Friday, June 10, 2022

Edukasi Sadar Bencana; Sebuah Pengabdian Kepada Masyarakat


Dua minggu lalu saya akhirnya keluar rumah untuk melakukan sesuatu yang cukup penting. Bisa dibilang keluar rumah untuk "bekerja" di masa cuti melahirkan. Bukan, bukan karena saya sangat berdedikasi tapi karena ini adalah bentuk tanggung jawab saya terhadap komitmen yang telah dibuat. Komitmen untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi. Kebetulan dananya juga sudah cair jadi kegiatannya harus segera dilaksanakan. Kegiatan ini terlaksana berkat dukungan dana hibah penelitian dan pengabdian internal UNU NTB, melalui LPPM UNU NTB. 

Saya senang proposal pengabdian yang saya ajukan lolos untuk didanai. Lebih senang lagi karena materi pengabdian yang diberikan adalah materi yang sesuai dengan peminatan saya. Saya bersemangat menyusun materi, membuat rundown kegiatan, mengatur beberapa keperluan kegiatan, hingga kebutuhan administrasi untuk kegiatan. Dan terwujud juga dengan bantuan tim yang sangat supportif. Sat set sat set semuanya siap.

Lokasi pengabdiannya sendiri adalah di Eco School Nusantara yang berlokasi di Desa Sengkol Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Desa ini berasa di jalan utama kalau mau ke lokasi wisata Pantai yang ada di bagian selatan Lombok seperti Pantai Kuta atau Tanjung Aan. Ah iya kalau mau lihat sirkuit Mandalika juga bisa melewati Desa ini selain lewat bypass Mandalika yang baru dibangun. Khalayak sasaran kegiatan ini adalah tentu para siswa/siswi yang ada di Eco School Nusantara. 


Sebenarnya saya cukup deg degan akan membicarakan bencana dengan anak anak. Banyak kehawatiran di kepala saya. Saya bertanya tanya apakah nanti penjelasan saya bisa membuat mereka paham. Saya menghawatirkan diri saya yang akan atau bisa saja kurang bisa mendeliver Informasi ketika berhadapan dengan anak anak nanti. Lalu penasaran dengan anak anak Sengkol, bagaimana ya reaksi mereka bertemu kami nanti, apakah nanti bakalan pada bosan karena bahas bencana? ~ lagian sudah lama tidak berinteraksi dengan banyak anak anak. Terakhir waktu Kelas Inspirasi Lombok jelajah Budaya di KLU Tahun 2018, sebelum hamil dan melahirkan Katya. 

"dasar aku, belum apa apa sudah overthinking"

Sesampainya kami di Eco School Nusantara kami disambut dengan antusias oleh Kak Eliyan koordinator program dari ESN, singkatan Eco School Nusantara. Ini adalah kali pertama saya menginjakkan kaki di ESN, walaupun sudah sering sekali mendengar ESN disebut dan melihat banyak teman/kenalan berkunjung ke sana. Bangunan ESN mudah dikenali karena sebagian besar bahan bangunannya terbuat dari Kayu, which is lebih aman terhadap gempabumi ~ ya nggak. Halamannya asri, hijau dengan berbagai jenis tanaman. Mulai dari sayur mayur sampi tanaman hias. 

Anak anak sudah berkumpul, mereka tersenyum dan menunjukkan rasa penasaran. Sebuah pertanda baik bukan. Saya menjadi sedikit lega. Setelah semua perlengkapan siap, kami berkumpul. Anak anak ESN yang hadir mulai dari kelas dua sampai kelas enam Sekolah Dasar. Kami sengaja memilih anak anak kelas atas agar informasi yang disampaikan lebih mudah diterima. Selain anak anak ESN, hadir juga kakak kakak mentor dari ESN yang membantu dalam kegiatan. Berdasarkan daftar hadir jumlah peserta total sekitar 45 orang. Setelah acara dibuka oleh kakak mentor ESN kamipun memulai acara edukasi sadar bencana. 

Saya menampilkan slide yang berisi gambar kejadian Bencana di Indonesia. Lalu materi tentang alasan kenapa Indonesia punya potensi bencana, dampak yang ditimbulkan oleh bencana, serta apa yang bisa/harus dilakukan untuk meminimalisir akibat dari bencana. Setelah pemaparan materi ada sesi menonton video edukasi tentang bencana dan ekseprimen membuat gunung meletus. Kemudian sesi tanya jawab dan doorprize. Diakhiri dengan pengisian angket respon terhadap pemaparan materi oleh anak anak peserta. 


Di luar dugaan, anak anak ESN sangat serius, antusias menyimak materi yang kami sampaikan. Anak anak tanpa ragu dan malu angkat tangan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. Mereka juga menceritakan pengalaman mereka terhadap bencana, terutama pengalaman ketika mengalami gempa Lombok tahun 2018 lalu. Anak anak tidak canggung berinteraksi dengan orang asing yang baru pertama mereka lihat. Senyum terkembang di wajah wajah manis mereka. 



Anak anak ESN membuat saya semakin yakin bahwa anak anak sangat mudah mengingat dan memahami apa yang dijelaskan kepada mereka, jika dilakukan dengan cara yang menarik. Anak anak sebagai kelompok masyarakat dengan kerentanan tinggi terhadap bencana sudah seharusnya menjadi sasaran edukasi bencana. Sehingga anak anak dapat meningkatkan kapasitas dirinya dalam menghadapi bencana. Minimal tahu apa yang harus dilakukan untuk meminimalisir kejadian bencana dengan cara cara mudah yang bisa dilakukan. Juga tahu harus melakukan apa jika terjadi bencana. Lebih bagus lagi jika mereka bisa menceritakan ke anggota keluarga yang lain, teman teman dan orang lain yang ia temui perihal pengetahuan bencana yang ia miliki. Semoga sedikit ilmu yang mereka dapatkan di hari itu bermanfaat, menjadi bekal untuk diri mereka sendiri. 

"Anak anak itu menakjubkan, otak mereka seperti spons, mereka mudah menyerap/mengingat lalu mempraktekkannnya. Katya saja sejak pulang dari kegiatan tersebut ingat terus kalau tidak boleh buang sampah di sungai, di jalan atau di halaman, harus di bak sampah katanya. Ia ingat pengetahuan ini waktu mendengar kami membahas tentang banjir"  

By the way kegiatan pengabdian hari itu disupport tidak hanya oleh Tim saya di TL UNU NTB dan ESN tapi juga oleh Pak suami dan anak anak. Yess mereka serombongan ikut bersama saya ke lokasi pengabdian, Pak suami, Katya dan Khalif. Pak suami tentu saja menjadi driver wkwk. Katya anteng main kesana kemari, berkenalan dengan kakak kakak yang dia temui di ESN. Lalu sesekali memperhatikan Ibu berbicara. Sedangkan Khalif anteng tidur di gendongan. Senang sekali rasanya berkegiatan di luar hari itu. Hati terasa penuh, bertemu dengan anak anak, bisa ngobrol dengan orang lain, dan membahas berbagai macam hal. 

Terima kasih semuanya :)) ~ inilah sedikit pengabdian kami kepada masyarakat

No comments:

Post a Comment