photo credit goes to @bangajie08 |
YDBA,
Membimbing UKM Sektor Unggulan Daerah Hingga Mandiri Dan Berkelanjutan -
Memasuki ruangan depan kantor Katering Bu
Kus kami disuguhkan suasana yang hangat dengan sederet piagam penghargaan yang
terpampang di tembok kantor. Piagam penghargaan tersebut menjadi saksi betapa katering
Bu Kus penuh prestasi dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan bisnisnya.
Seminggu yang lalupun dia baru pulang dari Jepang untuk mempelajari bagaimana
usaha kuliner dijalankan di sana. “Banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan,
yang akan saya terapkan nanti di usaha catering saya ini” – ungkap Bu Wagini.
Bu Wagini adalah pemilik katering Bu Kus yang beralamat di Pagutan Kota Mataram.
Lebih lanjut Bu Wagini mengatakan bahwa kesempatan belajarnya ke Jepang
diberikan oleh YDBA (Yayasan Dharma Bakti Astra), karena itu ia mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.
dokumen pribadi |
Hari Jum’at
(06/10/2017) saya dan sebelas blogger lain berkesempatan mengunjungi kantor dan
tempat katering Bu Kus. Ini menjadi pengalaman pertama bagi saya melihat
langsung bagaimana bisnis katering itu dijalankan. Dan pengalaman pertama juga
bagi saya mendengarkan langsung pelaku bisnis katering menceritakan suka
dukanya dalam menjalankan bisnisnya.
Bu Wagini
mengungkapkan bahwa usaha kateringnya dapat berjalan sukses hingga saat ini
adalah karena peran YDBA. YDBA-lah yang selama ini membimbing catering Bu Kus,
mendampingi hingga tuntas dalam segala aspek. Bu Wagini belajar banyak dari bimbingan
yang diberikan YDBA. Ia merasakan manfaat yang sangat besar ketika bergabung
dengan YDBA. Oleh YDBA ia diberikan bekal dalam hal teknik, quality control, komunikasi,
manajemen, sampai kesempatan belajar ke luar negeri. Diakui Bu Wagini YDBA
bukanlah yayasan yang mendampingi secara setengah-setengah, namun didampingi
sampai mandiri. Sampai bisa menjalankan usaha secara utuh dan sukses.
dokumen pribadi |
Bu Wagini
dengan katering Bu Kus-nya adalah satu dari 35 UKM kuliner di Kota Mataram yang
dibina oleh YDBA.
Sekilas
Tentang YDBA
“Kami memberikan
kail, bukan ikan” – itulah filosofi YDBA yang diungkapkan oleh Pak Henry C.
Widjaja selaku ketua pengurus YDBA. YDBA merupakan yayasan yang berada di bawah
Astra sebagai komitmen Astra untuk ikut terlibat secara aktif dalam membangun
Bangsa. YDBA menjalankan program tanggung jawab sosial Astra dengan fokus pada
pembinaan UKM yang meliputi UKM manufaktur, baik terkait value chain bisnis
Astra, maupun yang terkait, bengkel umum roda empat dan roda dua, pengrajin dan
petani.
Berlandaskan
operating values-nya, yaitu Compassionate, Adaptive, Responsible dan Excellent,
YDBA memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UKM untuk naik kelas dan
mencapai kemandiriannya. Untuk mencapai tujuan tersebut YDBA mendirikan cabang
di 16 Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB). Salah satu LPB aktif adalah LPB yang
berlokasi di Mataram Nusa Tenggara Barat. Kehadiran LPB di masing-masing daerah
mempermudah UKM-UKM untuk mendapatkan pelatihan dan bimbingan langsung di
lapangan.
Menurut Pak Henry,
YDBA unik dan berbeda dengan yayasan CSR perusahaan lain karena terdapat empat
hal pokok yang diberikan oleh YDBA kepada UKM yaitu (1) Pelatihan, (2)
Pendampingan, (3) Mempertemukan dengan pasar, dan (4) Mempertemukan dengan
pemilik modal.
Hingga Juni
2017, YDBA sendiri telah memberikan pembinaan kepada 10.112 UKM. Tidak hanya
itu, YDBA juga memberikan pelatihan mekanik kepada 701 pemuda putus sekolah.
YDBA secara tidak langsung telah menciptakan 65.158 lapangan pekerjaan melalui
UKM yang dibinanya.
Sektor
Unggulan UKM Kuliner di Mataram
YDBA juga
membina sektor unggulan dalam rangka mengembangkan UKM yang menonjol secara
ekonomi dengan harapan UKM tersebut dapat melakukan usaha secara berkelanjutan.
Di kota Mataram sendiri sektor unggulan yang menjadi fokus YDBA adalah bidang
kuliner. Hal ini tidak terlepas dari Lombok yang kini sebagai destinasi wisata
yang tidak pernah sepi. Semakin banyak orang yang datang ke Lombok maka semakin
orang yang membutuhkan makanan. Itulah yang menjadi salat satu alasan bidang
kuliner sangat layak untuk dikembangkan di Mataram ungkap koordinator LPB
Mataram.
dokumen pribadi |
Program
sektor unggulan UKM kuliner ini diluncurkan pada Jumat kemarin dalam acara kick
off meeting sektor unggulan UKM kuliner di kantor LPB-PPKP Mataram. Program ini
menyasar UKM kuliner yang ada di kota
Mataram dan sekitarnya. Pak Henry selaku ketua pengurus YDBA dalam sambutannya berharap
dengan diluncurkannya program sektor unggulan ini, UKM kuliner di Mataram bisa
termotivasi untuk ‘naik kelas’ dan ‘awet’ dalam menjalankan bisnisnya.
Pembinaan yang
diberikan pada sektor unggulan ini berupaya untuk meningkatkan kualitas,
kapasitas, produktivitas, standarisasi mutu hasil, dan memperluas jangkauan
pemasaran produk. Saat ini, UKM kuliner mitra LPB Mataram tergabung dalam
Koperasi Serba Usaha (KSU) Cabe Rawit telah berhasil memasuki pasar beberapa
outlet Indomaret yang ada di kota Mataram.
produk UKM Kuliner yang tergabung dalam KSU Cabe Rawit (dokumen pribadi) |
UKM
Harus Bisa Mandiri dan Berkelanjutan
Jika mendengar
cerita Bu Wagini dengan katering Bu Kus-nya dan YDBA yang siap memberikan
pendampingan rasanya UKM yang mandiri dan berkelanjutan bukan hanya mimpi
belaka. Hal tersebut bisa diwujudkan. Bu Wagini telah membuktikannya sendiri. YDBA
memberikan kesempatan yang luas kepada UKM untuk berkembang, untuk selangkah
lebih maju hingga mencapai kemandirian. Pak Henry berpesan kepada para pelaku
UKM adalah yang penting mau terus bekerja dan berinovasi untuk dapat eksis di
dunia usaha.
No comments:
Post a Comment