Saturday, November 8, 2014

Kenangan Yang Dibawa Hujan

Hujan turun selalu membawa serta kenangan, entah mengapa ia seperti punya kekuatan magis yang dapat menghidupkan waktu. Betapa banyak puisi dan sajak yang terinspirasi dari hujan, betapa banyak cerita yang ditulis dengan latar hujan. Hujan terasa begitu spesial bagi siapapun.

Begitupun bagiku. Hujan siang tadi menggeretku pada kenangan masa kecil. Ketika aku tidak perlu memikirkan hal-hal besar dalam hidup. Ketika yang ada dalam otakku hanyalah bermain. Ketika semua keinginan terasa sangat mudah diraih. Ketika dunia terasa sangat aman. Waktu itu jika hujan turun aku seperti anak-anak lainnya akan merasa sangat senang. Jika hujan turun mata kami berbinar-binar karena ketika hujan turun itu berarti aku bisa bermain air, mandi hujan. Meski harus sembunyi-sembunyi, karena biasanya orang tuaku tidak akan mengijinkan. Namun sekali waktu orang tua akan mengijinkan. Kehadiran hujan selalu membawa kesejukan, melapisi udara dengan kesegaran dan menghijaukan pekarangan. Hujan kala itu terasa ajaib di mataku, tak pernah sekalipun aku menggerutu tentang hujan.

Ketika itu, hujan terasa selalu membawa kedamaian. Tak pernah kudengar hujan yang membawa kehancuran, namun hal itu berbalik dengan keadaan hari ini. Hujan kala itu membawa serta orang-orang menjadi satu untuk bergembira, bukan untuk disumpahi. Aku ingin menjadi orang yang selalu bergembira atas datangnya hujan karena aku punya kenangan yang indah tentang hujan. Kenangan tentang masa kecil yang manis bersama orang-orang terkasih.

Hujan memang selalu berhasil menghadirkan waktu yang telah lalu dalam bingkai kenangan.

1 comment: