Friday, September 28, 2018

Merekam Momen Terbaik Di 2018



Di Suatu siang saya iseng bertanya kepada pak suami tentang momen terbaiknya di tahun 2018 ini. Setidaknya sampai bulan September ini. Tanpa saya duga dia punya jawaban yang sama dengan saya. Pak suami mengatakan momen terbaik baginya di tahun 2018 adalah momen lebaran dan ketika kami liburan ke Bali bulan Juli lalu. Persis seperti apa yang saya rasakan. Sayapun menjadikan dua momen tersebut adalah yang terbaik di sepanjang 2018 ini.

Cerita tentang liburan kami ke Bali sudah pernah saya ceritakan di blog. Kalian bisa cek, pasti ketemu. Di sana saya sudah menulis secara lengkap bagaimana perjalanan kami, tempat menginap yang kami pilih, trasnportasi, tempat makan, dan tempat-tempat wisata yang kami kunjungi. Perjalanan ke Bali kemarin memang memberikan banyak pelajaran bagi kami, benar-benar ampuh meningkatkan bonding antara kami berdua, dan kami jadi punya banyak sekali cerita untuk dibahas. Rencananya sih tiap tahun bisa pergi liburan bareng yang agak jauh gitu, semoga terwujud yaa.....aminin dong *ngecektabungan.

***
Kali ini izinkan saya untuk menceritakan momen terbaik saya yang lain yaitu momen lebaran 2018. Saya tahu bahwa momen lebaran memang selalu spesial, tidak terkecuali bagi saya. Saya semangat menunggu lebaran tiba, semangat mempersiapkan diri untuk menyambut lebaran.

Rasanya tidak berlebihan kalau saya menjadikan momen lebaran tahun ini sebagai momen terbaik di 2018. Bagaimana tidak, karena di tahun ini kami sekeluarga berkumpul dengan personil yang lengkap. Tidak seperti tahun lalu ~ yang lebaran sangat hampa rasanya. Pasalnya dua adik saya plus keponakan saya tidak bisa pulang untuk lebaran. Tapi tidak untuk lebaran kali ini. Di lebaran kali ini saya begitu excited, karena sudah membayangkan segala hal yang bisa saya lakukan bersama keluarga di momen lebaran. Membayangkan bagaimana bahagianya Ibuk dan Bapak menyaksikan semua anak menantu dan cucunya berkumpul.

Masih jelas di ingatan saya bagaimana binar mata Ibuk bersinar lebih terang di hari itu. Ia seperti mendapat begitu banyak kekuatan untuk memasak beragam makanan kesukaan kami, membersihkan rumah, menyiapkan kamar-kamar tidur, menyiapkan segala keperluan di rumah, memastikan kami nyaman berkunjung ke rumah. Bapakpun tidak ketinggalan untuk ikut bersiap-siap menyambut kami pulang. Dengan sigap membantu Ibuk menyiapkan semua keperluan lebaran, maklum saja karena di rumah Ibuk tidak ada asisten rumah tangga jadilah kolaborasi Ibuk dan Bapak yang menjadi andalan.

Lebaran tahun ini adalah kali pertama Ibuk dan Bapak berkumpul lebaran dengan semua anak menantu dan cucunya. Ini adalah hal yang spesial karena Ibuk dan Bapak baru saja memiliki cucu, yang pada hari hari biasa bersama orang tuanya berada di ujung timur Indonesia, merantau karena pekerjaan. Anak laki-laki pertamanya ada di tahun terakhir dalam masa mondoknya di Ponpes Darussalam Gontor di  Ponorogo. Anak laki-laki keduanya alias si bontot juga sehari hari mondok di sebuah Ponpes di Kota Kabupaten tetangga. Sedangkan saya sendiri tinggal dan beraktifitas di ibukota Provinsi, mengikuti suami. Bisa dibayangkan kalau sehari-hari Ibuk dan Bapak hanya berdua di rumah, di kampung kelahiran kami.


Oleh sebab itu saya merasa perlu mengabadikan momen lebaran ini. Karena jarang-jarang kami akan berkumpul lagi. Setelah lebaran semuanya akan kembali ke tempat rantauan masing-masing. Tanpa pikir panjang tentu saja kami langsung mengambil foto bersama. Tapi kami sempat bingung dengan siapa yang akan mengambil foto kami, sedangkan kami semua harus ada di dalam foto…Lalu diputuskanlah untuk memanggil anak tetangga kami, *sebenarnya masih ada hubungan keluarga juga*. Untung dia sudah paham cara mengambil foto …hihi

Keluarga Besar H. Suardi
Terciptalah foto itu, foto yang kami ambil dengan kegembiraan yang meluap-meluap. Senyum lebar terpasang di wajah kami. Foto yang kami ambil hanya dengan memakai kamera handphone ini cukup menggambarkan bagaimana kami sangat diberkahi. Masih diberikan umur panjang, sehat walafiat untuk berkumpul bersama. Semoga tahun depan personilnya nambah lagi :)

Ngomong-ngmong soal handphone dan foto adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dari kalangan millenial saat ini, termasuk saya di dalamnya. Saya terbiasa mengabadikan setiap momen dengan kamera handphone saya. Hal ini membuat saya memiliki kriteria tersendiri untuk handphone yang oke. Kriterianya adalah (1) Harus punya desain yang keren ~ nggak bikin minder, (2) Kameranya harus canggih ~ ya tentu saja ini penting secara saya hobi banget foto-foto pake Hp, anti ribet soalnya, (3) Storage-nya harus gede ~ biar tenang nyimpen fotonya, nggak takut cepet penuh, (4) Nggak lemot kalau dipake main game ~ nggak seru kan kalau hape bagus tapi pas dipake main game melempem.

Selidik punya selidik ternyata ada Huawei Nova 3i yang memenuhi semua kriteria handphone idaman saya. Huawei Nova 3i ini mempunyai desain keren dengan dua pilihan warna yang memukau ; irish purple dan black, punya kecerdasan buatan Al untuk menghasilkan foto yang memuaskan tanpa harus setting sana sini terlebih dahulu. Kamera Al-nya sampai 4 ~ gils. Terus dia punya storage nyampe 128Gb ~ wow yang paling besar di kelas smartphone mid-end saat ini. Terakhir yang nggak kalah adalah GPU Turbo yang dimilikinya membuat Huawei Nova 3i ini bakalan dicintai para gamers. Idaman banget nggak siy ~

Tidak ada harapan-harapan muluk tentang hari-hari berikutnya, hanya berharap tetap sehat, panjang umur hingga bisa berkumpul bersama keluarga di lebaran-lebaran yang akan datang. Jikalau ada rejeki untuk bisa mendapatkan Huawei Nova 3i alangkah senangnya.


Cheers!

No comments:

Post a Comment