Baru banget bisa mampir ke blog ini. Lalu kaget, ini sudah pertengahan 2025 tapi belum pernah posting tulisan apapun. Ternyata perubahan ritme kehidupan karena LDM membuat saya tidak punya tenaga untuk nulis di blog. Padahal pengen banget, tapi mending tidur nggak sih. Lelah kali dengan dunia nyataku yang kesana kemari seharian. Bisa saja sebenarnya buka blog, tapi pasti akan membuat saya akan tidur lebih larut. Lalu bisa bikin nggak nyaman keesokan harinya.
Seperti tahun tahun sebelumnya sayapun akan menulis secara khusus di bulan ini. Ya karena ini Juli, yang akan selalu saya anggap spesial.
Juli kali ini dimulai dengan Bapak yang harus menjalani operasi kaki. Bapakku yang selalu punya semangat membara untuk pulih dari sakitnya, yang dengan penuh keyakinan mengiyakan saran dokter agar kakinya yang sudah lama sakit untuk dioperasi. Bukan untuk membuatnya kembali 100 persen, namun operasi ini akan mengurangi rasa sakit yang ia rasakan. Beberapa waktu terakhir kaki Bapak memang sakit, sampai membuat ia kesulitan untuk berjalan normal, juga membuat Bapak kesulitan membawa kendaraan. Kaki yang memang pernah mengalami trauma akibat kecelakaan hampir 30 tahun lalu. Deg degan sejak tahu Bapak akan menjalani operasi, saya cerewet bertanya soal apakah di usia Bapak sekarang operasinya aman? bagaimana efek sampingnya? bagaimana kalau ternyata operasi ada kendala dan sebagainya?. Banyak sekali pertanyaan muncul di kepala saya.
Saya rasa, itu enam jam terlama yang pernah saya rasakan. Bapak menjalani operasi selama enam jam. Ya Allah operasi tulang selama itu ternyata. Ibuk bolak balik kamar dan depan ruang operasi. Membuat kami harap harap cemas. Pada pukul enam sore akhirnya Bapak keluar dari ruang operasi, Alhamdulilah operasinya berjalan lancar. Bapak terlihat segar sadar mengobrol dengan kami dan merasa lapar, lalu makan dengan lahap makanan yang disediakan. Wah...sinyal yang bagus nih. Recovery Bapak pasca operasi insyaallah akan cepat sehingga bisa beraktifitas seperti biasa. Hari-hari Bapak di rumah sakit membuat saya juga harus lebih lama di rumah. Saya menggunakan kesempatan itu untuk beres beres di rumah Ibuk, merapikan barang barang yang selama ini tidak pernah sempat dirapikan. Lalu bolak balik ke rumah sakit untuk melihat keadaan Bapak juga membawa kebutuhan Ibuk dan Bapak. Tentu saja kakak dan adek ikut bolak balik ke rumah sakit.
Sampai sekarang Bapak masih dalam tahap pemulihan, semoga segera pulih seperti sedia kala ya Bapak. Bapak sangat bersemangat untuk sembuh, ia yang selalu patuh pada saran tenaga medis. Semangat sembuh biar bisa pergi nengokin cucu katanya. Amiiin ya robbalalamin. Semoga Allah karuniakan kesembuhan yang sempurna buat Bapak.
Juli ini adalah Juli yang ke 35. Iya, usia saya genap 35 tahun ini. Masyaallah, sampai juga di usia ini dalam keadaan yang melebihi ekspektasi saya. Dulu saya mengira usia 35 adalah usia yang "tua", ternyata setelah merasakan tidak setua itu juga kok...hahaha. Melihat diri saya yang sekarang saya berterima kasih atas apa yang telah saya jalani sebelumnya. Menyadari bahwa oh ternyata begini maksudnya oh ternyata begitu maksudnya kejadian yang dulu itu. Pengalaman pengalaman sebelumnya ternyata membuat kita semakin "kaya", membuat kita bertumbuh.
Saya bersyukur atas apa yang saya punya hari ini, meski beriringan juga dengan rasa khawatir akan masa depan. Melihat situasi dunia yang seringkali membuat ngeri. Melihat ada yang semakin menua ketika saya bertambah usia.....
Hal yang paling saya rasakan berubah seiring bertambahnya usia adalah perubahan cara berpikir dan sudut pandang ketika melihat sesuatu. Saya lebih mudah berempati, lebih terbuka dalam berpikir, sampai bisa bersikap asertif. Terima kasih kepada Pak Suami yang selalu bisa memberikan sudut pandang berbeda, menebarkan pikiran positif hingga meminimalisir stress. Saya banyak belajar dari dia.
Terutama setelah jadi orang tua, membuat saya sadar bahwa banyak sekali hal yang terjadi di dunia ini dan banyak sekali hal yang tidak kita ketahui di dunia ini. Bersedih secukupnya, berbahagia secukupnya. Jangan terlalu mudah menghakimi orang, apalagi mau menyombongkan diri.
Doa saya yang utama di Juli ke 35 ini adalah tentang kesehatan jiwa juga raga, sehat diri dan keluarga. Karena rasa rasanya tanpa nikmat sehat kita jadi nggak bisa ngapa-ngapain. Gimana mau mewujudkan seuatu jika dalam keadaan sakit?
Saya juga melangitkan doa doa untuk segala sesuatu yang saya usahakan. Semoga dipermudah jalannya, dilancarkan prosesnya dan diberikan hasil yang terbaik.
Semoga Allah kabulkan, Amiiiin Ya Robbalalamin.
No comments:
Post a Comment