Monday, May 19, 2014

Rinjani Geopark; antara potensi dan bencana

Ketika berbicara tentang gunung-gunung yang ada di Nusa Tenggara Barat, ingatan kita pasti tidak luput dari Gunung Rinjani. Gunung yang merupakan gunung api kedua tertinggi (3.726 meter di atas permukaan laut) di Indonesia ini terletak di Pulau Lombok yang secara administratif berada di dua wilayah kabupaten, Lombok Timur dan Lombok Utara. Gunung ini dapat dikatakan sebagai ikon Pulau Lombok yang menjadi salah satu landmark yang memiliki sejuta pesona.

Sejak dulu Gunung Rinjani menjadi tempat yang wajib dikunjungi ketika datang ke Lombok, terutama bagi mereka yang menyukai ketinggian. Menaklukkan puncak Rinjani menjadi suatu kebanggaan. Banyak para pendaki yang telah menaklukkan puncak Rinjani, baik dari pendaki asing ataupun pendaki lokal. Eksotisme Rinjani membuat setiap orang ingin merasakan sensasi mendakinya. Kelengkapan panorama yang diberikan menambah nilai plus Rinjani sebagai salah satu tempat yang wajib dikunjungi di Lombok.

Mendaki Rinjani, tidak semua orang bisa melakukannya. Walau begitu menikmati Rinjani masih bisa dilakukan tanpa harus mendaki puncaknya. Memasuki wilayah kaki Rinjani saja sudah menyajikan pemandangan yang indah dan memukau. Deretan perbukitan, padang sabana, perkebunan sayur dan buah khas dataran tinggi, serta berbagai variasi pohon membuat mata tidak jemu memandang dan menimbulkan decak kagum.

Keindahan Gunung Rinjani tidak luput dari proses yang membentuknya hingga saat ini. Proses geologi, proses vulkanis, aktifitas seismik serta proses biologi dan kimia yang terjadi mempengaruhi keadaan Gunung Rinjani saat ini. Semua proses yang terjadi tersebut memiliki peran penting dalam menjadikan Rinjani sebagai Gunung yang memiliki panorama yang indah. Selain memiliki puncak yang indah, Gunung Rinjani juga memiliki danau, kawah, goa, sumber mata air panas dan tidak ketinggalan air terjun yang mengalirkan kesegaran mata air khas pegunungan.

Seperti diketahui bahwa Gunung Rinjani merupakan salah satu gunung api dengan tipe strato dengan danau kawah yang termasuk dalam gunung api aktif di Indonesia. Gunung Rinjani termasuk ke dalam rangkaian pegunungan api yang ada di dunia, yang dimulai dari pegunungan Alpen di Eropa sampai ke rangkaian pegunungan di wilayah sirkum pasifik. Rangkaian pegunungan tersebut terbentuk akibat pertemuan antar lempeng tektonik bumi.

Kehadiran Gunung Rinjani yang menyajikan rangkaian keindahan yang memanjakan mata, juga tidak luput dari potensi bahaya yang dapat diakibatkan olehnya. Seperti gunung api pada umumnya potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh Gunung Rinjani antara lain ledakan yang dahsyat, aliran lava dan lahar, aliran pyroclastics, gas beracun, gempabumi dan tanah longsor.

Sebagai wilayah yang memiliki gunung api aktif, Pulau Lombok tidak dapat terhindarkan dari potensi bencana yang dapat ditimbulkan oleh Rinjani yang dapat menimbulkan kerugian yang besar. Kerugian yang mungkin terjadi hanya dapat diminimalkan. Perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi atau mitigasi, serta studi-studi yang dikembangkan sebagai bahan masukan untuk pengelolaan bencana di masa depan. Langkah-langkah tersebut harus terus didukung oleh pemerintah sebagai pemegang kebijakan. Selain itu perlu dilakukan sosialisasi-sosialisasi tentang bencana kepada masyarakat, agar masyarakat mengerti bahwa mereka berada di wilayah yang memiliki potensi bencana sehingga meningkatkan kapasitas mereka dalam menghadapi bencana. Saat ini kita memerlukan pergeseran budaya, bukan lagi saatnya untuk sama sekali tidak berpikir tentang risiko bencana, namun bersiap untuk menghadapinya.

Seperti diketahui bahwa Pulau Lombok adalah sebuah pulau kecil yang memiliki luas hanya 4.725 km2. Walaupun memiliki luas yang tidak besar namun Pulau Lombok memiliki kepadatan penduduk sekitar 70,38 persen dari total jumlah penduduk Nusa Tenggara Barat, hal ini menandakan Pulau Lombok adalah pulau yang padat penduduk. Aktifitas ekonomi, pemerintahan, pariwisata, dan pendidikan banyak terpusat di Pulau Lombok.

Meski begitu, kehadiran Gunung Rinjani dapat dikatakan bahwa Gunung Rinjani menjadi penyeimbang Pulau Lombok. Kehadiran Gunung Rinjani telah menjadikan Pulau Lombok kaya akan sumber daya alam, sehingga dapat menghidupi masyarakat. Adanya Gunung Rinjani menyebabkan tanah subur untuk ditanami, potensi hutan, berlimpahnya air, potensi pertambangan, dan potensi pariwisata.

Sumber daya alam yang ada tersebut, tidak lantas membuat kita dapat mengelolanya dengan seenaknya. Terdapat palang-palang pembatas yang tidak dapat kita terabas dalam mengelola sumber daya alam, karena sumber daya alampun sejatinya memiliki keterbatasan. Pengelolaan yang diperlukan saat ini harus memperhitungkan aspek lingkungan sekitar. Ketika eksploitasi terhadap sumber daya alam dilakukan secara berlebihan tanpa memperhatikan keberlanjutannya dan lingkungan, maka sumber daya alam tersebut dapat berubah menjadi bencana yang merugikan. Sebagai  contoh potensi hutan yang ada di kaki Gunung Rinjani saat ini telah dieksploitasi secara berlebihan, penebangan pohon secara illegal masih terus berlangsung, akibatnya banjir melanda setiap tahun. Penebangan pohon dilakukan hendaknya harus dengan mempersiapkan pohon pengganti. Selain itu, potensi bahan tambang yang ada di Pulau Lombok juga telah di eksploitasi dengan berlebihan. Bahan tambang yang banyak digali antara lain batu apung, batu apung tersebut adalah hasil dari letusan Gunung Samalas dan Gunung Rinjani pada masa lampau. Saat ini potensi emas yang ada di Pulau Lombok-pun banyak digali dengan cara yang ilegal, karena pada dasarnya pertambangan di Pulau kecil seperti Lombok adalah hal yang ilegal. Kegiatan penambangan tersebut dapat berakhir menjadi bencana.

Potensi pariwisata yang dimunculkan oleh kehadiran Gunung Rinjani juga tidak kalah menarik. Setiap tahun Gunung Rinjani selalu ramai oleh para pendaki, terutama pada  musim liburan. Kedatangan para wisatawan ke Rinjani dapat menjadi penyebab munculnya bencana di kemudian hari, jika tidak diatur dengan baik dan benar. Jangan sampai para wisatawan malah merusak keindahan Rinjani dengan meninggalkan sampah dan merusak tumbuhan yang ada di wilayah Rinjani. Para pengunjung hendaknya ikut menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan. Wisatawan, masyarakat dan pemerintah harus bekerjasama untuk menjaga kelestarian lingkungan di Rinjani.

Gunung api Rinjani juga menyimpan potensi panas bumi yang besar. Beberapa studi yang pernah dilakukan menyebutkan bahwa energi panas bumi yang tersimpan di Gunung Rinjani dapat dijadikan sumber energi listrik yang bisa memenuhi kebutuhan Nusa Tenggara Barat. Namun begitu, pengolahan dan pengelolaan energi panas bumi tidaklah mudah, diperlukan biaya yang tidak sedikit untuk mengolahnya sampai dengan menjadikannya siap menjadi energi listrik. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah bagaimana cara mensiasati hal tersebut. Pengolahan energi panas bumi tersebut juga berbenturan dengan status Gunung Rinjani sendiri yang merupakan taman nasional. Dalam peraturannya tercantum bahwa di dalam taman nasional tidak boleh dilakukan kegiatan yang dapat mengganggu keberlangsungan taman nasional Gunung Rinjani sendiri, karena dapat merusak lingkungan dan mengganggu kestabilan di wilayah Gunung Rinjani.

Mau tidak mau sampai kapanpun Gunung Rinjani dan Pulau Lombok adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kehadiran Gunung Rinjani menjadi salah satu sumber kehidupan di Pulau Lombok, namun juga menyimpan sejuta misteri dan menyimpan potensi bahaya. Adalah tantangan bagi pemerintah dan masyarakat agar dapat hidup berdampingan dengan Gunung Rinjani, menyikapi dengan bijak sumber daya dan bencana yang muncul dengan kehadiran Gunung Rinjani.

 #tulisan ini telah dimuat di koran Lombok Post edisi 17 Mei 2014 :)

No comments:

Post a Comment