- Senyumnya yang selalu berhasil menghilangkan gundah
- Sentuhannya ketika membelai rambut dan memeluk saya
- Suaranya di malam-malam yang sepi, ketika ia selalu tahu anaknya sedang gundah gulana
- Ketika ia berangkat mengajar ke sekolah dengan seragamnya
- Ketika ia menatap mesra Bapak dan meyakinkan semuanya akan baik-baik saja
- Kekuatan tangannya, ketika ia harus segera menyiapkan makanan
- Melihat ia menjelaskan persoalan Matematika di papan tulis
- Ketika ia menyiapkan bekal untuk Bapak ke kantor
- Ketika ia mematut diri di depan cermin dan meminta pendapat kami tentang penampilannya
- Nasihatnya di saat kami hampir menyerah
Ibuk…...sepuluh hal tersebut bukan apa-apa, hanya sebagian kecil dari dirimu. Sesungguhnya setiap inci dari dirimu aku sukai, semua tentangmu. Bahkan engkau melahirkanku ke dunia ini adalah hal yang paling ku sukai.
Ibuk…..kata orang hari ini hari Ibu. Seharusnya hari ini kau tidak perlu melakukan apapun, cukup bersantai dan menikmati apa yang kau inginkan. Tapi apa daya, anakmu yang sudah besar ini masih belum di rumah. Selamat hari ibu Ibuk. Semoga engkau selalu sehat, dimudahkan segala urusan dan rencanamu. Semoga engkau diberi umur panjang dan penuh berkah, sampai melihat kami semua tumbuh besar dan melihat cucu-cucumu kelak. Semoga Alloh SWT menjadikan kami anak-anakmu yang soleh soleha, yang menjadi tiket ke surga-Nya. Semoga engkau diberikan kebahagiaan dunia dan akhirat. Tetaplah menjadi Ibuk yang luar biasa untuk kami.
Sampai saat ini belum ada angka nominal yang dapat menyatakan betapa berharganya dirimu, atau apapun yang dapat menggambarkan betapa kami menyayangimu. Engkau tak tergantikan Ibuk. Maaf kadang aku membantah perkataanmu. Maaf belum bisa selalu ada di sampingmu.
Kami menyayangimu. Peluk cium dari Jogja.
:))