Haaa…nyonya
Fatih? Emang siapa dia...
Sebelum
lanjut lebih jauh, biarkanlah saya menjelaskan tentang si nyonya Fatih. Nyonya
Fatih adalah saya sendiri, haha. Seorang ibu-ibu muda yang baru merasakan
kehidupan berumah tangga, yang belum juga genap satu tahun. Ibu-ibu yang sedang
belajar jadi istri yang baik dan bersiap-siap jadi seorang ibu. Ibu-ibu muda
yang sedang belajar mengatur keuangan keluarga.
Ibu-ibu jaman
now dituntut untuk selalu update tetapi juga tetap hemat. Kita dituntut untuk
mampu mengatur keuangan keluarga dengan baik. Harus mampu membedakan mana yang
menjadi kebutuhan prioritas dan kebutuhan non prioritas. Ibu-ibu ditantang
untuk mengelola keuangan keluarga dengan mengedepankan asas prioritas. Kalau
tidak kita bisa tergerus dalam pengeluaran tidak bisa kita kontrol.
Saya dan pak
suami sepakat untuk membagi pendapatan kami dalam satu bulan ke dalam
kantong-kantong kebutuhan yang telah kami sepakati bersama. Misalnya untuk
belanja dapur, biaya sekolah, tabungan, uang jajan, dan keperluan investasi.
Untuk urusan uang belanja dapur saya diberikan kekuasaan penuh untuk
mengelolanya. Yang dimana ini menjadi tantangan tersendiri buat saya. Tantangan
agar tidak kebablasan belanja di awal bulan hingga menyebabkan bokek di akhir
bulan. Ternyata mengatur uang belanja dapur harus ada triknya bu-ibu. Ibu-ibu
baru kayak saya cukup keteteran di bulan-bulan awal menikah.
Kalau tidak
tahu triknya biaya untuk makan bisa habis banyak lho. Apalagi kalau keseringan
makan di luar, duh ibuk bisa tekor. Mulai bulan lalu saya menerapkan suatu tips
hasil perenungan, dapat ide dari ibu-ibu yang ada di instagram dan blog. Yess,
they are inspired me.
Triknya
adalah, dari uang belanja dapur menganggarkan
dana untuk belanja bulanan secara
terpisah dengan dana untuk kebutuhan
dapur. Yang saya maksud sebagai belanja bulanan di sini adalah belanja
barang-barang untuk keperluan satu bulan seperti sabun mandi, pasta gigi,
deterjen, pewangi pakaian, sabun cuci piring, dan barang semacamya.
Untuk
kebutuhan dapur saya mengaturnya dengan cara membeli bahan makanan perminggu. Di
awal minggu saya belanja ke pasar tradisional untuk membeli bahan-bahan
makanan, dari daging-dagingan sampai sayur-sayuran. Tidak lupa juga
bumbu-bumbuan untuk stok. Bumbu-bumbuan seperti bawang putih dan bawang merah
dibeli untuk keperluan satu bulan. Jadi nggak harus beli duo bawang setiap
saat.
Trik ini
menghemat anggaran karena diawal saya sudah mengalokasikan dana untuk bahan
makanan di setiap minggu. Kalau harus belanja setiap hari di tukang sayur, jadi
boros, Selain harganya juga lebih mahal dibandingkan dengan di pasar, juga bisa
bikin pengeluaran tak terkontrol. Menyetok bahan makanan setiap minggu juga
membantu saya yang malas untuk ke pasar atau belanja ke tukang sayur setiap
hari, membantu juga ketika saya harus ke kampus dari pagi sampai sore.
Terus, apa
nggak takut bahan makanannya cepat rusak kalau kelamaan disimpan?
Ya nggak dong
Di sinilah ke-update-an dan keinginan kita untuk
belajar diuji. Karena menyimpan bahan makanan agar terjaga kesegarannya juga
ada ilmunya. Di luaran sana banyak sekali para ibu yang sharing tentang cara
menyimpan bahan makanan. Tinggal apakah kita mau menerapkannya di rumah atau
tidak.
Baca Juga: 7 Blog Favorite Yang Wajib Dikunjungi
Setiap pulang
dari pasar, saya langsung membersihkan bahan makanan yang harus masuk ke dalam
kulkas. Sayur-sayuran disiangi, daging ikan udang dibersihkan, semua sayur dan
daging-dagingan dicuci bersih dan dikeringkan. Setelah itu, taruh dalam wadah
kering tertutup, baru deh masukkan ke kulkas. Untuk daging-dagingan dan
sebangsanya, menyimpannya di dalam freezer dengan plastik khusus makanan sesui
dengan kebutuhan sekali masak. Untuk sayuran tertentu kadang perlu penanganan
lebih khusus sebelum disimpan, seperti kecambah dan brokoli (kapan-kapan saya
share ya, atau gugling sendiri aja deh….hahaha).
Kegiatan ini
sangat berguna untuk menghemat waktu dalam memasak dan membuat kulkas menjadi
lebih rapi dan bersih, juga nggak bikin kulkas jadi kosong melompong di akhir
bulan. Kalau urusan dapur beres, dijamin aman deh rumahnya….wkwkwk. Soalnya
nggak akan ada istri yang manyun-manyun gegara uang dapur kurang, paling
manyunnya gegara kelamaan nggak diajakin jalan-jalan …*eh. Sisa uangnya bisa
masuk celengan deh. Uhuy!
Selamat belajar,
selamat mencoba!
Baca Juga: Make Up Yang Kini Lekat Di Diri
No comments:
Post a Comment