Saturday, September 21, 2019

#MarriedLife: 1’st Trimester – Drama Mual Muntah



Bukan lebay, tapi kondisi ibu hamil di trimester satu - yang tidak menentu itu benar adanya. Sejak tahu saya positif hamil saya sudah tidak bisa tidur dengan nyaman. Posisi tidur harus penuh intrik supaya bisa nyaman. Tidak bisa tidur telentang terlalu lama, apalagi tengkurap. Harus miring ke kiri atau kanan. Harus bolak balik gaes, kalau satu sisi doang nggak enak, mual-lah, pusing-lah.

Dari hasil ngobrol-ngobrol saya dengan ibu-ibu lain yang pernah hamil dan dengan petugas kesehatan saya mengambil kesimpulan bahwa kondisi setiap ibu hamil memang berbeda-beda. Ada ibu hamil yang mengalami mual muntah parah sampai harus diopname, ada yang mual muntah doang, ada yang ngidam segala hal aneh, ada yang sampai nggak bisa lihat matahari gaes - bisa langsung mual pusing. Dan ada juga ibu hamil yang tidak merasakan apapun. Dia tidak merasakan mual muntah, nggak pusing-pusing dan masih bisa beraktifitas seperti biasa, kayak orang lagi nggak hamil. Magic emang.

Bidan di puskesmas yang saya ajak diskusi mengungkapkan kalau ibu-ibu hamil yang trimester pertamanya parah (mual muntah parah, nggak bisa makan sama sekali atau sampai harus diopname) seringkali dialami oleh ibu-ibu yang kehamilannya belum disiapkan. Ia belum mempersiapkan diri untuk hamil hingga mengalami stress.

***
Bulan kedua kehamilan saya mengalami drama mual muntah. It’s not joke. Rasa mual yang seringkali datang tidak hanya di pagi hari tapi all day long. Pagi Siang Malam. Saya mual dan bisa sampai muntah mencium bau-bau tertentu, seperti bau kamar mandi (nyium bau pipis sendiri juga mual…hiks), bau dapur, bau kulkas, bau makanan yang terlalu berbumbu, bahkan bau tubuh pak suami juga bikin mual ~ untung pak suami sabar…wkwk. Setiap kali makan saya seringkali muntah. Keluar semua tuh apa yang sudah dimakan, tak bersisa. Ketika muntah rasanya dada kayak mau pecah, kepala pusing ~ terus lemes. Sebelum tidur di malam hari saya juga sering muntah, rasanya sangat tidak nyaman. Beruntung pak suami sigap usap-usap punggung (ini sungguh berarti buat ibu hamil), ngolesin minyak kayu putih, pijat-pijat sambil menenangkan. Ah Love.

Masa-masa mual muntah ini bikin rasanya itu kayak menderita banget…wkwk. Nggak enak ngapa-ngapain. Nggak bisa keluar kemana-mana. Nggak bisa tidur dengan nyaman. Tapi masa-masa ini juga jadi bikin ngerasain rasanya beneran jadi ibu hamil. Semua yang tertulis di artikel-artikel kesehatan itu saya rasain semua di trimester pertama ini. Untungnya sih nggak sampai diopname, dan masih bisa makan dikit-dikit.

Dokter bilang, di masa mual muntah ini makan saja apapun yang bisa dimakan/masuk ke mulut agar tetap ada tenaga. Kecuali makanan yang setengah matang, susu  yang belum dipasteurisasi, atau makanan yang tidak yakin dengan kebersihannya. Mau makan es krim silahkan, makan buah doang silahkan, nggak makan nasi tapi diganti ubi jagung atau kentang doang juga silahkan, yang penting ada nutrisi yang masuk. Dan yaaa es krim sukses menghalau mual saya, tapi abis makan es krim mual lagi…LOL. Saya tidak diberikan resep anti mual dari dokter karena masih bisa makan walaupun sedikit, bukan yang tidak bisa makan sama sekali.

Hal yang paling terasa ketika mual muntah ini adalah karenanya saya tidak bisa kemana-mana. Iyaaa karena lagi hamil muda juga sih, jadi aktifitas saya keluar rumah dibatasi. Berasa mudah lelah dan pusing juga. Saya yang terbiasa untuk beraktifitas ke kampus, ikut berbagai kegiatan, sampai belanja ataupun ke mall juga sendiri kalau lagi pengen dengan naik motor sendiri mendadak harus stop dan berhati-hati dalam beraktifitas. Orang-orang di sekitar saya yang memang tahu saya aktif mewanti-wanti berkali-kali agar saya istirahat dulu di rumah. Dokter juga mengingatkan untuk menjaga kehamilan di masa awal ini karena rentan apalagi nunggunya lumayan lama.

Di tengah gempuran rasa mual muntah yang lumayan mengganggu saya beruntung memiliki lingkaran pertemanan yang support. Rekan-rekan kerja di kampus, keluarga yang saban hari video call/telepon untuk menemani ngobrol atau sekedar nanyain kabar dan nggak ketinggalan saya punya grup pertemanan dekat yang bisa jadi tempat menumpahkan perasaan saat melewati drama mual muntah. Grup yang terdiri dari tiga orang teman dekat saya tersebut dua di antaranya sudah menjadi ibu dan satunya lagi sedang hamil sama seperti saya juga sedang mengalami mual muntah – beda usia kehamilan kami hanya satu bulan. Kebayangkan saya jadi punya tempat sharing setiap saat, lumayan mengurangi rasa galau gegara mual muntah.

Satu lagi permasalahan hidup yang saya hadapi di trimester pertama ini adalah saya sering merasakan kembung. Rasa kembung yang sangat mengganggu. Gimana sih kalau lagi kembung kan, perut rasanya begah, penuh, sendawa yang terus bermunculan sampai kalau nggak sendawa angin rasanya penuh di dada. Apalagi kalau rasa kembung ini datang bersamaan dengan rasa mual bisa menyebabkan heartburn, rasa panas di dada yang sangat tidak enak. Mau tidur nggak enak, duduk terus atau berdiri lemes. Serba salah jadinya, nggak bisa ngapa-ngapain dengan nyaman.

Tapi setelah saya baca-baca rasa kembung saat hamil adalah hal yang normal, disebabkan karena organ pencernaan bekerja sedikit melambat akibat dari hormon kehamilan. Rasa kembung ini bisa diatasi dengan mengurangi asupan makanan yang mengandung banyak gas seperti brokoli, kol, kacang-kacangan dan makanan berlemak, hindari juga minum dengan sedotan. Juga dianjurkan untuk makan dengan perlahan-lahan dan dengan porsi yang kecil. 

Eh iya, kalau merasa magh atau memang punya sakit magh selama hamil boleh kok minum obat magh yang dibeli di apotik. Ini kata dr. Dahlia, S.POG lho. Dokter bilang karena mual muntah kan bikin ibu hamil nggak bisa makan, perut jadi kosong hingga meningkatkan asam lambung, jadi magh deh.

Selain rasa mual muntah dan rasa kembung, secara fisik kehamilan membuat bibir saya pecah pecah. Padahal sebelumnya saya sangat jarang mengalami bibir pecah-pecah. Tapi kali ini bibir saya mengering padahal saya selalu minum air putih yang lumayan banyak. Kehamilan juga bikin banyak pipis, sampai tidur malampun cukup terganggu karena sering bolak balik kamar mandi untuk pipis. Bukan itu saja, di trimester pertama ini saya jadi mageran, malas buat ngapa-ngapain, malas buat baca buku, malas nulis, karena ya gimana pusing gaes. Juga malas buat skinkeran, udahlah muka saya kayak apa nggak pernah skinkeran lagi. Saya juga membenci kegiatan mandi dan gosok gigi karena sering menyebabkan saya mual dan muntah. Kelamaan di kamar mandi wajib membuat saya muntah, dan ya ampun rasanya tidak enak. Mandi dan gosok gigi cukup sekali sehari, pernah juga sih saya nggak mandi dua hari…wkwkwk.

Komentar pak suami sih, gimana enaknya ayang aja, yang penting ayang nyaman…haha. Padahal doi bisa saja merasa terganggu :p

***
Hasil pemeriksaan di trimester pertama ini memperlihatkan kalau janinnya berkembang dengan baik. Ketika kami lihat dia bergerak. Speechless sih. Habis USG saya merasa segar, padahal sebelum ke dokter saya lemas gegara abis muntah dua kali…hiks. Jantungnya sudah berdetak btw :’)

#PregnancyStory

Much Love,
A.

No comments:

Post a Comment