Wednesday, February 27, 2019

#MarriedLife; Lagu Favorit



Saya dan pak suami tentu saja memiliki perbedaan dalam beberapa hal, salah satunya adalah berbeda dalam selera musik. Iyaaa…kita memang tidak menikah dengan orang yang selalu memiliki selera yang sama dalam segala hal gaes. Bayangkan kalau itu terjadi, kalau semuanya sama pasti dunia jadi membosankan… huft

Meski sama sama suka musik pop, tapi suami saya lebih suka yang pop rock sedangkan saya suka pop yang lebih ngepop tanpa embel embel rocknya. Pak suami juga suka musik country, sedangkan saya juga suka musik instrumental piano, gitar atau biola.

Kami juga tentu saja punya penyanyi favorit masing-masing. Saya sudah jelas fans Taylor Swift dan Ed Sheeran, tapi kadang kadang dengerin Beyonce, Coldplay, John Mayer, dan Owl City ~ sounds familiar right? … Saya mah gitu, yang lagunya hits didengerin aja semuanya, nggak punya pendirian… LOL. Tapi kalau Taylor Swift selalu di hati, terserah orang lain mau berkata apa ~ ku tak peduli :p ~ 


Eh iyaa kalau penyanyi Indonesia saya tidak punya idola secara khusus, dulu-dulu seneng dengerin lagunya Letto, Sheila On 7, Peterpan, Titi Dj, …udah itu doang. Kalau sekarang sudah nggak update lagi sama penyanyi Indonesia…kecuali dengan penyanyi satu ini (akan saya ceritakan di bawah…sabaaar).

Kalau pak suami suka mendengarkan beberapa penyanyi, tapi yang paling sering disebut-sebut sih Ipang dan Maroon 5. Jelas kan mana yang penyanyi luar dan mana yang penyanyi Indonesia. Kedua penyanyi itulah yang pak suami cari cari lagunya buat didengerin. Kadang nyuruh-nyuruh saya untuk ikut mendengarkan. Etapi saya juga gitu sih, maksa pak suami buat dengerin lagunya Taylor Swift…hahaha.

Tapi eh tetapi akhir-akhir ini saya dan pak suami tiba-tiba suka pada satu orang penyanyi beserta semua lagu-lagunya. Siapakah dia? Ada yang bisa nebak nggak? … yak penyanyi itu adalah Tulus. Penyanyi Indonesia yang suaranya lembut dengan penghayatan yang luar biasa terhadap lagu-lagunya. Berkat mendengarkan lagu Monokrom di suatu hari saya langsung jatuh hati dengan lagu ini, dengan penyanyinya. Kemudian saya mendengarkan lagu-lagunya yang lain ~ yang ternyata bagus semua. Lagu-lagu tulus penuh makna, tak hanya sekedar lirik cinta-cintaan doang tapi bicara tentang hidup, relasi, penghargaan, cinta yang tulus. Kemudian saya minta pak suami buat dengerin Monokrom juga, dan ternyata dia sukaaaaa. Yess…saya berhasil membuat pak suami suka lagu yang saya sukai. Lagu ini jadi lagu favorit yang sering kami nyanyiin bareng di mobil, seru aja bisa sing along. Kami juga mendengarkan lagu-lagunya Tulus yang lain, dan semuanya kami suka. Kami sama-sama menghayati lagu ini.

Bagi saya, Monokrom bukan hanya lagu tapi semacam doa, penghargaan, pengingat untuk diri sendiri bahwa tidak ada yang abadi, bahwa semua hal bisa berubah, dan bahwa waktu akan terus berjalan. Setiap melihat video clip lagu ini hati saya seringkali hangat, kadang sampai membuat air mata tak terasa mengalir.  

Eh iya, mau tahu lirik lagunya? ~ silahkan simak bait lirik Monokrom berikut ini

Monokrom – Tulus

Lembaran foto hitam putih
Aku coba ingat lagi warna bajumu kala itu
Kali pertama di hidupku
Manusia lain memelukku

Lembaran foto hitam putih
Aku coba ingat wangi rumah di sore itu
Kue cokelat balon warna-warni
Pesta hari ulang tahunku

Di mana pun kalian berada
Kukirimkan terima kasih
Untuk warna dalam hidupku dan banyak kenangan indah
Kau melukis aku

Lembaran foto hitam putih
Kembali teringat malam kuhitung-kuhitung bintang
Saat mataku sulit tidur
Suaramu buatku lelap

Dimanapun kalian berada
Kukirimkan terima kasih
Untuk warna dalam hidupku dan banyak kenangan indah
Kau melukis aku

Kita tak pernah tahu berapa lama kita diberi waktu
Jika aku pergi lebih dulu jangan lupakan aku
Ini lagu untukmu
Ungkapan terima kasihku

Lembar monokrom hitam putih
Aku coba ingat warna demi warna di hidupku
Tak akan kumengenal cinta
Bila bukan karena hati baikmu

Supaya lebih afdol saya kasi juga video clipnya, silahkan dihayati dan dinikmati. Selamat merenungi hidup <3


Kalau kalian punya lagu favorit juga nggak?

No comments:

Post a Comment