Wednesday, January 10, 2024

#BookReview; Pasta Kacang Merah - Durian Sukegawa

 

Judul: Pasta Kacang Merah

Penulis: Durian Sukegawa

Alih Bahasa: Asri Pratiwi Wulandari

Penerbit: Gramedia 

Tebal Buku: 240 Halaman

Cetakan Pertama Tahun 2022

(versi bahasa asli terbit pertama kali tahun 2013, edisi revisi tahun 2015)

ISBN: 622186020

Novel, 17+

Buku ini bercerita tentang seorang pemuda bernama Sentaro dan seorang wanita tua bernama Tokue. Sentaro yang merasa gagal dalam hidup dengan catatan kriminal dan kecanduannya pada alkohol. Sedang Tokue hidup dengan jejak penyakit yang membuat semua orang takut. Pertemuan mereka membuat Sentaro belajar perihal makna kehidupan.

***

Sentaro, seorang kepala toko Dorayaki menjalani kehidupan yang biasa. Misinya adalah hanya bekerja sesuai porsi untuk melunasi hutang dan mengubur catatan buruk masa lalu. Ia sudah lama meninggalkan mimpinya menjadi penulis. Toko Dorayaki menjadi tempat sehari hari Sentaro menghabiskan hari harinya. membuat pasta kacang merah, memanggang dorayaki, melayani pembeli dan menonton pohon sakura di depan toko.

Sampai suatu hari Tokue, perempuan tua dengan jemari dan wajah yang aneh datang ke toko Dorayaki menemui Sentaro untuk melamar pekerjaan. Aku bisa membuat pasta kacang merah yang lezat katanya, pengalamanku dalam membuatnya sudah 50 tahun. Tokue juga sanggup dibayar dengan gaji yang sangat rendah. Meski bimbang dengan kondisi fisik Tokue, Sentaro akhirnya menerima Tokue bekerja. Siapa tahu pasta kacang merahnya bisa membuat toko lebih ramai pembeli, gumam Sentaro dalam hati.

"Karena itulah aku membuat kudapan. Aku membuat makanan manis untuk dapat dimakan orang orang sehabis menangis. Dengan begitu, aku bisa hidup"

Toko beneran rame karena pasta kacang merah Tokue yang lezat. Tapi kemudian, para pelanggan menyadari bahwa ada yang aneh dengan Tokue. Bahwa bentuk jemari dan wajah Tokue yang aneh adalah akibat dari penyakit Lepra/Hansen/Kusta yang sangat ditakuti pada masa itu. Lima puluh tahun yang lalu ketika Tokue remaja dia mengidap penyakit itu lalu diasingkan ke sebuah Sanatorium bersama dengan pasien lain. Di isolasi, tidak boleh berinteraksi dengan dunia luar. Penyakit mereka menular, berbahaya. Lalu ditemukanlah obat dan metode perawatan yang tepat bagi penyakit itu. Tokue dinyatakan sembuh sejak 50 tahun lalu. Namun kehidupannya sudah terenggut penyakit itu. Datang bekerja ke toko Dorayaki adalah sebuah kebahagiaan baginya, karena bisa melihat dunia luar dan ngobrol dengan orang lain. Selain itu, dia juga bisa melihat bunga sakura yang cantik yang ada di depan toko.

"Kalau kita hidup hanya melihat kenyataan, kita akan merasa ingin mati. Untuk melampaui kungkungan ini kita hanya bisa hidup seakan sudah melampaui kungkungan tersebut"

Terjadi pergolakan, pelanggan ada yang memilih pergi akibat kehadiran Tokue. Tapi ada juga yang memilih tetap menjadi pelanggan di toko Dorayaki itu. Seakan berusaha, mulai menerima bahwa tidak apa apa ada jejak penyakit di diri Tokue asalkan pasta kacang merah yang lezat itu bisa mereka nikmati. Sentaropun merasa bimbang apakah harus memecat Tokue atau tidak, karena Sentaro mendapat tekanan juga dari pemilik toko. Sedangkan dia sudah terlanjur dekat dengan Tokue, dan belum berhasil mengadopsi resep pasta kacang merah Tokue. 

***

Akhir pertemuan Sentaro dan Tokue berakhir mengharukan. Membaca sepucuk surat yang ditulis Tokue bikin nangis huaaaaaa.

"Dengarkanlah, bukalah telingamu"
 
Asli saya baru tahu kalau Lepra semengerikan itu jaman dulu. Di Jepang, orang yang kena penyakit ini dulu hanya bisa pasrah bahwa ya kehidupannya sudah selesai. Meski akan tetap hidup dengan segala macam cacat yang tersisa, namun mereka seperti tidak punya kehidupan. Mempengaruhi mental hingga tak jarang bunuh diri. Pertemuan Sentaro dengan Tokue saling melengkapi. Sentaro sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Tokue. Persahabatan yang terjalin di antara mereka membuat hati hangat. 

Saya membaca buku ini untuk memulihkan semangat membaca saya yang akhir akhir ini menghilang entah kemana. Random aja milih di toko buku. Lebih dulu tertarik sama sampulnya sebenarnya. Tapi ternyata isinya memberikan saya pengetahuan baru tentang penyakit Lepra dan menyaksikan persahabatan manis antara Sentaro dan Tokue.

Buku ini juga bisa banget jadi pilihan kamu :))

No comments:

Post a Comment