Thursday, January 25, 2024

#BookReview; The Stranger In The Lifeboat (Orang Tak Dikenal Di Sekoci) - Mitch Albom

Judul: The Stranger In The Lifeboat (Orang Tak Dikenal Di Sekoci)

Penulis: Mitch Albom

Alih Bahasa: Berkat Setio

Penerbit: Gramedia

Tebal Buku: 272 Halaman

ISBN Cetak: 9786020672977

Novel, 17+

Sembilan penumpang berhasil selamat dari kapal pesiar Galaxy yang meledak lalu tenggelam. Di sebuah sekoci mereka terkatung-katung dan berjuang bertahan hidup. Sementara air minum, makanan, dan harapan semakin menyusut, di hari keempat mereka menemukan seorang laki-laki terapung-apung di tengah ombak dan menariknya ke sekoci. Orang itu mengaku sebagai "Tuhan". Dan dia akan dapat menyelamatkan mereka jika mereka semua memercayainya.

***

Sebuah kapal pesiar mewah yang membawa para pesohor dunia bernama Galaxy meledak lalu tenggelam. Kejadian ini tentu menghebohkan dunia. Bagaimana tidak, perjalanan yang digadang gadang sebagai pertemuan orang-orang penting yang akan mengubah dunia tiba-tiba menjadi sebuah bencana. Banyak tim, banyak teknologi dikerahkan untuk mencari tahu bagiamana Galaxy tenggelam dan dimana posisi bangkai kapalnya. 

Siapa sangka sembilan orang penumpang Galaxy selamat dari ledakan Galaxy dan menggantungkan hidupnya di sebuah sekoci. Salah satu yang selamat adalah Benji. Seorang awak kapal yang menjadi pembantu di kapal. Selama di Sekoci ia menulis catatan di buku yang dia peroleh dari tas darurat di Sekoci. Benji mencatat kejadian yang dia alami di Sekoci, di tengah lautan, tentang orang orang yang ada bersamanya di Sekoci. Ia menulis untuk Annabelle, istrinya.

Di hari keempat mereka menarik seseorang ke Sekoci, yang mengaku sebagai Tuhan. Yang selalu mengatakan bahwa jika kau percaya padaku maka aku akan menyelamatkanmu, aku selalu memperhatikanmu, aku selalu berada di dekatmu. Tapi gerak geriknya tidak menunjukkan bahwa dia Tuhan. Mungkinkah Tuhan ikut memakan sisa biskuit coklat dengan rakus? ~ gumam Benji dalam hati. Siapa sebenarnya laki-laki ini?

"Tampaknya jelas sekarang bahwa aku akan mati di lautan ini. jika memang demikian, aku ingin dunia tahu beberapa paragraf tentang aku, tentang hidupku. Aku tidak punya alasan untuk berharap buku catatan ini akan berpergian ke tempat-tempat yang tidak dapat kukunjungi. Tetapi ketika kita tidak punya lagi ide-ide besar, kita berpegang pada ide-ide kecil."

Benji sebagai seorang yang seringkali mempertanyakan Tuhan dalam hidupnya. Hidupnya yang keras dan selalu ditinggalkan oleh orang orang yang ia sayangi sejak kecil membuat dia seringkali bertanya benarkah Tuhan itu ada. Dimana dia? kenapa tidak pernah membantuku? 

"Aku tidak mengatakan apa apa. Bahkan aku nyaris tidak bergerak. Aku tidak bisa. Aku terus memandangi laut yang bercahaya gemerlapan, terpesona. Pada saat itu, aku merasakan betapa tidak berarti diriku, lebih dari saat saat lain dalam hidupku." 

Ada tiga POV yang digunakan dalam buku ini, pertama POV Benji yang menulis catatan dari sekoci, kedua POV anchor dan reporter yang menyiarkan berita tenggelamnya Galaxy, ketiga POV LeFleur seorang inspektur polisi yang diberitahu oleh seorang gelandangan bahwa sebuah sekoci ditemukan di tepi Pantai ribuan mil jauhnya dari posisi terakhir Galaxy. LeFleur juga adalah orang yang tidak percaya dengan Tuhan karena menganggap Tuhan tidak menyayangi keluarganya karena mengambil anaknya yang baru berusia empat tahun.

Baca cerita di buku saya seperti bisa merasakan langsung apa yang dirasakan para penghuni sekoci. Ancaman dehidrasi, kelaparan, ikan hiu, panas matahari, bahkan "kegilaan" menyelimuti hari hari mereka. Hidup yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya kini ada di depan mata. Betapa mereka merindukan daratan. Lalu baru menyadari bahwa daratan tempat mereka tinggal bukanlah hal buruk. Memang, rasa menghargai seringkali datang ketika hal itu hampir sirna. 

"Begitu banyak hal yang dibutuhkan untuk membuat kita merasa hebat di dunia kecil ini. Hanya butuh lautan untuk membuat kita merasa kecil."

Bagaimana akhir kisah dari sembilan orang tersebut? selamatkah mereka? atau semuanya tewas?. Saya sejak membaca halaman pertama langsung penasaran. Plot twistnya di akhir bikin melongo, tak terduga. Ditambah lagi kalimat kalimat quote-able yang bertaburan di tiap halamannya. Mitch Albom tak pernah gagal bikin nge-fans sih. 

Kalau mau coba baca juga, boleh banget. Luv

Baca Juga: #BookReview; Pasta Kacang Merah - Durian Sukegawa

No comments:

Post a Comment