Sunday, January 26, 2020

Remember This; Everyone Has Their Own Battle

Di jaman yang serba transparan ini kayaknya semua hal tentang orang lain bisa kita ketahui dalam waktu singkat. Bayangin aja, kita bisa tahu isi rumah orang lain, isi dapurnya, isi lemarinya, isi tasnya, isi dompetnya, isi kepalanya bahkan isi atmnya. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya orang yang main sosial media. Siapa sih hari gini yang nggak punya akun sosial media? ~ mayoritas masyarakat pasti punya. Bahkan tidak mengenal batasan usia, bayi aja banyak yang punya akun sosmed kok, meskipun tentu dikelola orang tuanya. Melihat fenomena ini bikin mikir segitu pentingnya ya sosmed di masa kini?
Emang sih banyak yang cari makan lewat sosial media. Sosial media jadi lahan bisnis empuk yang cukup menjanjikan. Ibaratnya yaa kalau mau jualan nggak perlu susah susah punya toko. Jualan aja lewat Facebook atau Instagram bisa dapet omset sampai ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Itu kalau rajin dan tahu tekniknya sih. 

Selain itu sosmed juga punya sisi lain yang harus diwaspadai. Satu sisi punya hal positif seperti bisa menjadi jalan bisnis yang oke. Tapi di sisi yang lain, sosmed juga bisa bikin stress sampai depresi. Secara perlahan bisa bikin insecure, tidak bersyukur, merutuki diri sendiri, selalu merasa tidak pantas, stress, dan hal hal buruk lainnya yang bisa menggerogoti kesehatan jiwa dan raga. Fenomena ini nyata adanya. Kalau di googling lebih lanjut faktanya bertebaran.

Abisnya gimana, segala hal bisa kita lihat di sosmed. Dan hal tersebut bisa bikin kita merasa rendah diri jika tidak dibarengi dengan kebijakan dalam menyikapi apa yang kita lihat. 

Di sosmed kita bisa lihat barang barang bermerk yang dipakai orang orang. Terus komen wah pasti kaya nih, barang barang ya baguuus. Kita bisa lihat betapa bagus dan rapinya rumah orang lain ~ ya ampun pengeeen. Kita bisa lihat betapa berprestasinya orang lain yang usianya sama dengan kita bahkan ada yang lebih muda ~ kemudian mempertanyakan diri sendiri. Kita bisa lihat orang lain yang hobinya makan mulu tapi kok nggak gemuk gemuk sih ~ itu gimana caranya help. Terus kita juga bisa lihat betapa harmonis keluarga orang lain, betapa sehatnya anak anak orang lain, betapa serunya orang lain yang kerjaaannya jalan jalan mulu, dan betapa  betapa yang lainnya ~ yang bikin lelah.

Sosmed memperlihatkan kehidupan yang cemerlang tanpa cela. Foto foto memanjakan mata yang bertebaran membuat decak kagum sekaligus menimbulkan sebersit iri hingga merasa insecure dengan diri sendiri. Terkadang hingga mempertanyakan keadilan sang kuasa. Kenapa sih hidup mereka lebih menyenangkan? 

Hingga kita lupa kalau sosial media hanyalah sebuah dunia maya ciptaan manusia. Kalau yang namanya ciptaan manusia pasti nggak sempurna, banyak kurangnya. Di dunia maya, penggunanya bisa memilih mau menampilkan yang mana. Entah itu yang baik atau buruk. Palsu atau fakta. Jadi sebenarnya nggak perlu serius serius amat menanggapi sosial media. Jangan baper gitu lho. Soalnya kita nggak bisa tahu dengan pasti kalau yang di sosmed itu benar atau tidak. 

Lagian kan kita nggak tahu usaha apa yang telah dilalui oleh orang orang tersebut sebelum dia mencapai apa yang ia tampilkan di sosmed. Kita nggak tahu seberapa keras dia belajar dan berlatih hingga ia bisa berprestasi. Kita nggak tahu alasan ia menghabiskan waktu buat traveling ~ siapa tahu dia abis mengalami patah hati paling sakit. Kita nggak tahu usaha seseorang untuk mendapatkan body goals idamannya. Dan usaha apa yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan rumah bagus dan selalu rapi. 

Setiap orang memiliki perjuangannya masing masing. Punya battlenya masing masing. Usaha yang mereka lakukan penting, maka usahamu juga penting. Jangan lihat manisnya saja. Karena pahitnya juga harus dirasakan. Manisnya perjuangan terasa kan ketika sudah melewati yang pahit pahit. Dan itu pasti bikin kita jadi lebih kuat. 

Kita berada di dalam ranah perjuangan masing masing. Tugas kita ya membuat proses perjuangan kita berjalan hingga mendapatkan hasil. Apapun atau bagaimanapun hasilnya. Anggap saja sosmed sebagai hiburan. Sebagai motivasi. Ambil yang baik baiknya. Kalau sudah muak kan tinggal log out dan hapus aplikasinya. Gampang kan. Atau filterlah pertemananmu di sosmed. Follow orang orang yang akan memberikan rasa senang di hati ketika melihat/membaca postingannya, sekaligus memberikan wawasan/pengetahuan baru. Kalau istilahnya Marie Kondo yang "Spark Joy" gitu lho.

By the way, selamat berjuang :)

Much Love!
A.

No comments:

Post a Comment