Sunday, March 6, 2016

#DAY5: Melihat Lebih Dekat Kehidupan Di Daerah Lingkar Tambang

Di hari kelima kami tidak lagi berkeliling di area tambang tetapi berkeliling di desa yang berada di lingkar tambang Newmont. Salah satunya adalah bertemu adik-adik di sebuah sekolah di Maluk. Rombongan peserta bootcamp dibagi menjadi dua kelompok; kelompok satu menginap di Kecamatan Sekongkang dan kelompok dua menginap di Kecamatan Maluk. Saya masuk ke dalam kelompok dua yang berarti menginap di Kecamatan Maluk. Di kelompok dua saya bersama bunda Intan, bunda Donna, Kak Monik, Kak Chakry, Shouma, Afi, Kadek, bli Putu, mas Iqbal, kak Timo, kak Cumi, mas Bram, Ikhsan, dan Satria. Kami menginap di salah satu rumah warga, terpisah antara laki-laki dan perempuan. Para perempuan menginap di rumah pak Arifin.

Malam telah tiba ketika kami sampai di rumah pak Arifin. Sebelumnya kami menikmati sunset di pantai Rantung, dan yaaa kalian harus tahu kalau sunsetnya indah banget. Kayaknya saya perlu menulis bagian khusus tentang sunset yang indah ini. Setelah menikmati sunset kami makan malam di sebuah warung makan. Kehidupan di luar area pertambangan Newmont sama seperti desa-desa lain. Rumah-rumah dengan berbagai tipe, toko-toko, sekolah, masjid, warung makan, dll menghiasi wajah Maluk. Malam ini kami tidak bisa langsung tidur karena kami harus menyiapkan bahan untuk bertemu adik-adik di sekolah besok pagi. Kami akan sedikit sharing dengan adik-adik sekolah yang mudah-mudahan dapat menginspirasi mereka.

IMG-20160218-WA0010

*sumber foto: Iqbal Kautsar


Akhirnya pagi ini tiba, jadwal padat telah menanti kami hari ini. Pertama kami akan berkunjung ke SMKN 1 Maluk untuk sharing bersama para siswa. Sekolah ini di kelilingi bukit hijau yang menyejukkan mata. Bangunan sekolah yang masih baru dengan bau cat yang masih terasa di indra penciuman. Para guru dan siswa menunjukkan wajah penuh senyum ketika menerima kedatangan kami. Kami tidak menyangka kalau para siswa akan sangat antusias dengan kedatangan kami. Sharing tentang cita-cita dan impian dengan para siswa membuat kami semua sama-sama belajar bahwa semuanya bisa diraih jika ada kemauan. Siswa-siswa tersebut tidak ada yang malu-malu mengungkapkan impian dan cita-cita mereka. Mereka dengan yakin sudah bisa mengungkapkan akan jadi apa mereka kelak. Hal yang menarik lainnya adalah ketika pertambangan Newmont sering “dihujat” oleh warga sekitar tambang tetapi mengapa ada anak-anak yang bercita-cita ingin bekerja di Newmont kelak dan itu merupakan bagian dari keinginan orang tua mereka juga. Ada harapan dari wajah-wajah mereka sebagai generasi penerus yang akan membangun Sumbawa menjadi lebih baik di masa depan.

IMG-20160226-WA0029

*sumber foto: Ari Burhanudin


Hari sudah siang, sudah saatnya berpisah dengan adik-adik SMKN 1 Maluk. Kami bergerak untuk mencari makan siang sebelum berkunjung ke lokasi lain di daerah lingkar tambang Newmont. Kami menikmati hidangan laut sebagai menu makan siang di pantai Maluk. Saya bertemu lagi dengan pantai cantik di Sumbawa, pantai Maluk. Ikan bakar dan rarit menjadi menu andalan di pantai Maluk. Rarit adalah makanan yang terbuat dari daging sapi, mirip dendeng sapi, kemudian dimakan bersama sambel cabe rawit. Selain itu ada juga pisang goreng sebagai cemilan and you know what? makannya pakai sambel. Iya serius, makan pisang goreng dicocol sambel cabe rawit. Belum pernah nyobain kan, makanya datang ke pantai Maluk. Oh ya jangan lupa kelapa mudanya. Nggak afdol dong kalau makan di pinggir pantai tanpa kelapa muda. Pantai Maluk merupakan salah satu pantai yang banyak dikunjungi wisatawan. Birunya air laut, pasir putih, dan ombak yang bergelung manja di kaki pantai akan membuat jatuh hati setiap yang datang ke sana. Di pantai Maluk juga terdapat penangkaran anak penyu alias tukik yang di dukung oleh Newmont. Kami berkesempatan untuk melepas tukik yang telah siap bertemu lautan luas. Sebuah pengalaman yang tidak didapatkan oleh banyak orang.

IMG-20160218-WA0014

*sumber foto: Satria Junanda


Selanjutnya kami bergerak menuju tempat pembuatan coconet. Coconet adalah semacam jaring yang terbuat dari sabut kelapa. Sebelumnya sabut kelapa tersebut dipilin hingga menjadi sebuah tali dengan bantuan mesin khusus. Setelah tali-tali tersebut jadi barulah dibentuk menjadi jaring atau net. Coconet digunakan sebagai bahan dalam proses reklamasi, sebagai penyangga tanah dan penahan air. Jadi, keberadaan coconet dapat memperkuat tanah, menyebabkan topsoil yang menjadi tempat tumbuhnya tanaman tidak mudah tererosi ketika hujan turun. Sebuah teknologi sederhana yang sangat bermanfaat. Setelah melihat tempat pembuatan coconet kami menuju bank sampah yang dimiliki Maluk. Bank sampah menjadi solusi tepat untuk mengurangi masalah sampah yang ada di Maluk. Menjadikan masyarakat lebih bersemangat untuk mengurus sampah mereka. Bayangkan saja, menabung sampah dan menghasilkan uang, siapa yang tidak mau?. Terakhir kami berkunjung ke kebun buah naga dan tempat pembibitan tanaman yang disediakan Newmont bagi masyarakat sekitar. Masyarakat bisa mendapatkan bibit tanaman tersebut secara cuma-cuma asalkan benar-benar ditanam dan dirawat dengan baik.

IMG-20160225-WA0017

*sumber foto: Lalu Budi Karyadi


 

Hasil perjalanan hari ini memperlihatkan bahwa Maluk hari ini adalah Maluk yang telah jauh berkembang dari segala sisi dibandingkan dengan Maluk bertahun-tahun yang lalu. Itu adalah hal baik. Tidak bisa dipungkiri bahwa Newmont membawa dampak yang siginifikan terhadap kehidupan masyarakat di lingkar tambang saat ini. Newmont sedikit banyak menjadi jalan masyarakat tumbuh dengan masa depan cerah yang bisa diraih bersama-sama.

 

4 comments:

  1. Sungguh pengalaman yg luar biasa yah kakakkkk :D

    ReplyDelete
  2. bener banget, tahun depan ikut lagi yuk *LOL

    ReplyDelete
  3. kereenlah gegara Newmont Bootcamp bisa kenal dengan Azmi yg keren seseantero Lombok. Tulisannya bikin rindu dengan keseruan Newmont Bootcamp

    ReplyDelete
  4. duh...aku juga jadi bisa kenal travel blogger hits nih kayak mas Iqbal ..haha

    iya jadi kangen keseruan Newmont Bootamp ya

    ReplyDelete