya asing dengan rumah sakit, ketiga saya anak kos-kosan, keempat tapi saya mau sembuh.

Saya yang sudah pucat dengan kepala yang pusing tak kuasa menolak ketika perawat menusukkan jarum suntik di tangan untuk memasang selang infus. Ternyata rasanya ngilu dan nyeri, tangan saya yang ada infusnya terasa ngilu sekali. Sejak saat itu resmilah saya menjadi pasien rawat inap di rumah sakit. Kesehatan saya naik turun ketika di rumah sakit, ada kalanya saya merasa sangat fit, ada kalanya saya merasa tidak baik. Ada rahasia kecil yang harus kalian ketahui bahwa makanan di rumah sakit tidak enak, saya harus makan bubur dengan lauk yang kadang terlalu asin T.T

Setelah total 4 hari 3 malam di rumah sakit akhirnya saya diijinkan pulang oleh dokter. Senang rasanya akhirnya terbebas dari selang infus dan kamar rumah sakit. Akhirnya saya bisa merasakan udara segar di luar rumah sakit. Namun yang paling penting adalah saya punya pe-er besar untuk menjaga kesehatan saya lebih dari sebelumnya. Sakit itu sangat tidak enak. Badan kita yang sangat berharga ini perlu dijaga, jangan dipaksa untuk terus beraktifitas. Ketika sakit malah baru paham kalau sehat itu sangat berharga. Seharusnya tidak perlu menunggu sakit dulu baru mensyukuri sehat. Pengalaman dirawat di rumah sakit kemarin membuat saya bertekad untuk lebih memperhatikan kesehatan dan kebersihan.

Halo, Selamat Pagi!

Haloo
Selamat Pagi Dunia!

Semoga hari ini penuh semangat dan penuh berkah

Pagi ini keinginan saya untuk menulis di blog terpenuhi. Sejak semalam sudah mau nulis tapi ada hal lain yang harus dikerjakan, maka jadilah ditunda sampai pagi tiba. Rasanya kangen sekali nulisin ini blog. Beberapa waktu absen karena banyak hal tiba-tiba yang terjadi dalam hidup saya belakangan ini.

Lama enggak nge-blog jadi banyak ketinggalan berita di dunia blogging. Misalnya tulisan teman saya yang makin keren aja di blognya, review novel-novel terbaru, catatan-catatan random di blog orang yang menyelipkan banyak inspirasi, dan banyak lagi yang lain.

Sepertinya pagi adalah waktu yang tepat untuk memulai. Memulai aktifitas yang baik. Salah satunya menulis.

Selamat Pagi, Selamat Berkarya!

Saturday, October 25, 2014

Malam Minggu Pertama Tanpamu

Malam ini malam minggu bukan?

Malam ini menjadi malam minggu pertama saya sendirian di kosan. Yaa pasalnya partner sekamar saya yaitu adek saya sendiri sudah pulang kampung. Mari ucapkan selamat dulu pada adek saya ini karena ia baru saja wisuda, sudah jadi sarjana euy. Selamat sayang, akhirnya kuliahnya terlewati dengan lancar hingga bisa wisuda tepat waktu. Membanggakan. Semoga moment wisuda ini menjadi pintu kebaikan, ilmunya berkah dan bermanfaat bagi banyak orang.

Entah mengapa malam ini jadi kangen.

Malam ini malam minggu bukan?
Biasanya malam minggu kami akan pergi makan di luar, menjadi reward buat diri sendiri setelah satu minggu berkutat dengan urusan masing-masing. Kami mencoba tempat makan baru atau ke tempat makan yang sering kami datangi, atau sekedar ke tempat makan bakso langganan kami. Setiap malam minggu kadang kami ke toko buku, atau belanja ketika ada yang ingin dibeli--tapi seringnya cuma lihat-lihat doang sih...hahaha.

Dialah adek perempuan saya yang menjadi partner saya selama di Jogja. Menjadi teman tidur saya, teman cerita saya, teman makan saya dan teman jalan-jalan saya. Kadang ada pertengkaran-pertengkaran kecil yang terjadi di antara kami, yang kadang membuat suasana menjadi dingin. Tapi seiring waktu kami berbaikan dengan sendirinya...hehe.
Adek saya ini sangat senang mendengarkan cerita, dia senang saya membacakan buku untuknya, apalagi sebelum tidur. Pipinya yang tembam sering saya cubit karena gemas. Ia suka rempong kalau mau bepergian, cerewet bertanya mau pakai baju apa dan bagaimana tampilannya. Aaah Kangen... T,T

Sekali lagi selamat udah jadi sarjana ya, kembali ke kampung halaman untuk mengabdi. Semoga segala impiannya tercapai :)

Sunday, October 12, 2014

Anak-Anak adalah Cerminan Orangtua

Sepagi ini saya membaca sebuah berita tentang kekerasan yang dilakukan oleh beberapa siswa Sekolah Dasar kepada teman mereka. Kemudian setelah menelusuri terdapat tautan videonya dan sayapun membuka video tersebut, durasi video sekitar 1.25 menit. Saya harus mengakui, airmata saya jatuh melihat video itu. Saya tiba-tiba merasa sangat sedih melihat kejadian dalam video tersebut. Sekelompok anak-anak melakukan kekerasan kepada seorang anak lain teman sekelas mereka, dan si anak yang dipukuli hanya bisa menangis tak mampu melawan keroyokan teman-temannya.

Muncul banyak pertanyaan. Mengapa sampai saat ini kekerasan masih saja menjadi trending topik dalam pemberitaan media. Mengapa sampai hari ini ada saja berita kekerasan yang sampai kepada kita, terutama kekerasan yang dilakukan atau dialami oleh anak-anak. Ini masalah besar. Bayangkan jika sedari kecil anak-anak terbiasa melakukan tindakan kekerasan. Terbiasa saling pukul dan memukul teman mereka hingga menganggap kalau tindakan itu adalah hal yang biasa. Mereka bisa jadi akan tumbuh dengan rasa egois, mudah menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah sampai akan sanggup untuk menyakiti diri sendiri. Untuk anak yang sering menerima kekerasan akan tumbuh dengan rasa trauma, rasa takut, dan rasa tidak percaya diri. Itu semua akan terjadi jika tidak ada penanganan yang serius untuk menghentikan kekerasan yang sering terjadi.

Sesungguhnya anak-anak adalah cerminan dari orangtua, bukan hanya berarti orang tua di rumah namun orangtua secara luas termasuk di dalamnya orang-orang dewasa di sekitarnya serta lingkungan mereka. Banyaknya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak menunjukkan bahwa ada sesuatu yang kurang atau salah dalam pengasuhan dan lingkungan mereka. Hal tersebut dimulai dari lingkup yang paling kecil yaitu dari rumah atau keluarga. Mari bercermin, mungkin sebagai orangtua kita terlalu mudah berteriak, mudah memarahi dan melayangkan pukulan pada anak-anak hanya karena anak-anak melakukan hal-hal yang menurut kita tidak benar. Seharusnya kita menegur dengan lembut sambil memberikan teladan yang baik. Harus diingat bahwa anak-anak adalah peniru nomer satu, mereka akan menirukan apapun yang mereka lihat dan dengar dari orang-orang dan lingkungan sekitar mereka.

Berbagai media yang saat ini begitu mudah diakses juga menyumbang pengaruh munculnya kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak. Banyaknya sinetron-sinetron yang tidak mendidik yang ditonton oleh jutaan penduduk Indonesia termasuk anak-anak menjadi salah satu penyebab kekerasan yang terjadi. Orang-orang dewasa di sekitar kita juga tidak kalah besar sumbangannya dalam memunculkan kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak. Orang-orang dewasa saat inipun begitu mudah melakukan kekerasan pada anak-anak, mudah mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan, saling menjatuhkan sampai mengolok-olok fisik seseorang, dan semua itu dilakukan dengan bebas tersebar di media sosial yang begitu mudah diakses oleh anak-anak.

Ini adalah tanggung jawab kita semua, para orangtua, para guru, pemerintah, pemilik badan usaha dan orang-orang dewasa lainnya untuk sama-sama memikirkan sejenak apakah tingkah yang kita lakukan akan memberi dampak buruk pada anak-anak atau tidak. Jika akan memberi dampak buruk pada anak-anak maka pikirkan ulang. Anak-anak adalah harta berharga penerus bangsa, jika mereka hanya dicekoki dengan kekerasan, maka apa kabar semangat mereka tentang belajar? apa kabar semangat mereka untuk berimajinasi dan berkreatifitas?

Friday, October 10, 2014

Memori: KKN Genggelang 2012

Hari ini ingatan saya tertuju pada tahun 2012 ketika saya KKN yang katanya Kuliah Kerja Nyata. Di kampus saya KKN merupakan mata kuliah wajib yang harus diambil setiap mahasiswa sebagai syarat kelulusan, berbeda dengan beberapa kampus lain yang menjadikan KKN sebagai mata kuliah pilihan. KKN di kampus saya dilakukan di wilayah empat kabupaten yang berada di Pulau Lombok, bukan ke tempat-tempat yang jauh seperti yang dilakukan oleh kampus-kampus terkenal itu.

Tempat KKN saya adalah sebuah desa bernama Genggelang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. Untuk mencapai desa ini ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 jam dari kota mataram dan melalui jalanan yang berkelok serta penuh tanjakan karena desa ini berada di belakang bukit. Jalan yang berkelok dan penuh tanjakan akan terbayar oleh pemandangan indah yang ada di depan mata, juga akan ada monyet-monyet bukit yang akan menyambut di jalanan. Secara umum Kabupaten Lombok Utara memang terletak di belakang bukit, kabupaten ini juga dilewati ketika hendak mendaki Gunung Rinjani jika memilih jalur dari Senaru. Desa Genggelang adalah desa yang sejuk, dengan pemandangan yang indah, jika naik ke dusun yang paling atas maka kita dapat melihat tiga gili terkenal itu (Meno, Air dan Trawangan), selain itu masyarakat Genggelang sangat ramah. Jarak antar dusun yang satu dengan dusun yang lain lumayan jauh, biasanya kita harus melewati kebun-kebun untuk bisa mencapai dusun yang lain di desa itu dan melewat jalan-jalan tanpa aspal yang penuh batu serta becek ketika hujan. Meski sudah ada jalan utama bersapal yang melewati desa tersebut, namun ketika malam jalan tersebut gelap karena tidak ada lampu jalan kecuali lampu dari rumah yang berada di pinggir jalan. Mayoritas penduduk Genggelang bekerja sebagai petani, berkebun, beternak, ada yang menjadi guru dan juga pegawai pemerintahan.

Pemandangan yang indah di Genggelang digenapkan oleh adanya sebuah air terjun terkenal yaitu air terjun Kertagangga. Air terjun ini ramai dukunjungi, oleh penduduk lokal ataupun luar termasuk wisatawan luar negeri karena waktu itu saya sempat bertemu wisatawan asal Singapura yang datang ke air terjun itu dan mengagumi keindahannya. Airnya segar dan jernih. Di hadapan air terjun tersebut terhampar pemandangan hijau yang menyegarkan mata dan melihat laut di kejauhan. Di Genggelang terdapat juga sebuah dusun yang menjadi pusat peternakan kambing etawa dan lebah madu, di sana mereka memiliki banyak kelompok tani dan kelompok ternak yang kompak dan berkembang dengan baik, sangat patut untuk dicontoh.

Seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa masayarakat Genggelang sangat ramah. Mereka senang menerima tamu. Jika kalian mampir di rumah mereka kalian pasti disuguhkan kopi hitam khas yang dibuat sendiri. Kalian tidak perlu sungkan, kopi itu harus kalian habiskan karena tidak menghabiskan kopi itu dianggap tidak sopan. Jika dalam sehari kalian bertamu ke tiga rumah maka kalian akan minum kopi sebanyak tiga kali..hahaha. Kopi buatan mereka enak dan khas, biasanya dicampur dengan kokoa dan sedikit beras sebelum disangrai untuk kemudian ditumbuk. Waktu itu mereka sangat senang melihat kami ada di sana, menerima kami dengan baik dan pada waktu-waktu tertentu rasanya kami seperti diperebutkan. Mereka berebut meminta kami untuk berkunjung ke rumah mereka. Jadilah kami artis dadakan yang full dengan jadwal kunjungan ke rumah-rumah warga, haha. Apalagi ketika perayaan maulid nabi kami menerima banyak undangan acara. Seperti tempat lain di Lombok di setiap perayaan maulid nabi pasti penuh dengan makanan aneka rupa dan jajanan, maka di Genggelangpun begitu. Bisa dikatakan makanan yang tersaji lebih meriah dari lebaran idul fitri sekalipun. Sehabis menghadiri acara maulid kami selalu pulang membawa kantong-kantong besar berisi makanan, lumayan jadi perbaikan gizi...hehe

Salah satu kegiatan KKN kami adalah mengajar di sekolah, di sebuah SD dan MI. Kami membagi jadwal mengajar antar teman kelompok setelah berdiskusi dengan kepala sekolah mengenai materi yang akan kami sampaikan dan di kelas berapa kami akan mengajar. Ini adalah kegiatan KKN yang paling saya sukai karena akan bertemu dengan anak-anak. Saya kebagian mengajar di kelas enam dan mengajar pelajaran ipa dan sesekali diminta mengajar pelajaran ips. Anak-anak Genggelang seperti anak-anak lain pada umumnya. Mereka benar-benar menjadi anak-anak yang bebas bermain di alam luar, bermain bola, saling berkejaran, memanjat pohon, berenang di sungai, dan sesekali bertengkar dengan teman tentang hal-hal sepele. Tidak ada yang takut dengan panas ataupun kotor, tidak ada yang sibuk dengan gadget seperti anak-anak saat ini. Mereka semua bebas bermain ketika saatnya bermain. Walaupun mereka sangat asyik bermain di luar jam pelajaran sekolah namun ketika di dalam kelas mereka tetap semangat belajar dan sangat senang karena ada kakak-kakak KKN yang mengajar mereka. Ketika ada pertanyaan yang saya lontarkan mereka akan langsung mengacungkan jari berebut untuk dipilih untuk menjawab soal. Mereka tidak ada yang malu-malu ketika diminta maju ke depan kelas.

Paling lekat dalam ingatan saya adalah ketika saya diminta menyampaikan materi pelajaran ips di jam terahir karena guru mata pelajaran ips sedang pergi rapat ke kota Mataram. Sebelum masuk kelas saya membaca materi pelajarannya yang ada di buku pegangan. Saya lupa persisnya, namun materi waktu itu berhubungan dengan negara-negara ASEAN. Kemudian masuklah saya ke ruang kelas dengan membawa globe / bola dunia, mereka langsung tertarik, mereka penasaran dengan yang saya bawa. Sepertinya mereka tahu benda itu namun tidak pernah menyentuhnya. Mata bulat mereka yang bersinar dan senyum mereka yang mengembang menunjukkan betapa antusiasnya mereka. Senang sekali rasanya melihat mereka begitu bersemangat padahal waktu itu adalah jam pelajaran terakhir sebelum pulang. Mulailah kami belajar tentang negara-negara ASEAN kemudian mencarinya di bola dunia itu, mereka seperti biasa berebut untuk mencari negara-negara tersebut.

Anak-anak SD tersebut juga sangat senang belajar Bahasa Inggris, walaupun mereka tidak memiliki mata pelajaran Bahasa Inggris. Mereka sering minta untuk diajarkan Bahasa Inggris, tentang kata-kata dan kalimat-kalimat sederhana dalam Bahasa Inggris. Kemudian mereka akan mencatat dan menghapalkannya. Di sore hari tidak jarang mereka datang ke posko KKN kami untuk belajar, kami mengadakan semacam les Bahasa Inggris dan Matematika yang dipandu oleh teman saya yang kebetulan kuliah jurusan itu. Setiap bertemu di jalan, di pasar atau dimanapun mereka pasti akan berteriak memanggil kami dan tersenyum lebar...ah...senyum mereka indah dan tulus.

Hari ini mereka apa kabar ya? pasti anak-anak kelas enam tersebut sudah masuk SMP. Waktu itu ketika ditanya akan melanjutkan sekolah kemana banyak yang menjawab akan melanjutkan ke SMP di kecamatan dan MTs yang ada di desa Genggelang. Mereka semangat untuk bersekolah. Itu adalah hal yang membanggakan. Hampir dua bulan di tempat KKN memberikan banyak kenangan yang bisa diingat. KKN menjadi sarana untuk berbaur dengan masyarakat, belajar berdiplomasi, menjadi tempat untuk menuangkan kreatifitas, serta tempat untuk belajar saling menghargai dan saling memahami.

Thursday, October 9, 2014

Ada rindu yang menggantung

Ada rindu yang menggantung di sudut sore, ketika matahari hendak bersiap meninggalkan langit.

Ketika kendaraan berebut saling mendahului di jalanan, saling meneriakkan klakson, tak sabaran ingin segera sampai di tempat tujuan.

Ketika satpam kampus sudah terlalu letih untuk tersenyum, seperti sudah tidak sabar untuk berganti jadwal piket dengan satpam lain, sudah rindu dengan rumah dan anak-anak.

Ketika tangan-tangan mungil menengadah di persimpangan jalan, berpakaian kumal, dengan badan yang tidak kalah kumal, dengan kulit hitam terbakar matahari.

Rindu dan letih menyatu dalam mata mereka, anak-anak itu seperti tidak punya pilihan, namun ada juga yang kegirangan ketika berada di persimpangan jalan. Hatiku seperti teriris setiap kali melihat pemandangan itu.

Ada rindu yang menggantung di mata mereka, rindu akan tempat bermain yang lebih baik dari persimpangan jalan.

Tuesday, October 7, 2014

Oktober Galau

Haiihooo
Apa kabar warga blog? Semoga sehat aman damai selalu yaa!

Udah lama enggak nulis di blog ini, traffic turun gara-gara enggak ada posting baru..hahaha
Kenapa tulisan ini judulnya Oktober galau? Ada apa dengan bulan oktober ini hingga menjadi galau?
Well, sebenarnya sayalah yang galau tepatnya di bulan oktober ini. Beberapa minggu menghilang dari blog karena sibuk nulis proposal penelitian untuk tugas akhir alias tesis (ciee…sibuk, padahal sibuk di sosmed yang lain…hahaha)---abaikan. Tapi serius, proposal penelitian inilah yang membuat saya galau, berawal dari gonta ganti metode gegara dospim utama saya enggak sreg, dan sayapun harus baca-baca lagi untuk menemukan metode yang lain. Ngumpulin bahan lagi, baca lagi, bikin catatan lagi kemudian menuliskannya lagi. Sambil ngumpulin data-data sekunder yang dibutuhkan untuk penelitian. Selain itu tanya-tanya dan diskusi bareng teman, tentu sama dosen pembimbing juga.

Untungnya dosen pembimbing saya baik, baik banget. Apalagi dospim pendamping, setiap bimbingan selalu bersedia dengar keluh kesah saya dan enak banget diajak diskusi, ketika saya bilang maaf pak saya harus baca-baca dulu sebelum nulis ulang, makanya lama menghadap...kemudian bapaknya bilang, iya tidak apa-apa asal jangan menghilang, tidak ada yang bisa menulis dalam sekejap, Verstappen (ahli geomorfologi Indonesia) saja penelitian 30 tahun sebelum dia menulis buku tentang geomorfologi Indonesia yang dipakai diseluruh dunia sampai hari ini. Hati saya mengembang, lumayan memberikan semangat. Kalau Dospim utama saya seorang profesor yang ramah dan bapaknya pinter banget, asli deh!. Jangan tanya dia tentang hal yang remeh temeh atau kalau tidak langsung disuruh ke perpustakaan, baca sendiri..haha

Setelah menulis, kemudian beberapa kali presentasi depan dospim akhirnya proposal di tandatangani yang artinya saya bisa mendaftar untuk ujian proposal. Senang? ya iyalah :D
Terus kenapa galau?, yap galaunya belum berakhir karena diujung persiapan mau daftar ujian dospim pendamping memberikan beberapa hal yang harus saya tambahkan di proposal, apa daya, baiklah...tarik napas, laksanakan. Selain itu prodi mengundurkan jadwal ujian proposal menjadi akhir bulan ini dari rencana semula pertengahan bulan ini. Entahlah..antara senang dan tidak, tidak senang karena mundurnya ujian proposal berarti mundurnya jadwal ke lapangan dan analisis data. Senang karena rasanya bisa sedikit santai, bisa memperbaiki proposal dan menyiapkan dengan lebih baik untuk ujian proposal supaya tidak ada revisi-revisi lagi. Tapi sebenarnya sih pasti akan ada revisi lagi, karena saat ujian pasti ada penguji yang akan memberikan masukan dan mengoreksi kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki. Jadi mari dihadapi saja.

Semoga galau ini segera berakhir ya.

Kalau ibuk bilang, ibuk sama bapak selalu doa buat anak-anaknya semoga dilancarkan ya, yang semangat :)

Thursday, September 18, 2014

Gempabumi itu seperti cinta

Gempabumi itu adalah suatu peristiwa yang selalu datang secara tiba-tiba, belum ada teknologi yang dapat menebak kapan ia akan datang, kapan jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun gempabumi itu akan terjadi.
Walau saat ini sudah ada analisis-analisis yang dilakukan untuk memprediksi dan mengamati hal-hal yang menjadi pertanda akan datangnya gempabumi.
Namun tetap saja, setelah kejadian gempabumi ia selalu meninggalkan luka, meninggalkan kehilangan. Ditambah lagi dengan kita yang jarang siap untuk menghadapinya.

Sadarkah,
Kalau gempabumi itu seperti cinta, yang juga datang dengan tiba-tiba namun perginya meninggalkan luka. Cinta yang merasuki setiap manusia seringnya datang dengan tiba-tiba tanpa kau tahu kapan persisnya ia datang, kapan persisnya ia tumbuh. Ketika ia pergi, seseorang yang kau cintai itu pergi, ia akan menimbulkan luka, membuat kehilangan. Luka itu bisa saja disembuhkan namun tetap saja akan meninggalkan bekas.
Mungkin, selayaknya gempabumi yang butuh kesiapsiagaan dalam menghadapinya maka cinta juga seharusnya begitu.
Jika belum siap jangan coba-coba mendekatinya, mendekati tanda-tandanya. Siapkan diri dengan pemahaman terbaik untuk menghadapinya.

30 Facts About Me

30 Facts About Me
here we go

1. Uzlifatul Azmiyati, nama panggilan Azmi, hanya ibuk yang sering memanggil Uzli
2. Cita-cita yang besar dan tinggi, arti nama itu
3. Kakak dari tiga adik
4. Kesal kalau melihat sesuatu yang tidak pada tempatnya
5. Menyukai masakan ibuk, apapun itu
6. Suka beres-beres dulu sebelum mengerjakan tugas kuliah
7. Menulis tergantung mood atau sedang dikejar dateline
8. Penggila buku, apalagi novel
9. Bercita-cita punya rumah baca
10. Suka pantai
11. Suka warna hijau, menyukai apapun yang berwarna hijau
12. Takut ketinggian dan gelap
13. Suka Taylor Swift karena dia menulis lagu-lagunya sendiri
14. Jarang menonton film, tapi sangat suka film animasi
15. Blog walker, apalagi blog-blog penulis kece
16. Menyukai hal-hal romantis
17. Bingung menghadapi orang yang pendiam
18. Jika tidak suka katakan tidak suka, kalau suka katakan suka
19. Tidak bisa berenang dan sangat ingin bisa berenang
20. Suka dengan semua yang berbau Jerman, apalagi bahasanya
21. Pernah disangka anak SMP ketika buat SIM untuk pertama kalinya, padahal sudah kuliah
22. Sering beda pendapat dengan bapak
23. Ingin pintar bikin kue
24. Susah cari sepatu yang pas karena ukuran kaki yang kecil
25. Kalau sedang sakit jadi manja banget
26. Sering jadi tempat curhat
27. Suka berdiskusi, apalagi tentang buku
28. Suka tiba-tiba sms ibuk hanya untuk bilang kangen
29. Mudah sekali menangis kalau melihat sesuatu yang menyedihkan
30. Sering terharu melihat acara pernikahan

*tulisan ini terinspirasi setelah membaca sebuah posting teman saya Arsy di facebook
:)

Sunday, September 14, 2014

Memelihara Rindu

Kerap kali ia datang di pelataran malam

Membawa serta mimpi

Mimpi tentang istimewanya hidup setelah sah

Ia menjelma rindu

Rindu yang hanya tersampaikan di penghujung malam

Tanpa disengaja aku membiarkannya tumbuh

Lalu aku pupuk hingga suburlah ia

Aku memelihara rindu

Friday, September 12, 2014

Membayangkan Wajah Ibuk

Sepagi ini aku membayangkan wajah ibuk,
wajah ramah yang senang tersenyum

Sepagi ini ibuk pasti sudah berangkat ke sekolah untuk menunaikan tugas
bagaimana murid-muridmu ibuk? masihkah mereka mau belajar
kau pernah mengatakan kalau murid-murid sekarang sering kehilangan motivasi
mudah membangkang dan malas-malasan, berbeda sekali dengan murid-murid dahulu
hingga kau berpikir keras bagaimana mewujudkan kegiatan belajar jadi lebih menyenangkan

Sepagi ini apa kau sempat sarapan ibuk?
setelah pagi hari kau biasa menyiapkan bekal untuk bapak yang dibawanya ke kantor
kau seringkali lupa bahwa kau sendiri juga harus sarapan

Sepagi ini apakah adek masih membuatmu harus mengeraskan suara untuk menyuruhnya mandi
ketika dia lupa kalau jam sudah menunjukkan pukul tujuh karena asyik menonton spongebob
tapi ketika mendengar suaramu pasti dia akan lari terbirit-birit ke kamar mandi
dan dengan kecepatan tinggi tiba-tiba dia sudah berpakaian rapi dengan seragamnya

Sepagi ini apa kau tadi melewati jalan yang sama untuk pergi ke sekolah
maaf ibuk aku tidak bisa mengantarmu ke sekolah karena sedang tidak di rumah
maaf membiarkanmu berjalan ke sekolah walau kurang dari sepuluh menit

Sepagi ini aku hanya bisa membayangkan wajahmu
yang memakai seragam sekolah dan tersenyum.

Yakinlah

Yakinlah tidak ada jalan buntu
pasti selalu ada jalan di depan sana
kau hanya perlu melanjutkan perjalanan
tidak berhenti di tengah-tengah untuk menyerah

Yakinlah ini tidak akan sulit
tidak sesulit kau mencari jarum diantara tumpahan kopi di tengah malam gelap
tidak sesulit kau berpura-pura tidak merindukan seseorang di malam yang sunyi
tidak sesulit kau memakan buah durian yang benar-benar tidak kau sukai

Yakinlah Ia tidak akan membiarkan kau melangkah sendiri
Ia akan menemanimu, memberimu kekuatan
mungkin Ia akan sedikit mengujimu, tapi itu adalah rasa sayang
Yakinlah Ia tidak akan membiarkan kau melangkah sendiri

komposisi malam ini

Angin yang dingin

Anjing yang menggonggong

Bulan yang menyendiri

Bintang yang enggan bersinar

Rindu yang kelu

--------komposisi malam ini-------

Sunday, September 7, 2014

Setidaknya rindu itu gratis

Aku pernah bilang kan setidaknya rindu itu gratis
kau tidak perlu menerima tagihan atas beribu-ribu rindu yang ada di hatimu
tidak akan ada yang menyuruhmu untuk membayarnya kelak

maka tidak apa-apa jika setiap malam kau merindu
tidak apa-apa jika kau luapkan rindu-rindu pada puisi-puisi
kau lamunkan pada malam-malam yang sunyi
kau ceritakan pada terangnya bulan purnama
kau tuliskan pada putihnya kertas diari
kau teriakkan pada mentari pagi yang membawa hangat
dan kau bisikkan pada embun pagi yang membawa segar

tapi kau harus tahu bahwa jika hatimu merindu
maka yang paling hebat adalah ketika kau sampaikan rindu itu pada sang pemilik rindu
selipkan ia disetiap pembicaraanmu dengan sang pemilik rindu
agar semoga kelak kau dipertemukan dengan yang kau rindui
agar semoga kelak kau dipertemukan dalam muara rindu yang penuh berkah.

Jika kau cinta katakan cinta

Ajari aku untuk jujur pada diriku sendiri katamu,
Ajari aku untuk jujur tentang perasaanku, tentang apa-apa yang aku rasakan

Baiklah sayang,
ini adalah hal yang sederhana,
sesederhana kau membuat senyuman di wajahmu yang membuat orang lain ikut tersenyum

Jika kau sakit katakan sakit
Jika kau marah katakan marah
Jika kau kesal katakan kesal
Jika kau sedih katakan sedih
Jika kau senang katakan senang
dan
Jika kau cinta katakan cinta

Kau sungguh tidak perlu takut akan penolakan
setidaknya kau tidak akan mengalami rasa sesal karena tak pernanh mengungkapkan

Karena tidak ada yang pernah salah dalam mengungkapkan perasaan sendiri
kejujuran akan membawamu pada kedamaian.

Friday, September 5, 2014

ingin aku sampaikan dengan sederhana

ingin aku sampaikan dengan sederhana
bahwa setiap orang melakukan kesalahan
yang harus kau lakukan adalah menegnali kesalahanmu dan tidak mengulanginya lagi

setiap orang melakukan kesalahan
entah itu ia sengaja atau tidak
tak terkecuali orang-orang dewasa di sekitarmu

kadang orang dewasa bertindak hanya menurut pikiran mereka
menurut apa yang baik di mata mereka
hingga lupa kalau orang lain bukan mereka

kadang orang dewasa selalu memperlakukan anak-anak di sekitarnya tak seperti seharusnya
kadang muncul bentakan-bentakan, kata-kata kasar sampai dengan pukulan
tanpa ingat bukankah mereka dulu juga pernah jadi anak-anak?
mengapa tega memukul anak-anak

kadang orang dewasa memaksakan kehendaknya
menaruh beban di pundak anak-anak, beban yang tidak bisa mereka capai sendiri
tanpa ingin tahu bahwa anak-anak punya cita-citanya sendiri

kadang orang dewasa mengungkapkan kalimat-kalimat yang membuatmu patah
membuatmu merasa tidak berarti, membanding-bandingkan dirimu
tanpa mengerti bahwa kau adalah sesuatu yang spesial di dunia ini

Maka kelak jika kau telah dewasa, telah jadi orangtua
menjadi orang yang dikelilingi anak-anak
jangan pernah ulangi kesalahan itu
jangan pernah ulangi kesalahan yang dilakukan orang-orang dewasa di sekitarmu
terima bahwa setiap anak manusia mempunyai kelebihannya masing-masing
tugasmulah untuk membantu mereka menemukannya

inilah yang ingin aku sampaikan dengan sederhana.

hari yang panas

mentari semakin tinggi
mengiringi hari yang semakin siang

kerongkongan kering
disusul kulit yang mengalirkan keringat deras
sepertinya kipas angin di sudut kamar sudah terlalu tua tuk mengalirkan angin sejuk

udarapun terasa kering
tak kalah dengan daun-daun yang berguguran jatuh
angin mengabarkan keletihan

hari yang panas

kepalaku pening
sedang tulisan tak satupun rampung

Friday, August 29, 2014

Suatu siang di Bandara

Siang itu kau datang ke Bandara, katamu kau mau mengantarku pergi, sebenarnya bukan pergi, pulang lebih tepatya, pulang ke rumah. Aku tidak ada ide mengapa kau mau menyempatkan diri menemuiku di bandara waktu itu.

Aku duduk di kursi tunggu sebelum chek-in sambil memperhatikan orang-orang di Bandara. Bandara waktu itu ramai sekali, orang-orang berlalu lalang dan orang-orang yang mengobrol, para petugas yang menyapa ramah dan para pekerja yang menawarkan jasa.

Tidak sulit untuk melihatmu dari kejauhan, yang datang dari arah tempat parkir. Walau mataku yang kini silinder, yang ketika melihat sesuatu di kejauhan selalu buram, tapi aku tetap bisa mengenalimu. Dengan posturmu yang tinggi itu dan masa aku mengenalmu yang sudah bertahun-tahun aku bisa mengenalimu.

Kemudian mengobrollah kita, disela-sela waktu menunggu. Entah berawal darimana, percakapanpun mengalir. Mungkin karena kita sudah lama tidak bertemu jadi banyak sekali cerita yang tersampaikan. Aku merasa seperti diri sendiri yang bercerita dengan bebasnya dan kau yang duduk mendengarkan, sesekali kita berdebat tentang sesuatu yang akhirnya membuat kita tertawa.

Kau menyelipkan sebuah buku. Kau bilang buku itu bagus, cerita tentang Jogja dan Bandung. Selain itu kau tidak berkata-kata apapun tentang buku itu. Namun setelah membukanya aku tahu ada misi dalam buku itu. Baru membaca sinopsis buku itu saja aku tahu maksudmu.

Siang itu di Bandara, ada yang tersenyum lebar karena sebuah pertemuan dan cerita.

Sunset

This post all about sunset, beautiful sunset in Bali.

_MG_0486

IMG_0503
Sunset in Kuta beach

_MG_0655
Legian Beach

IMG_1065
Dreamland beach

IMG_1484

IMG_1480
Sunset in Tanah Lot

*Thanks for mba Nof for your cool camera :D

Wednesday, August 27, 2014

Aku memilih

Aku memilih tuk mewujudkan mimpi bersamamu.

Aku memilih tuk menapaki jalan bersamamu.

Aku memilih tuk berbagi cerita bersamamu.

Aku memilih tuk menggenapkannya bersamamu

Aku memilih.

Sunday, August 24, 2014

archive

IMG_20140517_090554


IMG_20140602_102637

Book Review: Sabtu Bersama Bapak

Judul : Sabtu Bersama Bapak
Penulis : Adhitya Mulya
Halaman : 273 Hal.
Penerbit : Gagas Media

Pertama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Adithya Mulya yang telah menyajikan cerita yang kece dalam buku ini. Terima Kasih. Ini adalah pertama kalinya saya membaca buku Adhitya Mulya, yang diterbitkan oleh gagas media, biasanya setiap membaca buku terbitan gagas media saya merasa biasa-biasa saja, tapi tidak dengan buku tulisan Adhitya ini.

Ide cerita dalam novel ini segar dan menarik, membuatmu ingin segera menyelesaikannya. Banyak pesan moral di dalamnya, sederhana tapi mengena, tidak terasa menggurui. Membaca buku ini membuat saya seperti seorang anak yang sedang dinasehati orang tua yang bijaksana.

Novel ini bercerita tentang sebuah keluarga. Sang bapak merekam banyak video dirinya sendiri, dalam video dia memberikan nasihat-nasihat dan berbagai cerita yang ditujukan untuk anak-anaknya juga istrinya. Ini ia lakukan ketika ia divonis akan segera berpulang karena sakit yang ia derita. Anak-anaknya tumbuh dengan baik, mereka menemukan cintanya sendiri dan menjadi kuat.

Selain itu banyak juga bagian-bagian lucu dalam novel ini, email-emailan lucu yang membuat saya terbahak. Dialog-dialognya ringan, tidak susah untuk dimenegrti. Saya rasa kekuatan Adhitya adalah ada dalam dialog-dialog yang ia ciptakan. Dialog-dialognya terasa pas dan membuatmu ingin meneruskan sampai habis.

Saya rekomendasikan novel ini untuk kalian baca, terlebih untuk para laki-laki sebagai calon suami dan calon bapak. Di dalamnya akan kalian rasakan kehangatan hubungan antara anak dan orangtua, suami dan istri, adik dan kakak. Akan membuatmu merasa sangat bersyukur memiliki keluarga. Silahkan dibaca dan rasakan sendiri keistimewaannya.

“Ini adalah sebuah cerita. Tentang seorang pemuda yang belajar mencari cinta. Tentang seorang pria yang belajar menjadi bapak dan suami yang baik. Tentang seorang ibu yang membesarkan mereka dengan penuh kasih. Dan…., tentang seorang bapak yang meninggalkan pesan dan berjanji selalu ada bersama mereka.”

Sunday, August 3, 2014

Libur Lebaran: Pantai Pink!

Setelah beberapa kali melihat foto teman-teman yang berkunjung ke Pantai Pink, akhirnya libur lebaran ini saya berkesempatan untuk mengunjungi pantai ini. Akhir-akhir ini pantai-pantai yang ada di Lombok memang nge-hits, jadi penasaran buat melihat secara langsung, tidak hanya dari foto-foto yang ada di dunia maya.

Akhirnya hari pertama libur lebaran saya bersama adek perempuan saya dan beberapa orang teman datang ke Pantai Pink. Pantai Pink ini secara administrasi masuk ke dalam wilayah Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur, Desa Sekaroh, dan untuk menuju pantai ini kita harus melewati hutan Sekaroh. Kuberitahu sebuah rahasia bahwa Pantai Pink ini letaknya jauh dan tersembunyi, jalan yang akan kalian lalui itu penuh batu, tanah, dan lubang, enggak kebayang gimana kondisi jalannya ketika hujan. Dari rumah saya saja Lendang Nangka, Masbagik (masih Kabupaten Lombok Timur), perjalanannya ditempuh selama 2 jam. Jika ingin ke Pantai Pink kondisi kendaraan kalian harus prima.

Perjalanan yang begitu panjang dan tidak mulus akan terbayar dengan pemandangan pantai yang subhanalloh indahnya. Di sebelah kanan dari pintu masuk Pantai ini ada sebuah tebing, terdapat beberapa pulau kecil di tengahnya dan di sebelah kiri juga ada tebing dan katanya terdapat beberapa gua.

FSCN0938
tadaaaa.....Pantai Pink :)

FSCN0937

Pantai ini disebut Pantai ini memiliki Pasir yang berwarna pink, ia memiliki butiran-butiran yang berwarna pink, setelah saya perhatika memang benar pink lho. Sayangnya saya tidak bisa mengabadikan pasirnya yang pink karena kami sampai di pantai ini sudah siang hari. Biasanya pantai ini akan terlihat pink ketika terkena sinar mentari pagi.

IMG_8919
Saya dan Pantai \D/

IMG_8887
inilah kami yang main ke Pantai Pink

IMG_9009
Hutan Sekaroh

Liburan ke Pantai Pink lumayan menghibur dan membuat mata segar :)

Saturday, August 2, 2014

Ritual Tahunan: Pinak Pelecing Kangkung Berempat

Saya menyebutnya ritual tahunan, setahun sekali. Tapi tunggu dulu, ini bukanlah sebuah ritual yang aneh-aneh. Entah kapan ritual ini dimulai, saya lupa persisnya. Kami selalu melakukan kegiatan ini berempat, hanya berempat, tidak menerima tamu lain....haha *ketawajahat

Jadi ceritanya begini, saya mempunyai tiga orang sahabat perempuan yaitu Kiki, Yulida dan Dije. Kami dari satu kampung yang sama, sejak taman kanak-kanak sampai saat ini 2014 kami bersahabat. Sejak kecil kami sering main bareng, melakukan kenakalan-kenakalan khas masa kecil, sampai kami sama-sama beranjak remaja dan menjadi dewasa.

Seperti diketahui bersama bahwa momen libur lebaran adalah waktu yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga dan para sahabat. Kamipun selalu melakukan hal yang sama, setiap libur lebaran kami selalu menetapkan satu hari untuk berkumpul berempat dengan ritual wajib "pinak pelecing" alias bikin pelecing.

Biasanya kami pinak pelecing di rumah Kiki, ibunya Kiki akan sangat senang melihat kami datang, kemudian akan menyilahkan kami memakan makanan-makanan yang ada di rumahnya (mungkin gegara kami terlihat selalu kelaparan...haha). Sebelum pinak pelecing bareng, kami akan ke pasar dulu untuk beli bahan-bahan pelecing, namun beberapa waktu terahir Kiki menyediakan bahan-bahannya langsung, dengan sponsor penuh dari Ibunya :D.
Libur lebaran tahun ini, kami melakukan ekspansi dengan pindah lokasi pinak pelecing yaitu di berugaknya Yulida yang ada di sawah barunya. Pinak pelecing ini disponsori oleh Yulida secara penuh.

Seksi ngulek bumbu di setiap momen pinak pelecing kami adalah Dije, tidak boleh diganggu gugat dan harus pedaaaasss. Baiklah kami mengiyakan, soalnya si doi penggila pedas, sebenarnya kami berempat lebih tepatnya..hehe.

FSCN1269
Berugaknya Yulida
FSCN1268
ada kolam kangkung juga lhoo

Pelcing kangkung kami dilengkapi dengan nasi putih, ayam panggang plus sambal bawangnya, kerupuk, dan biasanya kami bikin es sirup juga, tapi cukuplah tadi air putih. Tidak kalah nikmat juga :) dan tidak ketinggalan juga berbagai cerita yang mengalir dari A-Z.

FSCN1271
Pelecing Kangkung

Nikmatnya itu karena bareng kalian, semoga tahun-tahun setelah ini kita masih bisa pinak pelecing bareng ya.
Big Hug

Thursday, July 31, 2014

Perjalanan Pertama Adek Laki-laki Saya

Pagi ini dimulai dengan bangun tidur lebih awal dari biasanya, pasalnya hari ini hari yang tidak biasa karena salah satu anggota keluarga saya akan melakukan sebuah perjalanan. Setelah selesai sholat subuh kami sudah harus berangkat menuju bandara, agar bisa sampai tepat waktu mengingat jarak dari rumah ke bandara yang lumayan jauh (1,5 jam).

Adek laki-laki pertama saya, Iskandar Suhairi yang akan melakukan perjalanan hari ini. Ia akan pergi menuntut ilmu, melanjutkan sekolahnya ke pondok pesantren modern gontor Jatim. Ini adalah perjalanan pertamanya menyeberangi pulau, perjalanan pertamanya menggunakan pesawat. Ia mengatakan kalau ia sedikit grogi karena akan mengalami pengalaman pertama dengan pesawat. Namun sebenarnya ia tidak perlu hawatir, karena Bapak menemaninya, Bapak akan membimbingnya nanti. Bapak akan menemaninya sampai semua urusan pendaftaran sampai daftar ulang selesai.

Betapa bangganya saya sama kamu dek, diumurmu yang baru 15 tahun sudah berani membuat keputusan untuk sekolah di tempat yang jauh, di ponpes lagi. Kakakmu ini saja ketika seumuranmu tidak pernah berpikir untuk sekolah di tempat yang jauh dari rumah, apalagi mau sekolah di ponpes. Memang ini bukan kali pertama kamu mondok kan, Mts kemarin juga kamu memilih mondok. Jadi pasti kamu sudah terbiasa dengan suasana ponpes. Semoga kamu diberikan kelapangan dan ilmu yang berkah.

FSCN0992
Saya dan Adek :)

Sekarang kamu sudah tumbuh besar ya, lucu jika ingat dulu kamu kecil, masih bisa digendong, diajakin main kesana kemari. Sekarang badanmu sudah tumbuh, tinggimu saja udah jauh di atas kakakmu ini. Tapi itu adalah hal bagus, tandanya kamu tumbuh sehat, tumbuh dengan baik.

Kakakmu ini pasti akan merindukanmu, kami akan merindukanmu. Naman ada dua pasang hati yang akan sangat rindu padamu melebihi apapun yaitu Ibuk dan Bapak. Hanya dukungan penuh serta doa-doa terbaik yang akan menemani perjalananmu. Doa-doa merekalah yang akan selalu membuat perjalananmu penuh berkah. Jika rasa rindu tengah menderamu, maka berdoalah pada yang maha pemilik rindu, sampaikan padanya tentang kerinduanmu agar hatimu tenang.

Kakakmu ini mengenalmu sebagai anak yang penurut, dan kamu tidak pernah macam-macam, kecuali beberapa kali membuat hawatir Ibuk karena pulang terlambat dari sekolah gara-gara main. Atau ketika kau mengganggu adek kita yang asyik bermain, yang membuat Ibuk menegur keras karena suara kalian yang membuat ribut dan kalian yang membuat rumah berantakan. Namun urusan sekolah kamu adalah anak yang luar biasa penurut. Jadi kakakmu ini yakin kau akan dapat membuat Ibuk dan Bapak bangga dan bahagia.

Percayalah ini adalah baru sebagian kecil dari perjalanan yang harus kau lalui, baru sebagian anak tangga yang harus kau tapaki. Sesungguhnya hidup ini adalah perjalanan, ada tempat yang lebih hakiki yang akan didatangi, maka bersiaplah. Tetap lakukan yang terbaik. Kejar cita-citamu, impianmu dan ukir prestasi terbaikmu.
Kami menyayangimu.

Monday, July 14, 2014

Book Review: Kukila

Judul : Kukila
Penulis : M. Aan Mansyur
Halaman : 184 Hal.
Penerbit : Gramedia Pustaka

Kukila, terdengar seperti nama seorang gadis. Memang begitulah adanya kukila adalah nama seorang gadis di dalam salah satu cerita di buku ini. Kukila menjadi judul buku ini karena Kukila merupakan cerita utama yang lebih panjang dari cerita-cerita lainnya di buku ini. Sejatinya buku ini adalah buku kumpulan-kumpulan cerita.

Saya mengenal M. Aan Mansyur berawal dari aktifitas saya di twitter yang memfollow akun twitternya @hurufkecil. Di twitternya ia kerap kali ngetweet kalimat-kalimat romantis, celetukan, sindiran atau apapun, namun selalu terasa romantis. Hal ini juga diungkapkan seorang teman yang mengatakan bahwa ia adalah pria romantis, karena ternyata teman saya adalah adik tingkatnya di kampus dulu dan aktif di satu komunitas di Makassar.

Kukila adalah buku pertama Aan yang saya baca, padahal buku Aan sudah banyak, entah itu kumpulan cerita-cerita ataupun novel. Saya menyukai tulisan-tulisan Aan di buku ini, terasa sangat real, saya merasa Aan banyak menceritakan dirinya sendiri dalam buku ini. Dalam cerita-cerita di buku ini ia menuliskan hal-hal tentang cinta, patah hati, kehilangan, dan rindu. Ada satu cerita yang membuat saya merasa sedih yakni di cerita yang berjudul " Setia adalah Pekerjaan yang Baik". Di cerita itu Aan menceritakan tentang ayahnya yang telah lama meninggalkan keluraganya, namun ibunya tetap setia menunggu. Saya tidak menyangka kehidupan Aan seperti itu.

Aan menulis hal-hal yang tidak jauh-jauh dari urusan hati. Ia menulis dengan menyelipkan syair-syair dan seperti puisi, mungkin memang sudah menjadi jiwanya. Aan menulis dengan mengalir dan terselip kenakalan-kenalakan tersendiri di dalamnya.

Setelah memulai dengan buku ini, saya ingin membaca buku-buku Aan yang lain.

Saturday, July 12, 2014

Book Review: Corat-Coret Di Toilet

Judul          : Corat-Coret Di Toilet

Penulis       : Eka Kurniawan

Halaman    : 121 Hal.

Penerbit     : Gramedia Pustaka

Saya membeli dan membaca buku ini tanpa rencana. Kadang dari rumah kita memiliki keinginan untuk membeli buku yang telah kita rencanakan jika ke toko buku, namun sesampainya di toko buku malah membeli buku yang lain. Itulah yang terjadi pada saya, saya berniat mencari buku yang lain tapi pulang dengan membawa tiga buah buku berbeda, dan salah satunya buku Corat-Coret Di Toilet ini.

Ini pertama kalinya saya membaca buku Eka Kurniawan. Maafkan saya. Saya tahu Eka Kurniawan dari blognya (ekakurniawan.com) setelah tiba-tiba nyasar kesana. Dia seorang penulis, tulisan-tulisan di blognya banyak tentang buku-buku dan sastra. Dari tulisan-tulisannya di blog saya sudah suka dengan gaya menulisnya, lalu muncul keinginan untuk membaca bukunya. Namun keinginan tersebut selalu terkendala dengan hal-hal lain.

Buku ini telah diterbitkan pertama kali di tahun 2000, dengan judul yang sama diterbitkan kembali di tahun 2014 ini. Buku ini merupakan kumpulan cerita-cerita pendek yang kebanyakan membahas tentang masalah-masalah sosial dan politik. Tidak mengherankan memang karena Eka menulis cerita-cerita tersebut di tahun-tahun yang penuh pergolakan politik (1999-2000).

Gaya menulis Eka segar dan tidak melodramatik, menggelitik pikiran, membuat tersenyum dan membuat cemberut pada satu waktu. Dia banyak menyampaikan protes-protes melalui cerita-ceritanya. Mengangkat persoalan-persoalan sosial di dalamnya. Cerita-cerita di dalamnya juga banyak memberikan unsur-unsur komedi, menghibur namun mengena.

Protes  politik yang paling terlihat itu ada di dalam cerita yang berjudul "Corat-Coret Di Toilet". Cerita ini menceritakan tentang tulisan berantai yang tercipta di toilet, yang berawal dari keisengan salah satu mahasiswa yang sedang melakukan hajatnya di toilet. Tulisan tersebut kemudian disambung oleh mahasiswa-mahasiswa lain yang ke toilet tersebut. Tulisan-tulisan tersebut bermacam-macam, berisi kalimat-kalimat protes atas pemerintahan, kalimat-kalimat provokatif, sampai kalimat-kalimat aneh macam "Mau kencan denganku? Jemput di hotel". Salah satu kalimat yang paling menohok sebagai protes adalah

"Aku tak percaya bapak-bapak anggota dewan, aku lebih percaya kepada dinding toilet"

Saya mikir sekaligus senyum membaca cerita ini, mengingat tulisan-tulisan macam ini masih banyak sampai sekarang, di dinding-dinding pagar, dinding rumah tak berpenghuni dan di toilet.

Satu lagi cerita yang berkesan buat saya yaitu cerita terakhir di buku ini yaitu "Kandang Babi". Di cerita ini Eka berhasil mengangkat sebuah fenomena sosial yang terlihat remeh namun ternyata setelah membaca cerita ini meyakinkan saya bahwa hal tersebut dapat menjadi sebuah masalah sosial. Cerita ini menceritakan tentang seorang mahasiswa yang tidak serius kuliah, sudah belasan semester ia jalani di kampus. Tidak kunjung lulus. Dan mahasiswa itu menjadikan bekas gudang penyimpanan yang ia sebut seperti kandang babi sebagai markasnya, alias tempat tidurnya, pasalnya gratis. Ternyata di kampus bukan hanya dia yang melakukan hal tersebut, banyak lagi mahasiswa lain yang melakukan hal serupa di fakultas-fakultas lain di kampusnya. Suatu ketika ia terusir dari tempat yang ia sangka akan menjadi miliknya selamanya. Iapun bingung mencari tempat tinggal, pulang tak mungkin, karena ia sudah terlanjur malu.

Fenomena tersebut memang sampai sekarang masih banyak terjadi. Banyak mahasiswa yang menjadikan ruangan-ruangan kosong di kampus sebagai tempat tidur mereka, tentu secara diam-diam, gratisnyalah yang mereka cari. Ini bisa menjadi masalah di kampus, masalah sosial.

Saya menghabiskan buku ini dalam waktu dua jam, sambil menunggu mood yang baik datang untuk mengerjakan rencana penelitian.

 

Saya berencana membaca buku Eka yang lain, terutama novel-novelnya, "Cantik Itu Luka" dan "Seperti Dendam, Rindu Harus Di Bayar Tuntas"

Selamat Membaca

Wednesday, July 9, 2014

Selamat Pagi, Cinta

Selamat Pagi, Cinta

Apa menurutmu ini masih pagi? atau sudah siang?

Masihkah kau malu-malu, cinta

Semalam setelah banyak malam tanpa mimpi tentangmu, tiba-tiba kau hadir saja

Kau muncul dengan wajah yang bertanya, mengapa aku menghilang,
mengapa aku tidak pernah menanyakan kabarmu lagi

Semalam aku ingin menjawabmu dengan kata-kata, bukan hanya dengan ekspresi wajah seperti yang selalu kau lakukan

Semalam aku ingin katakan alasannya, atau mungkin aku memang tidak memiliki alasan apapun, aku tidak punya alasan apapun untuk mendekat atau menjauh darimu

Tapi tetap saja aku kelu di depanmu

Selamat Pagi, Cinta

For Gaza

Apa kita masih pantas disebut manusia ketika melihat saudara-saudara kita dibantai, dibunuh, dibakar…….kita hanya diam

Apa yang ada di benak kita ketika kita malah hanya sibuk meributkan piala dunia atau pemilihan presiden

Apa kita sudah tidak punya rasa kemanusiaan? kita tidak perlu harus menganut agama tertentu untuk saling peduli pada sesama manusia

Mengapa semakin hari manusia menjadi semakin serakah sampai saling membunuhpun jadi pekerjaan kecil demi tujuan tercapai

Oh..Tuhan bagaimana ini, ketika saudara-saudara kami yang jauh disana dibantai habis-habisan tanpa bisa melawan sedangkan kami hanya sibuk dengan urusan kami sendiri

Kakiku sendiri belum bisa sampai disana, hanyalah doa yang kupanjatkan padaMu agar engkau melimpahkan segala rahmatmu kepada mereka

Engkau pasti tahu mereka akan kuat menjalani itu, ada hadiah surga untuk mereka

Engkau pasti sangat menyayangi mereka

Di Ramdhanmu yang penuh berkah ini berikanlah mereka kekuatan untuk ujianmu ini, atau mungkin ini adalah hadiahmu untuk mereka, karena kasih sayangmu

Ini Ramdhanmu, terimalah mereka di sisimu

Sunday, July 6, 2014

Sajak Apa Kabar?

Apa kabar Ibuk?
Kakak kangen nih,
semakin kangen karena sore tadi ibuk menelpon katanya mau masak buat buka puasa tapi mau mendengar suara kami dulu yang ada di Jogja...
aah...Ibuk, selalu bisa bikin speechless


Apa kabar Bapak?
Kakak juga kangen,
kangen buka bareng dengan sambal khas buatan bapak,
tunggu kami pulang ya


Apa kabar Adek?
Adek-adek jagoanku,
kakak juga kangen kalian,


Apa kabar Bonn Klasse?
Kangen belajar bahasa Jerman bareng,
tidak sabar dengan jadwal kelas setelah lebaran


Apa kabar Geoinvoice?
Sekarang mencar-mencar ya,
sibuk sama rencana penelitian masing-masing


Apa kabar Lendang Nangka?
Kangen kampung halaman,
apalagi suasana Ramadhannya,


Apa kabar kamu?
Semoga sehat ya

Sunday, June 29, 2014

AL-BAQARAH 183-186

QUR'AN SURAT AL-BAQARAH AYAT 183-186

AYAT 183

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa

AYAT 184

(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barabgsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

AYAT 185

Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa diantara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.

AYAT 186

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.

Tuesday, June 24, 2014

Sepenggal Cerita dengan Tukang Ojek

Cerita ini berawal dari kejadian kemarin saya pulang dari kampus menuju kos dengan menggunakan ojek. Saya naik ojek bukan karena becek loh ya. Saya harus pulang pake’ ojek karena adik saya yang kebetulan membawa motor tidak bisa menjemput ke kampus karena dia ada ujian mendadak sampai jam 7 malam. Hari semakin sore dan sayapun harus segera pulang karena jam 7 saya ada ujian di kelas Jerman, mana belum belajar lagi, pikir saya. Akhirnya saya berjalan menuju tempat pangkalan ojek yang ada di seberang gerbang kampus. Ini adalah pengalaman pertama saya naik ojek di kota ini.

Tawar menawarpun terjadi, saya mencoba menawar ongkos ojek, karena menurut saya harga yang ditawarkan tukang ojek itu mahal untuk ukuran dari kampus menuju kos saya. Terjadi penawaran yang cukup sengit sambil bercakap-cakap dengan tukang ojeknya sebelum terjadi kesepakatan. Saya memilih naik ojek supaya cepat sampai, karena berdasarkan pengalaman sebelumnya saya pernah naik trans jogja dari kampus ke kos, namun ternyata waktu yang dibutuhkan jadi tiga kali lipat karena harus mutar-mutar dulu ke shelter-shelter yang lain. Saya juga tidak mau menggunakan angkot atau yang biasa disebut bis oleh warga jogja, tapi teman saya menyebutnya odong-odong entah kenapa. Saya tidak mau naik angkot karena tidak ada juga angkot yang jalurnya melalui jalan ke kos saya, pemberhentiannya itu masih terlalu jauh dari kos saya.

Kala itu langit mendung, sepertinya di wilayah selatan sudah turun hujan, di wilayah utara tempat kampus saya, tinggal menunggu waktu untuk hujan turun. Mengingat itu, saya segera saja menyepakati perjanjian dengan tukang ojek tersebut dengan potongan harga seperti yang saya minta.

Di tengah perjalanan, mungkin karena sedang hangatnya dalam masa pemilihan capres tiba-tiba sang tukang ojek bertanya pada saya “Mbak nanti mau pilih siapa presidennya?” , karena memang belum ada ide mau memilih siapa saya menjawab “belum tahu pak, biarlah nanti itu menjadi rahasia” jawab saya sekenanya. Bapak tukang ojek tersebut tanpa diminta langsung menyampaikan pendapatnya. Dia mengatakan kalau paling tidak ada yang diyakinilah mbak, dia sampai menyebutkan siapa calon yang akan ia pilih, alasannya menurut dia calonnya merakyat dan sederhana. Mendengar jawabannya saya lalu bertanya tahu darimana bapak kalau dia merakyat dan sederhana, bapak tukang ojek menjawab yaa keyakinan aja sih mbak. Saya bertanya lagi tapi nanti ketika calon bapak benar-benar terpilih apa bapak akan ikut mengawasi apa yang ia lakukan. Bapak tukang ojek jawab lagi “yaa G’ bisa mbak, rakyat kecil kayak saya gimana caranya mengawasi”. Dari jawaban itu, saya jadi mikir juga gimana ya cara rakyat seperti bapak tukang ojek itu mengawasi pemimpinnya, sedangkan kebanyakan suara mereka jarang di dengar oleh orang-orang yang berkuasa.

Sepanjang perjalanan menuju kos, dalam percakapan yang tercipta, muncul kalimat-kalimat penuh harap dan doa dari bapak tukang ojek. Ia berharap biaya pendidikan jangan semahal sekarang, gratislah kalau bisa. Dari sini dapat dilihat bahwa meski dana Bos sudah ada tetap saja sekolah masih mahal, karena ternyata banyak sekolah-sekolah yang masih memungut biaya macam-macam kepada murid-muridnya. Bapak itu berharap supaya anak-anak bisa sekolah setinggi-tingginya. Saya terharu mendengarnya.

Siapa sangka naik ojek kemarin sore memberi pelajaran berharga, bapak itu tetap memprioritaskan pendidikan untuk anak-anaknya, memprioritaskan kemudahan akses pendidikan yang lebih baik yang harus diwujudkan oleh calon pemimpin terpilih nanti. Ia tahu betapa pentingnya pendidikan.

Terlepas dari siapapun nanti yang terpilih sebagai pemimpin semoga bisa membawa Indonesia menjadi lebih baik. Baiknya suatu bangsa sebenarnya bukan hanya urusan atau tanggung jawab pemimpin semata namun ada rakyat di dalamnya, apakah rakyat tersebut mau menjadi lebih baik atau tidak.

Entah si A atau si B yang terpilih, tetap saja saya harus mengerjakan proposal penelitian yang menjadi tanggungan saya. Pembimbing tidak peduli siapa presidennya yang ia tahu adalah saya harus segera menunjukkan hasil kerja saya dan mempresentasikannya. Saya mau sibuk dengan proposal saja, karena lowongan untuk jadi jubir capres sudah penuh :p

Sunday, June 22, 2014

Sebuah Tantangan

Hidup memang penuh tantangan, terlebih lagi tantangan untuk melawan rasa malas. Melawan rasa malas pada diri sendiri untuk mengerjakan sesuatu yang harus segera diselesaikan. Salah satunya adalah rasa malas untuk mulai menyentuh proposal penelitian yang beberapa hari lalu di abaikan. Sebenarnya simple alasannya hanya karena malas, merasa lebih asyik mengerjakan yang lain. Mulai dari hal-hal yang remeh temeh sampai hal-hal yang memang mendesak untuk dilakukan. Ketika ada keinginan untuk mulai mengerjakan malah muncul gangguan-gangguan yang mengalihkan perhatian.

Menulis proposal penelitian tentu sangat berbeda dengan menulis tulisan fiksi, puisi/sajak yang sering saya tulis, tulisan-tulisan di blog, apalagi hanya tweetan di twitterland atau status-status facebook. Banyak sekali teori yang sudah saya peroleh tentang penulisan karya ilmiah, mulai dari sejak aktif di ukm penalaran dan riset ilmiah jaman kuliah dulu sampai terahir kemarin dalam kuliah proposal writing. Mulai dari bagaimana menulis latar belakang yang menarik, yang memberikan informasi bahwa penelitian yang kamu lakukan itu punya nilai lebih, unik, berharga untuk dilakukan, dan sebagainya dan sebagainya. Meskipun begitu tetap saja ketika mulai menulis terkadang ada rasa bingung, bingung mau mulai darimana, bagaimana menyusun kalimatnya dengan baik, tanpa membuat makna ganda.

Saya jadi ingat pesan yang disampaikan seorang dosen saya, seorang Profesor muda di bidangnya. Mulai sekarang rajin-rajinlah membaca, membaca apa saja, buku-buku dan jurnal-jurnal ilmiah, buat catatan atas apa yang telah kau baca, lalu tuangkan pemikiran atau kesimpulanmu atas apa-apa yang telah kau baca, itu akan memudahkanmu dan akan menjadi amunisimu ketika mau menulis, terlebih lagi dalam penyusunan tesis nanti. Yaaa…kembali lagi tidak jauh-jauh dari pesan untuk membaca, sebagai bekalmu untuk menulis.

Begitu banyak bahan yang telah saya kumpulkan, menunggu untuk dibaca dan dipahami. Selain itu diskusi dengan pembimbing sebagai seorang yang ahli juga sangat perlu untuk dilakukan. Diskusi juga menjadi salah satu cara untuk membuka pikiran dan dapat melahirkan ide.

Penulisan karya ilmiah seperti skripsi atau tesis atau apapun namanya memang adalah tentang mencari masalah dan mencari solusinya. Mencari masalah yang selama ini dihadapi oleh manusia dan sekaligus mencari solusi pemecahannya. Ada yang menemui jalan yang mudah untuk mendapatkan solusi, namun ada juga yang bertemu jalan yang yang penuh liku untuk mendapatkan jawaban. Dibalik itu semua satu hal yang harus diyakini adalah jawaban mungkin sulit dicari, tetapi jawaban itu selalu ada.

Semangat

30 Daftar Pertanyaan Untukmu

Aku akan membuat daftar pertanyaan untukmu, pertanyaan-pertanyaan yang ingin kutanyakan padamu. Jangan hawatir kau tidak perlu menjawabnya terburu-buru, jika kau tidak mau menjawabnya juga tidak masalah. Terkadang sebuah pertanyaan itu dilontarkan tidak untuk dijawab, namun mungkin cukup hanya untuk dipikirkan.

Daftar pertanyaan ini terinspirasi dari sebuah novel karangan @benzbara_ “Surat Untuk Ruth”. Dia mengatakan di novel tersebut bahwa terkadang membuat daftar pertanyaan, ungkapan-ungkapan atau tentang apa-apa yang kau pikirkan dapat membuatmu lebih lega.

Jadi berikut adalah daftar pertanyaanku, yaa pertanyaan-pertanyaan yang kadang tiba-tiba muncul, namun ada juga pertanyaan yang sudah lama ada.

  1. Semalam hujan turun, apa kita menikmati hujan yang sama?
  2. Apakah kau bahagia bisa mengenalku, sebagaimana aku bahagia mengenalmu?
  3. Apakah kau memiliki sebuah lagu yang mengingatkanmu tentangku?
  4. Kau menulis namaku seperti apa di ponselmu?
  5. Apakah kau akan selalu percaya padaku sebagai tempat untuk bercerita?
  6. Apakah kau senang tiap kali menerima pesanku?
  7. Apakah kau senang dengan percakapan-percakapan kecil kita?
  8. Apakah kau masih belum suka membaca?
  9. Apakah kau pernah bermimpi tentangku?
  10. Apakah ada yang salah dari caraku memperhatikanmu?
  11. Tidak apa-apa jika aku bertanya ini dan itu kepadamu?
  12. Apakah di masa mendatang aku dan kamu masih bisa bertemu?
  13. Apakah di masa mendatang kau masih akan sering berkunjung?
  14. Suatu kali kita pernah bermain ke pantai, apakah kau ingat?
  15. Apakah kau akan bercerita padaku jika kali ini ada yang menarik perhatianmu?
  16. Apa yang kamu rasakan saat ini?
  17. Kau pernah bilang akan mengajakku memancing, mungkinkah besok terwujud?
  18. Aku tahu kau pasti pandai berenang dan kau tahu sendiri kalau aku tidak bisa berenang, jadi maukah kau mengajariku berenang?
  19. Kau pernah bertanya mengapa aku tidak suka buah durian, sedangkan kau sangat menyukainya, apa kau penasaran?
  20. Apakah menurutmu aku bisa menjadi seorang istri yang baik untuk pasanganku kelak?
  21. Apakah kau masih menyimpan foto-fotoku?
  22. Apakah kau mengenangku seperti aku mengenangmu?
  23. Apakah kau pernah memperhatikanku diam-diam?
  24. Bagaimana rasanya pindah dari satu tempat ke tempat yang lain?
  25. Apakah kau masih menyimpan dengan rapi ingatan tentang aku?
  26. Apakah kau akan menghubungiku terlebih dahulu jika aku tidak lagi menghubungimu?
  27. Apakah kau pernah sekadar membayangkan bagaimana seandainya aku dan kamu menikah?
  28. Apakah kau pernah merasa cemburu padaku?
  29. Apakah yang kau rasakan saat ini?
  30. Apakah kamu pernah merindukan kita?

Sekian :)

Tuesday, June 17, 2014

Malam Indonesia Jerman

Jumat 13 Juni 2014 kemarin ada acara keren yang diadakan oleh Pusat Studi Jerman (Pusman) UGM, tempat kursus bahasa Jerman saya. Acara ini bertajuk Malam Indonesia Jerman, dalam bahasa gaulnya Indonesisch Deutsches Fest. Jadi acara ini diadakan seperti malam keakraban, malam keakraban Indonesia dan Jerman. Peserta acara di malam ini adalah para segenap keluarga besar Pusman, seperti peserta kursus dari semua kelas, para guru-guru, para program asisten dan para mahasiswa Jerman yang ada di UGM yang sesekali mengisi kelas di Pusman.

Rangkaian acara keren ditampilkan di MalamIndonesia Jerman ini. Acara yang ditampilkan bernuansa kebudayaan dari kedua Negara, yaitu kebudayaan Indonesia dan kebudayaan Jerman. Setiap kelas kursus harus menampilkan sesuatu, yang penting ada unsur Indonesia dan Jermannya. Saya dan teman-teman kelas saya menampilkan sebuah tarian, ya sebut saja tarian tradisional Jerman. Sebenarnya bukan tradisional juga sih, kami memodifikasi gerakan-gerakan seperti yang dibawakan oleh orang-orang Jerman yang kami lihat di internet. Tentu gerakan tersebut diiringi oleh music Jerman.

Penampilan kelas-kelas lain juga tidak kalah menarik, ada yang menampilkan drama, deklamasi puisi berbahasa Jerman, menyanyi, menari dan ada juga yang menampilkan fashion show. Menurut saya kelas yang menampilkan fashion show keren, mereka niat banget buat acara ini, mereka berdandan menggunakan baju-baju tradisional Indonesia. Selain diisi oleh penampilan dari masing-masing kelas peserta kursus, acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan duet biola dan cello yang dibawakan oleh mas-mas dari GMCO, lupa nama masnya siapa..hehehe , dan mereka kereen banget, beneran, apalagi waktu mereka bawakan viva la vida-nya coldplay :D. Diacara ini juga diisi oleh komunitas pecinta angklung FEB UGM, penampilan mereka juga keren.

Persembahan guru-guru pengajar di Pusat Studi Jerman juga tidak kalah seru, mereka membawakan sebuah pertunjukan drama yang menceritakan tentang seorang guru perempuan bahasa Jerman dengan seorang murid. Penampilan mereka menghibur, banyak adegan-adegan yang lucu. Salah seorang guru juga membawakan sebuah lagu berbahasa Jerman dan berbahasa Inggris, suara ibu yang nyanyi bagus, sepertinya beliau hobi menyanyi juga. 

Bazar makanan juga ada lho di Malam Indonesia Jerman ini. Ada makanan eropa dan makanan Indonesia. Konsepnya menarik, ada gerobak angkringan beserta makanan khas angkringan disandingkan dengan makanan Eropa. Para peserta bebas mengambil makanan yang diinginkan dengan menunjukkan kupon makanan yang telah di bagikan oleh panitia.

Ternyata penampilan masing-masing kelas tersebut dilombakan, dan diumumkan ketika mendekati akhir acara. Kelas saya sudah santai, berasa G' akan dapat juara gitu, pasalnya berasanya penampilan kami kurang maksimal. Kami latihan yang full semua baru dua jam menjelang acara, itupun melewati diskusi yang panjang banget, mulai dari pemilihan mau menampilkan apa dan sebagainya dan sebagainya. Belum lagi susahnya buat kumpul itu karena pada punya kegiatan masing-masing, jadi agak susah buat cari waktunya. Tapi....ternyata kami juara harapan 1 sodara sodara...haha, kami ampe bengong gitu, itu lumayan banget dapat juara harapan 1. Akhirnya kami naik ke panggung untuk menerima hadiah berupa bingkisan dan berfoto bersama. Penyerahan hadiah dilakukan oleh Herr Fajar , guru kelas kami. Isi bingkisannya ternyata sebuah Mug bernuansa Jerman, majalah asli Jerman dan sebuah blok note. Lumayan banget kan ..hehe. Juara 1 diraih oleh kelas yang membawakan drama, kemudian kelas yang menampilkan fashion show dapat juara 2 dan kelas yang membawakan lagu Let it Go berbahasa Jerman dapat juara 3.

Acara Malam Indonesia Jerman ditutup dengan pelepasan lampion yang dilakukan oleh masing-masing kelas. Masing-masing kelas melepaskan dua buah lampion yang kami beli dari panitia. Acaranya sangat menghibur dan sangat akrab, good job buat panitia :)

Gambar

Lampion yang kami terbangkan :)

 

 

 

 

 



Saturday, June 14, 2014

Pernikahan Sahabat

Hari ini seorang sahabat melangsungkan pernikahan. Alhamdulillah akhirnya ia dipertemukan dengan imamnya, dipertemukan dengan laki-laki yang akan membimbingnya, menjadi pendamping hidupnya.

Rasanya bahagia mendengar kabar pernikahannya. Seorang sahabat yang saya tahu mimpi-mimpinya, cita-citanya, menjadi bagian dari kisah hidupnya. Seorang sahabat yang begitu baik dengan tatapan matanya yang penuh kasih sayang. Seorang sahabat yang ringan tangan membantu dan membimbing temannya. Ia juga begitu sabar namun penuh semangat.

Akhirnya pilihanmu jatuh ke laki-laki itu. Semoga ia bisa menemanimu berlari mengejar mimpi-mimpimu. Semoga ia bisa menjadi sumber inspirasi bagi tulisan-tulisanmu. Semoga ia tidak hanya menemanimu berlari, namun juga mau berjalan tertatih ketika kau lelah. Semoga ia bisa mengertimu sepenuhnya, tapi aku yakin dia pasti laki-laki yang penuh pengertian sebagaimana kau yang penuh pengertian kepada orang lain.

Rasanya seperti baru kemarin kita bertemu dan membincangkan tentang calon pendamping yang belum juga muncul. Membincangkan tentang kegalauan hati. Aaaah….dan kini kau akhirnya dipertemukan. Romantis sekali.

Semoga acara pernikahanmu berjalan lancar. Pernikahanmu penuh keberkahan, menjadi jalan kebahagian dunia dan akhirat. Menghasilkan keturunan-keturunan yang hebat seperti yang kau impikan, kau pasti bisa menjadi ibu yang hebat juga. Selamat berbahagia. Doaku untukmu.

Tuesday, June 10, 2014

Tamu Istimewa

Sebentar lagi ada tamu istimewa yang akan datang, sudahkah kita bersiap?

Aku sungguh tidak sabar

Semoga langkah ini tidak berat untuk bersegera

Semoga masih ada umur untuk bertemu dengannya

Semoga masih ada kesempatan untuk menikmati pertemuan dengannya

Aku sungguh tidak sabar

Aku bergembira

Monday, June 9, 2014

Woman Talk

Beberapa bulan yang lalu saya berkesempatan mengikuti acara yang bertajuk "Inspiring Woman talk with Asma Nadia" yang di adakan di Fakultas Psikologi UGM, dari judulnya pasti sudah menduga siapa yang menjadi pengisi acaranya. Dialah Asma Nadia, seorang penulis puluhan buku dan akhir-akhir ini konsen pada tema-tema keluarga dan perempuan. Dia adalah salah satu penulis favorit saya, tulisan-tulisan dia tentang perempuan begitu menguatkan. Dalam acara itu pun yang dibahas adalah tentang perempuan, perempuan muslim. Asma Nadia ternyata orang yang sangat menyenangkan, mendengar dia berbicara menyampaikan materi sangat mengasyikkan, mudah dimengerti dan tidak membosankan. 

Ada satu pertanyaan yang dilontarkan Asma Nadia waktu itu kepada para peserta yang semuanya adalah perempuan. Pertanyaannya begini "apa yang akan kalian lakukan jika tiba-tiba seorang laki-laki yang telah melamarmu dan kalian sedang mempersiapkan pernikahan, lalu tiba-tiba laki-laki tersebut membatalkan pernikahan rencana pernikahan tersebut secara sepihak?" , jujur saya agak sedikit kaget mendengar pertanyaan itu, belum pernah terbayangkan sebelumnya kalau saya akan mendengar pertanyaan seperti itu, it’s really hard question. Banyak peserta yang mencoba menjawab, dan rata-rata mereka menjawab akan menangis, sedih, dan akan meminta penjelasan kepada laki-laki tersebut. Namun banyak juga yang menjawab akan mencoba mengiikhlaskannya karena pasti akan diberikan pengganti yang lebih baik. Saya tidak mencoba menjawab karena jawaban-jawaban yang disampaikan oleh peserta lainnya kurang lebih sama dengan apa yang ada di dalam pikiran saya waktu itu. 

Namun tak disangka Asma Nadia memberi pencerahan, jawaban yang disampaikan Asma Nadia atas pertanyaan itu diluar dugaan saya. Dia menjawab "kenapa jawaban perempuan selalu seperti itu?, boleh menangis, boleh bersedih, tapi jangan kelamaan. Jika menghadapi hal seperti itu kalian harus cepat bangkit. Seharusnya hal pertama yang kalian lakukan adalah mengirimkan tagihan kepada laki-laki tersebut, tidak mungkinkan tagihan atas semua persiapan pernikahan kalian tanggung sendiri. Kalian dan keluarga kalian sudah dibuat malu atas pembatalan pernikahan, masa' mau rugi materi juga. Sebagai perempuan kalian harus menunjukkan kalau kalian kuat dan tidak cengeng untuk kemudian hanya menerima keadaan". Mendengar jawaban Asma Nadia seperti itu aku langsung mengangguk tanda setuju.

Setelah aku pikir-pikir, memang banyak kejadian seperti itu. Ketika seorang perempuan begitu mudahnya hanya menerima keadaan tanpa mau melakukan sesuatu, sesuatu yang sebenarnya mampu ia lakukan, yang bisa jadi dapat mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Perempuan cenderung diposisikan sebagai seseorang yang lemah, kadang sedih dan menangis berlebihan hanya karena ditinggal oleh laki-laki yang ia sayangi. Padahal seperti yang disampaikan Asma Nadia pada acara tersebut, seorang perempuan, apalagi seorang muslimah itu harus kuat, berdaya dan bahagia. Ia harus berdaya secara ilmu, berdaya secara ekonomi, harus juga bisa memimpin karena kelak ia akan membimbing anak-anaknya, dan ia juga harus bisa menginspirasi, menjadi orang yang bermanfaat bagi sesamanya. Perempuan jangan tahunya hanya menangis dan meratap sedih saja. 

Pertemuan dengan Asma Nadia hari itu memberikan banyak sekali pikiran-pikiran positif serta masukan-masukan yang sangat bermanfaat. Banyak pemahaman-pemahaman baru yang tidak aku dapatkan dari orang lain. Asma Nadia adalah salah satu contoh muslimah yang berdaya dan bahagia. Dan bahagia itu sendiri ternyata tidak jauh, bahagia itu ada dalam diri kita sendiri, ada dalam cara kita berpikir.