Sunday, May 5, 2019

Belajar Konsisten di Ramadhan yang Suci


Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillahirobbilalamin saya mengucap banyak syukur kepada Alloh SWT yang sudah sangat baik memberikan kami segala nikmat. Termasuk nikmat sehat, nikmat umur panjang sehingga bisa bertemu lagi dengan bulan suci bulan Ramadhan 1440 H/2019 M. Keluargapun pada sehat semua, meski ninik baru saja berpulang di akhir 2018 lalu. Bahagia rasanya bertemu Ramadhan lagi, saya berharap dapat menyelesaikan ibadah Ramadhan dengan lancar dan mendapat keberkahan. Semarak Ramadhan sudah terasa dimana-mana, hal tersebut mendatangkan kesenangan tersendiri.

Bulan Ramadhan disebut sebagai bulan yang suci, karena ia memiliki begitu banyak keutamaan dibandingkan bulan lainnya. Ramdhan menjadi sarana untuk menjadikan diri menjadi lebih baik. Saya dan pak suami sempat berdiskusi tentang bulan Ramadhan, bahwa semua kegiatan ibadah yang kita lakukan di bulan Ramadhan sesungguhnya untuk melatih konsistensi kita dalam berbagai hal. Konsistensi dalam beribadah, konsistensi dalam menjaga kesehatan, konsistensi dalam bertingkah laku, konsistensi dalam menahan diri dari kesia-siaan. Kita dilatih untuk konsisten dalam melakukan kebaikan-kebaikan untuk menjadikan kita suci seperti terlahir kembali.

Kadang saya berpikir, kenapa ya kalau di Ramadhan kita bisa konsisten untuk melaksankan ibadah semaksimal mungkin. Terus ketika Ramadhan selesai kita seringkali asal dalam beribadah. Padahal maunya ibadah tetap produktif seperti ketika bulan Ramadhan....huhu

Eh iya Ramadhan juga jadi tempat kita melatih kemampuan diri dalam menjaga kesehatan dengan menjaga makanan yang kita konsumsi. Tubuh kita diberi kesempatan untuk beristirahat sejenak, dan hal ini ternyata memang bagus dari segi kesehatan. Katanya, selama puasa sangat baik untuk memperbanyak minum air putih, minum minuman yang hangat (jangan es muluk -,-), perbanyak serat melalui konsumsi buah dan sayur, kurangi gorengan sebagai pembuka buka puasa mending makan kurma yang manisnya alami. Sahur juga jangan sampai telat, pahala sahur juga tidak kurang dari puasa itu sendiri lho.

Sebagai ibu-ibu millenial yang suka menantang diri namun terkadang labil ini, saya melakukan beberapa persiapan menjelang di Ramadhan kali ini. Berikut daftarnya:

1. Menyiapkan Daftar Menu Berbuka Puasa

Ini untuk memudahkan saya dalam membeli bahan makanan di pasar, tinggal bawa catatan sesuai resep ke pasar. Jadi nggak perlu bingung-bingung lagi di pasar. Sebelumnya saya membeli buku resep masakan yang kadang saya jadikan contekan kalau lagi bingung mau masak apa. Meski kadang kami balik lagi ke comfort food yang kami sukai. Membuat daftar menu kali ini adalah yang pertama kalinya saya lakukan. Di hari-hari biasa lalu saya tidak pernah melakukannya. Semoga saya konsisten melakukan ini sampai Ramadhan selesai, bahkan sampai bulan-bulan ke depan. Pak suami ikut mengamini.

Salah satu buku masak andalah ibu-ibu millenial...haha
Contoh daftar menu buka puasa yang saya buat

2. Food Preparing

Food preparing adalah kegiatan yang tidak bisa saya tinggalkan karena kegiatan telah terbukti sangat membantu saya dalam menghandle kegiatan masak-memasak saya. Melalui kegiatan ini saya dapat mempersingkat waktu dalam memasak, pokoknya bikin masak jadi gampang anti ribet

Kegiatan food preparing yang sering saya lakukan

3. Membuat Ramadhan Tracker

Di bulan Ramadhan ini saya ingin menggalakkan lagi bullet journaling yang sering saya lakukan dulu. Rasanya saya sudah lama meninggalkannya, dan semalam saya tenggelam dalam keasyikan membuat bullet journaling. Pak suami sampai terheran-heran...haha. Terinspirasi dari @byputy saya memuat konten Ramadhan tracker untuk membantu saya memonitoring kegiatan yang akan saya lakukan di bulan Ramadhan kali ini. Semoga saya konsisten dengan apa yang sudah saya tuliskan. Malu kan kalau sudah ditulis cantik-cantik tapi nggak ada yang terealisasi. 

Ramadhan tracker yang terinspirasi dari @byputy

4. Membuat Materi Kuliah 

Tetap bekerja di bulan Ramadhan alias sedang berpuasa mendatangkan pahala yang berlipat ganda. Namun tidak menutup kemungkinan akan performa yang sedikit menurun. Ditambah lagi kalau sudah siang dosen atau mahasiswanya merasakan serangan kantuk yang bertubi-tubi -___-. Saya memilih untuk membuat materi kuliah jauh-jauh hari, tentu materi yang interaktif dan mampu mengurangi rasa ngantuk. Juga, agar saya tidak terlalu banyak berbicara di depan kelas. Melaksanakan diskusi-diskusi dengan tema tertentu sepertinya mengasyikkan. 

5. Menjaga Kesehatan Agar Ibadah tidak Terganggu

Tentu saya tidak mau ibadah saya di bulan Ramadhan terganggu. Oleh sebab itu kegiatan-kegiatan yang dapat mengganggu akan saya hindari. Seperti terlalu lelah hingga nggak tarawih, begadang hingga menyebabkan terlambat sholat dan sahur, kekenyangan hingga sholat magrib atau tawarihnya terganggu atau kurang minum air putih.   

6. Memaksimalkan Waktu Agar Tetap Produktif

Di bulan Ramadhan kali ini saya ingin agar saya tetap produktif melakukan hal-hal yang bermanfaat. Jangan sampai Ramadhan membuat saya lemah lunglai dan malas ngapa-ngapain (skrol-skrol hape mulu?) ~ karena ujungnya pasti saya akan menyesal. Saya ingin produktif bercerita melalui blog di 30 hari Ramadhan ini. Pas banget dengan tantangan Blogger Perempuan yang mengadakan BPN 30 day Ramadhan Blog Challenge. Tumben nih saya mau ikutan challenge challenge-an...haha, semoga saya konsisten menulis. Lumayan kaaan daripada blognya malah nganggur. 

Demi eksistensi dan konsistensi
Harapan saya nggak muluk-muluk, semoga saya konsisten mengerjakan dengan hal-hal baik yang sudah saya rencanakan ini. Semoga tidak ada halangan berarti dalam perjalanan ibadah kali ini. Dan semoga Ramadhan membawa keberkahan bagi kita semua. 

Selamat berpuasa teman-teman!

No comments:

Post a Comment