Monday, April 28, 2014

Memasak

Beberapa hari ini saya suka memasak, setiap ada kesempatan luang saya memasak makanan yang ingin saya makan. Semua ini gara-gara di kosan saya ada kompor baru buat memasak. Rasanya sangat menyenangkan dan puas dengan makanan yang saya makan karena hasil masakan sendiri.

Kegiatan memasak menyenangkan, sebagai salah satu lahan kreatifitas juga. Saya bisa memastikan makanan yang saya makan sehat, cara memasak yang baik dan benar, karena menjalani sendiri prosesnya, mulai dari memilih bahan-bahan makanannya sampai kemudian memasak.

Lebih banyak masakan yang saya buat adalah masakan yang biasa dimasak oleh ibuk di rumah, cara memasaknyapun sama, kadang saya modifikasi sendiri. Dulu waktu jaman masih kecil sering diminta membantu ibuk memasak, walau hanya dengan membersihkan sayuran atau hanya menemani ibuk di dapur. Semakin saya besar, saya mulai diminta untuk memasak sendiri, awalnya tidak yakin tapi akhirnya bisa juga. Rasanya senang ketika melihat ibuk tersenyum senang ketika pulang dari tempatnya bekerja karena masakan sudah tersedia di meja. Itu adalah salah satu cara membantu ibuk.

Dulu ketika memasak bersama di dapur, dan saya masih ogah-ogahan membantu, ibuk selalu bilang bahwa jadi perempuan itu harus bisa masak, walaupun perempuan itu jadi presiden tetap saja dia harus bisa menyiapkan makanan untuk suami dan anak-anaknya. Mendengar kalimat ibuk saya kemudian bertanya, jadi apakah bisa memasak itu adalah jadi salah satu syarat untuk menikah buk? Tentu saja tidak, kata ibuk. Sambil tertawa ibuk menjawab, jangan khawatir, malah bagus dong kan bisa belajar bareng dengan suamimu kelak. Kau tidak perlu mahir memasak baru menikah, yang penting adalah keinginan untuk mau belajar (memasak), tahu tentang bahan makanan yang sehat, dan bisa menghidangkan kehangatan dalam makanan bagi keluargamu kelak. Ini salah satu nasehat ibuk yang makjleb :D

Berikut ini adalah hasil masakan yang telah saya buat

GambarSambal goreng ati, sop sayur dan brokoli, I love vegetable :D

Gambar

Dan ini adalah ketika anak kos merindukan pelecing kangkung Lombok :D

Gambar

Terkadang masakan yang saya buat gagal, tapi itu tidak masalah dan tetap dimakan saja..haha

bukankah kegagalan adalah bagian dari proses belajar?

:)

Etos Expo

Hari sabtu lalu tanggal 26 April 2014 ada acara keren yaitu Etos Expo 2014. Acara ini berlangsung di Grha Sabha Pramana (tempat bertemunya para cendekiawan) UGM. Awalnya saya tidak mengerti etos itu apa dan apa maksud acara ini, saya tertarik ikut karena ada Tere Liye sebagai salah satu pembicaranya. Lagi-lagi saya tidak menyia-nyiakan kesempatan mendengarkan Tere Liye berbicara secara langsung, genap tigakali sudah.

Ternyata etos adalah nama program beasiswa dari dompet duafa yang diperuntukkan bagi mahasiswa S1 yang tidak mampu yang berkuliah di kampus-kampus tertentu, salah satunya di UGM. Etos expo bertujuan untuk mengenalkan program etos kepada calon mahasiswa, jadi kebanyakan peserta acaranya anak-anak SMA kelas 3 yang akan masuk kuliah. Mahasiswa tahun pertama dan keduapun dapat mendaftar beasiswa ini. Dalam acara ini banyak pengisi acara yang keren, selain Tere Liye ada mahasiswa berprestasi UGM 2013 yang sekaligus mahasiswa paling inspiratif dan terbaik nasional 2013, ada Bapak ketua Guru Besar UGM, bapak dari Direktorat Akademik UGM dan divisi bidang pendidikan Dompet Duafa wilayah Yogyakarta. Selain pengisi acara yang keren dan inspiratif, ada juga stand-stand keren yang menampilkan beberapa beasiswa yang ada di UGM dan stand-stand fakultas-fakultas yang ada di UGM.

Dalam acara kali ini Tere Liye tidak membicarakan tentang buku ataupun tentang kepenulisan, tapi dia berbicara tentang pemuda, pemuda muslim-pemuda berprestasi. Walaupun begitu hal yang disampaikan Tere Liye adalah universal, universal untuk semua pemuda-pemudi meski bukan muslim. Seperti biasa Tere Liye dengan gayanya yang tidak pernah secara terang benderang menyampaikan sesuatu, namun melalui cerita dan tulisan-tulisan yang agar kita dapat mengambil sendiri pemahaman atau pesan yang baik di dalamnya. Dia menyampaikan kaki-kaki semangat untuk pemuda-pemudi, untuk para remaja agar tetap semangat untuk mencapai cita dan prestasi. Berikut adalah kaki-kaki semangat yang disampaikannya:

  1. Semua kita adalah spesial

Tidak peduli apapun yang terjadi percayalah bahwa kita semua adalah spesial. Setidaknya kau spesial untuk orang tuamu, untuk teman-temanmu, dan lingkunganmu, jadikan mereka sebagai motivasimu.

  1. Taklukkan kemalasan

Jangan pernah mau bersahabat baik dengan yang namanya rasa malas, jangan menunda-nunda pekerjaan dan tugasmu jika kau tidak mau tertinggal jauh. Meninggalkan kemalasan sesuatu yang harus kau lakukan, karena jarak antara orang yang berada di depan kita dengan kita yang hanya di belakang adalah rasa malas.

  1. Kompetitor terbesar kita adalah diri sendiri

Tiada lain bahwa kompetitor terbesar kita adalah diri sendiri, bukan orang lain. Lawan dirimu sendiri untuk

  1. Ketekunan adalah kunci segalanya

Jika kau tekun melakukan sesuatu, maka impianmu akan terwujud.

  1. Lakukan yang terbaik, tidak ada resep/tips spesial untuk menjadi spesial

Lalu apa yang harus dilakukan oleh kita? Berikut yang Tere Liye sampaikan:

-          Pergilah melihat dunia!

Agar kau bisa belajar banyak hal, agar kau bisa berempati dan mendapat banyak pemahaman. Pergi melihat dunia bukan berarti kau harus terbang dengan pesawat ke luar negeri, pergi melihat dunia simply bisa dimulai dengan melihat lingkungan tempat tinggalmu sendiri.

-          Temukan hobi, aktivitas, kegiatan yang bermanfaat

Iyaa temukanlah hobi yang kau sukai dan lakukan aktivitas/kegiatan yang bermanfaat. Jangan dekati hal-hal yang tidak bermanfaat.

-          Dalam setiap kesempatan, attitude selalu lebih penting dibanding jenius.

Attitude adalah sikap, dalam hal ini kejujuran dan harga diri. Kejujuran dan harga diri adalah hal yang penting dan selalu pegang teguh. Jangan pernah merendahkan harga dirimu dengan menyogok, mencuri atau hal negatif lainnya. Dengan merendahkan harga dirimu maka kau telah mengubur kejujuran.

-          Masa muda tidak akan pernah kembali. Bergegaslah!

Ingatlah selalu bahwa masa mudamu tidak akan pernah kembali, maka bersegeralah, bergegaslah. Bergegaslah lakukan yang terbaik dan mulai dari dirimu sendiri, karena bahkan sedetik yang lalupun tak bisa kau ulangi, maka jangan sampai kau menyesal.

Nah itulah beberapa point yang disampaikan Tere Liye di etos expo 2014 kemarin.

Di acara tersebut juga ada art performance. Art performance pertama menampilkan Komunitas Keluarga Pecinta Angklung Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Penampilan mereka keren banget, sungguh saya sampai merinding mendengarkan alunan musik mereka, menyaksikan penampilan mereka. Permainan angklung dipadukan dengan alat musik modern seperti gitar dan bass membuat semakin keren. Mereka membawakan lagu laskar pelangi dari Nidji, lagu daerah sunda dan lagu payphone milik Maroon 5. Art performance kedua adalah dari Komunitas Difabel Jogja, mereka menampilkan dance dan puisi dengan bahasa isyarat dengan iringan beatbox dan gitar. Mereka merasakan alunan beatbox dengan getaran yang ditimbulkan di dada. Penampilan mereka sukses membuat saya meneteskan air mata haru. Ternyata banyak sekali hal yang harus kita syukuri. Komunitas difabel itu juga peduli dengan orang lain terbukti dengan mereka yang melakukan penggalangan dana untuk para penderita kanker, membuat berbagai macam kerajinan dari bahan bekas dan beberap dari mereka juga menjadi duta wakil Indonesia untuk difabel untuk membicarakan undang-undang internasional tentang bencana. Ini berarti bahwa mereka juga peduli pada lingkungan dan bencana. Dan yang lebih membuat terharu adalah mereka adalah para mahasiswa, mahasiswa di Perguruan Tinggi yang keren di Jogja yaitu Institut Seni Indonesia dan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Mereka tetap semangat dan optimis, serta tetap melakukan hal yang bermanfaat untuk orang lain di tengah keterbatasan mereka. Jadi apakah kita masih akan terus mengeluh dan merasa egois terhadap orang lain?

Melihat mereka membuat saya ingin belajar bahasa isyarat, agar saya tahu apa yang mereka katakan dan rasakan.

Semoga tulisan ini menjadi pengingat bagi kita semua. Terus semangat :)

 

 

Deutschkurs, Teman baru

Deutschkurs artinya kursus bahasa Jerman

Saat ini saya mengambil kursus bahasa Jerman di Pusat Studi Jerman UGM. Baru level 1, hehe....mengapa Jerman? Karena saya suka dengan negaranya, jadi saya tertarik untuk belajar bahasanya, belajar bahasa berarti belajar budayanya juga, jadi plus-plus deh. Selain itu suatu saat saya ingin belajar ke Jerman, jadi tidak ada salahnya mulai dengan belajar bahasanya kan J

Kesibukan kuliah dan ditambah dengan kursus inilah yang membuat saya rada-rada ngadat mengisi blog ini, hehe (alasan aja)

Tapi bukan itu yang ingin saya bahas. Saya ingin menceritakan sedikit tentang kelas bahasa Jerman saya. Mengambil kesibukan yang lain berarti menambah teman, sama halnya dengan di kelas Jerman ini, saya bertemu teman-teman baru. Di kelas kami ber-16, rata-rata mahasiswa S1.

Teman-teman baru saya ada Meutia, gadis cantik asal Aceh mahasiswi kedokteran UGM. Yang kedua adalah Intan, mahasiswi Fakultas Sosial dan Ilmu Politik UGM, dia agak pendiam kayaknya. Berikutnya ada Tio, dia cowok asal Lampung mahasiswa tingkat akhir jurusan kimia UGM, dia teman ngobrol pertama saya di kelas. Kemudian ada mba Golda, mba cantik ini adalah seorang dokter sekaligus peneliti vaksin di RSP Sardjito, lulusan fakultas kedokteran UGM, bisa dapat konsultasi gratis dari mba Golda..haha. Ada juga si Hakim, mahasiswa teknik fisika UGM semester 2, dia tipe yang serius sepertinya. Terus ada si Ayip, saya lupa Ayip jurusan apa dan semester berapa. Lalu, ada mba Fani, dia adalah lulusan manajemen UGM dan sekarang bekerja di Angkasa Pura Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta.

Selanjutnya ada Anggi dan Rina, mereka dari jurusan kimia UGM semester 2, mereka sepertinya sahabat baik karena selalu datang dan pulang bersama, dan selalu duduk berdampingan. Kemudian ada mas Teddy , dia mahasiswa S3 teknik elektro UGM sekaligus mahasiswa S2 sastra inggris UGM, owh man kalian bisa bayangkan bagaimana dia melakukan kuliahnya? Dan dia sangat suka belajar bahasa, selain mempelajari bahasa Inggris dan bahasa Jerman, dia juga mempelajari bahasa Korea. Berikutnya ada Valya, gadis manis asal Surabaya ini mahasiswi UGM jurusan matematika dan baru semester 2, Valya sebelumnya pernah mengambil kursus bahasa Jerman, namun katanya dia sudah lupa maka dia ikut kursus bahasa Jerman lagi dengan level yang sama. Selain itu ada Fara, mahasiswi UGM juga tapi saya lupa jurusan apa. Kemudian ada Era, cewek berkacamata ini mahasiswi UGM jurusan matematika tingkat akhir asal Jakarta, dia orang yang supel. Berikutnya ada Theodora, dia ada di jurusan yang sama dengan Era dan mereka seangkatan. Terus ada Vanda, dia adalah mahasiswi hubungan internasional UGM, dia termasuk anak yang paling cepat menangkap pelajaran di kelas kursus bahasa Jerman kami. Yang terakhir ada Irene, yups Irene teman kelas saya di kuliah dan juga di kelas kursus bahasa Jerman, kami sama-sama menyukai Jerman dan berharap suatu saat kami akan mengunjungi Jerman J

Kelas bahasa Jerman menjadi lebih seru karena adanya teman-teman dan tutor kami yang lucu dan sangat membantu kami dalam memahami pelajaran, sesekali ada native Jerman yang mengajar di kelas kami. Saya selalu senang mendengar para native Jerman itu menggunakan bahasa ibu mereka, bahasa Jerman, ada sensasi tersendiri ketika mendengarnya.

:)