Sunday, September 17, 2023

PKM Kebun Gizi Keluarga Mapan (Mandiri Pangan); UNU NTB x Eco School Nusantara


Tahun ini ada satu hibah pengabdian kemendikbudristek yang lolos untuk didanai. Pengumuman ini hadir melalui pengumuman tahap dua. Tumben banget tahun ini kementrian bikin pengumuman sampai dua tahap. Padahal ketika pengumuman satu diumumkan dan judul saya nggak ada yang muncul sempat agak sedih sedih gimana gitu karena dari awal lumayan percaya diri kalau judul saya bakalan ada yang tembus. Ternyata masih rezeki, Alhamdulillah satu judul berhasil didanai. Meskipun ini masuk dalam kegiatan menantang diri sendiri alias nambah nambah kerjaan...wkwk. Tapi seenggaknya hibah bagian pengabdian sudah "unlock", karena kemarin kemarin kan yang lolos penelitian. Apalagi kemarin dapat coaching clinic penulisan proposal pengabdian dari reviewer Apakah akan ngajuin pengabdian lagi di periode yang akan datang? let see, kalau selow dan nggak ribet :p

Dibandingkan dengan penelitian yang slot penerimaannya lebih banyak, pengabdian slotnya cuma seiprit jadi persaingannya lebih ketat di setiap skemanya. 

Melakukan kegiatan pengabdian tentu harus ada mitranya dan ya ngapain jauh jauh cari mitra kalau ada yang dekat. Mitra pengabdian yang kami gandeng adalah Eco School Nusantara (ESN) yang beralamatkan di Jalan Raya Kuta Desa Sengkol Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. ESN adalah sebuah creative learning hub yang fokus pada permasalahan lingkungan dan aktif melakukan kegiatan edukasi kepada berbagai lapisan masyarakat yang ada di sekitar Desa Sengkol. Saya memilih ESN karena saya cukup kenal dengan mereka. Saya tahu kerja kerja yang mereka lakukan, juga kenal dengan orang-orangnya. Tim ESN sangat mudah dalam berkomunikasi, terbuka dalam diskusi menyampaikan kritik, saran dan masukan demi kelancaran kegiatan yang akan dilaksanakan. Judul yang saya ajukan juga berawal dari hasil FGD dengan rekan rekan di ESN.

Kami mengambil topik tentang sirkular kesehatan, lingkungan dan ekonomi. Gambaran besar dari kegiatan berawal dari banyak sekali hal yang dapat disentuh dari kegiatan kebun gizi ini. Dimana kebun gizi ini memaksimalkan halaman rumah sendiri untuk menghadirkan bahan pangan lokal secara mandiri. Selain bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan pangan ini juga merupakan bagian dari pengelolaan lingkungan. Bentuk pengelolaan lingkungan lain yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah pengolahan sampah organik dapur menjadi kompos dengan komposter sederhana yang mudah diperoleh di lingkungan. Hasil kompos dapat dijadikan pupuk tanaman di kebun gizi yang telah dibuat. Semua hal tersebut tentu akan memberikan dampak terhadap ekonomi masyarakat (dalam hal ini peserta kegiatan), yaitu berkurangnya pengeluaran untuk pembelian sayur mayur atau bahan pangan lokal lainnya karena dapat diperoleh langsung di kebun gizi. Sehingga jatah belanja sayur dapat dialihkan untuk membeli keperluan lain seperti menambah pembelian bahan pangan berprotein tinggi. 


Semua aktifitas tersebut bermuara pada upaya preventif pencegahan stunting di Desa Sengkol, Lombok Tengah. Hal ini mengingat bahwa stunting menjadi isu nasional, yang kini NTB masih berstatus zona merah. 

Sasaran peserta kegiatan ini adalah para ibu rumah tangga yang ada di sekitar ESN. Para ibu dipilih sebagai peserta karena dinilai memiliki peran dan potensi yang sangat penting dalam mendukung program pemenuhan gizi keluarga terutama anak untuk mencegah stunting. Ibu juga menjadi pilot dalam urusan pengolahan sampah dapur karena aktifitasnya yang berhubungan erat dengan memasak di dapur. Dua hal tersebut menjadi kombinasi permasalahan yang dapat diminimalisir dampaknya jika Ibu memiliki kesadaran, kepedulian, pengetahuan, keterampilan serta berdaya untuk melakukannya. Jumlah peserta yang kami pilih sedikit saja namun dengan pemberian edukasi yang mendalam dengan praktik langsung serta pemberian alat dan bahan sebagai bekal untuk memulai kebun gizi dan mengolah sampah dapur di rumah masing-masing. Alat dan bahan yang diberikan berupa komposter, sekop kecil, bibit tanaman sayur, dan box untuk menyimpan bahan makanan. 

Kegiatan edukasi dilaksanakan selama dua hari dengan materi yang berbeda. Di hari pertama edukasi gizi sehat dan seimbang, sedangkan di hari kedua edukasi tentang bibit tanaman dan pengolahan sampah organik. 


Para peserta merasa senang dapat ikut serta dalam kegiatan ini. Lebih lebih karena mendapatkan beragam manfaat mulai dari bertambahnya pengetahuan, bekal alat dan bahan, juga semangat yang meluap luap. Mereka antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. ESN juga tak kalah senang dengan kerjasama yang kami lakukan ini, dan bersiap untuk menjadi pilot project kebun gizi serta melakukan monev terhadap para peserta kegiatan. 

Saya pribadi juga senang dapat melakukan kegiatan ini. Bertemu wajah wajah baru dan berinteraksi, bikin pikiran segar. Meskipun tuntutan luaran kegiatan yang seabrek menunggu kegiatan ini memberikan banyak pelajaran dan manfaat. Semoga akan ada kesempatan kesempatan lain di masa depan untuk berkolaborasi dengan lebih banyak orang.  

No comments:

Post a Comment