Wednesday, April 6, 2016

Sebuah Daun Kepada Setetes Embun

***

Aku ingin mengenalmu lebih dekat, lebih jauh. Tapi hari selalu lebih pendek. Sehari dua hari tidak pernah cukup bagiku. Berapa waktu yang aku butuhkan untuk mengenalmu?, aku tidak tahu. Mungkin tidak akan pernah tahu. Bisa jadi sepanjang sisa hidupku.

***

Ada rahasia di matamu, yang sebenarnya ingin kau bagi. Tapi hari selalu lebih pendek. Kau tidak pernah sempat berkata apa-apa tentang rahasia itu. Hari selalu berakhir tiap kau bersiap membukanya.

***

Ada yang bilang, yakinlah bahwa waktu tak akan pernah cukup. Raih sekarang, sebelum sesal datang di hadapanmu. Dan aku hanya ingin kau tahu bahwa aku siap mendengarkanmu. Meskipun itu hanya sebuah lelucon konyol yang ingin kau tertawakan.

***

Hari selalu lebih pendek dari keinginanku mengenalmu lebih dekat. Tapi tak mengapa bagiku. Selama aku masih menjadi tempatmu bersandar di setiap pagi. Aku ingin mendengar ucapan selamat pagi darimu, selalu.

***

2 comments: