Hai semuanya!
Gimana libur
tahun baru kalian? Seru nggak? Apa pada liburan ke tempat-tempat wisata?. Atau
memilih hanya di rumah saja, menikmati kasur empuk dengan pelukan hangat suami
*ehem. Nah pilihan yang terakhir sih sama seperti saya. Saya dan pak suami
memilih untuk tidak kemana-mana, pertimbangannya karena tempat-tempat wisata
pasti rame banget. Kami terlalu malas untuk berhimpit-himpitan dengan
pengunjung lain dan mendapati foto kami tak sesuai harapan karena terlalu
banyak orang yang mau tak mau masuk di dalamnya. Juga, kami kelelahan karena di
malam tahun baru kami beres-beres rumah dan cuci-cuci perabotan. Eh kenapa
malam tahun baru malah beres-beres sih.
Persis di
malam tahun baru kami mengadakan doa bersama untuk almarhum Ibu mertua. Rumah
yang saya dan pak suami tinggali inilah yang menjadi lokasi acara. Jadilah kami
sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan. Semua keluarga besar
kumpul. Rumah jadi rame banget. Senang sekali rasanya melihat semua keluarga
bisa hadir. Bisa ikut mendoakan Ibu. Acaranya berjalan lancar, meskipun ada
beberapa hal tak terduga yang terjadi tapi semuanya lancar. Semua berbahagia. Another years has gone, Alfatihah untuk Ibu.
Resolusi
2018
Saya rasa
belum telat ya untuk menuliskan tentang resolusi saya di 2018. Kalender baru
menunjukkan tiga Januari. Untuk saya pribadi, mendaftar dan menetapkan resolusi
di setiap awal tahun adalah hal penting. Meskipun tidak ada yang menjamin bahwa
setiap resolusi yang saya tuliskan akan terwujud, tapi setidaknya saya jadi
punya pengingat. Seperti tulisan ini yang akan mengingatkan saya ketika saya
hampir menyerah atau hampir lupa dengan tujuan saya.
Di 2018 ini saya
tidak menginginkan hal yang muluk-muluk. Meskipun sederhana, tapi tidak hanya
tentang saya tapi juga tentang keluarga. Jika diminta mengelompokkan ke dalam
dua payung besar, maka resolusi saya terbagi menjadi dua hal yaitu More Well Prepared dan More Organized.
Penasaran? Simak terus yaa.
More
Well Prepared
Kalau
dipikir-pikir saya termasuk tipe orang yang lumayan well prepared. Jarang spontanitas, jarang tiba-tiba begini
tiba-tiba begitu. Semua harus dipersiapkan sebisa mungkin. Saya terbiasa
membuat to do list. Mendaftar hal-hal
yang harus saya lakukan atau yang mau saya lakukan dalam sehari, seminggu atau
sebulan. Belasan buku-buku notes menjadi saksi, sampai 2017 kemarin saya asyik
dengan bullet journal.
Tahun ini,
saya ingin meng-upgrade tingkat well prepared saya. Karena ternyata ada
hal-hal yang lupa untuk disiapkan dengan baik. Misalnya, tahun ini saya ingin
menyiapkan materi kuliah saya dengan lebih baik, lebih cepat hingga saya tidak
perlu buru-buru. Menyiapkan modul/diktat kuliah, sampai modul praktikum. Dan
ingin fokus menyelesaikan project
yang terbengkalai dari tahun lalu –ada yang bisa nebak nggak project apaan :p
Okey mari
fokus, selanjutnya, meningkatkan kualitas ibadah juga menjadi bagian prepared
saya. Prepared untuk akhirat nanti.
Ini adalah hal sangat penting yang kadang luput dari diri. Saya bertekad untuk
memperbaikinya. Semoga saya tetap istiqomah.
Menjaga
kesehatan, juga menjadi resolusi saya tahun ini. Mulai dengan memperhatikan
makanan yang saya makan dan olahraga. Olahraga! OMG yang ini ni susah banget
istiqomahnya dari kemarin-kemarin. Meskipun sempat beberapa kali workout sendiri di rumah, bermodalkan
yutup. Padahal pak suami sudah men-support
celana untuk olahraga tapi masih aja nggak olahraga ….hmm. Resolusi menjaga
kesehatan ini juga berkaitan erat dengan resolusi saya dan pak suami untuk
memiliki anak. Kami mau menyiapkan diri untuk kehadiran buah hati :)
Persiapan
yang baik sebelum melakukan sesuatu tentu bukan hal buruk kan. Ada banyak
kelegaan bersamanya. Lega bisa melakukan sesuatu dengan baik. Tapi saya juga
tidak mau terlalu keras dengan diri sendiri sih. Masih bisa kok tiba-tiba kamu
traktir makan atau tiba-tiba diajakin jalan jalan :p
Baca Juga: Mendeskripsikan Diri, Belajar Mengenal Diri Sendiri
Baca Juga: Mendeskripsikan Diri, Belajar Mengenal Diri Sendiri
More Organized
Kalau dibandingkan
pak suami soal organizing tentu saya
juaranya *kemudianbangga. Saya terbiasa mengelompokkan barang sesuai jenisnya
dan terbiasa juga meletakkan kembali barang-barang yang telah saya gunakan ke tempatnya
semula. Karena itu bisa sangat memudahkan saya dalam beraktifitas. Memudahkan
kita menemukan barang-barang tertentu di saat kita membutuhkannya. Setelah
menikah, hal ini menjadi semakin menantang. Pasalnya, pak suami bertolak
belakang dengan saya, beliau suka banget lupa mengembalikan barang pada
tempatnya…hahaha. Tapi, kalau dipikir-pikir itulah seninya hidup bersama.
Meskipun bikin gemes cyiiin. Nah, tahun ini saya mau meningkatkan skill organizing saya. Saya ingin
menyeimbangkan pengorganisasian semua hal yang menjadi tanggung jawab saya. Hingga
membawa kebaikan dan kebahagiaan bagi sekitar saya.
Satu lagi
yang penting adalah organizing dalam urusan rumah tangga yang semakin hari terus
kami benahi. Saya sebagai yang diberi tanggung jawab untuk mengatur uang
belanja harus pintar mengatur keuangan. Skill saya dalam pengaturan keuangan
benar benar ditantang setelah menikah, salah-salah bisa tekor lho. Perencanaan
dan membuat skala prioritas tentu akan membantu. Tahun ini saya ingin lebih
baik dalam hal ini, jangan sampai kecolongan hingga membuat minus di akhir
bulan…hahaha.
Selamat
Tahun Baru 2018
Terakhir,
saya mau mengucapkan selamat tahun baru untuk kita semua. Semoga hal-hal baik
membersamai kita. Keberkahan meliputi setiap langkah kita. Kelancaran untuk
semua urusan kita. Kesehatan dalam jiwa dan raga kita. Serta, Kebahagiaan untuk
kita.
Happy New Year People! Keep Productive!
No comments:
Post a Comment