Saturday, July 16, 2016

Si Bungsu yang Bikin Kangen

13692600_1075208092565873_3530300271729130646_n

*maaf atas foto selfie ini.....hahaha*


Hari kamis kemarin adik bungsu saya mulai masuk pondok. Dia baru saja tamat sekolah dasar dan memilih sendiri untuk melanjutkan sekolah ke pondok pesantren. Tanpa ragu-ragu dia menyatakan keinginannya untuk melanjutkan sekolah ke ponpes tempat kakaknya (adik laki-laki pertama saya) dulu sekolah. Semua atas kemauannya sendiri. Maka jadilah ia didaftarkan ke ponpes tersebut, mengikuti tes masuk dan alhamdulillah dinyatakan diterima di hari pengumuman. Daftar ulangpun dilakukan. Resmilah ia menjadi siswa/santri di ponpes tersebut.

Meskipun di pertengahan bulan Ramadhan lalu si bungsu sempat sakit – dan kami mengira dia sakit gara-gara bentar lagi mau pisah dari rumah. Maklum, selama ini ia tidak pernah jauh dari rumah apalagi dari Ibuk. Tidur aja kadang masih ditemani Ibuk. Ibuk dan Bapakpun menanyakan kembali keinginan dan keseriusannya untuk sekolah di ponpes. Dan jawabannya masih sama, dia tetap ingin masuk ponpes. Okey, baiklah. Meskipun waktu itu kami masih was-was, bisa nggak ya dia survive jauh dari rumah.

Ternyata kekhawatiran kami tidak terbukti. Menjelang keberangkatan dia ke Ponpes, si bungsu sudah dalam keadaan sangat sehat. Dia sibuk ikut mempersiapkan semua keperluannya, memilih-milih baju yang akan dibawa, meminta dibelikan makanan kesukaan, peralatan mandi, dan beberapa pakaian sholat yang ia pilih sendiri. Sepanjang hari dia ceria, senyum terus terpasang di wajahnya. Sambil sesekali memainkan mobil-mobilan remote control yang jadi mainan favoritnya akhir-akhir ini. Mungkin ia ingin memuaskan diri dulu sebelum berpisah dengan mainan itu.

Satu hal yang tidak pernah saya sangka-sangka adalah betapa saya merindukan si bungsu ini. Ketika ikut mengantarnya ke Ponpes dan berpisah, pikiran saya terus tertuju padanya. Malam pertama ia tidak ada di rumah saya sampai jadi susah tidur, serius. Otak saya tak bisa berhenti memikirkannya. Mikirnya si adek bisa tidur nggak ya, sekarang dia lagi ngapain ya, sudah punya teman-teman akrab belum ya, sudah makan belum ya dan banyak lagi pertanyaan lainnya. Dulu waktu adik laki-laki pertama saya pergi ke ponpes perasaan saya nggak gini-gini amat. Mungkin karena dulu ketika ia masuk ponpes saya juga sedang di rantauan kali ya. Beda banget dengan si bungsu ini.

Beberapa waktu terakhir ini hanya ada kami (saya dan si bungsu) yang ada di rumah, dua adik saya yang lain di rantauan. Jadi, saya banyak menghabiskan waktu bersama si bungsu. Di rumah ia jadi tukang ngerempongin saya. Mainin hape dan laptop, minta jajan es krim, snack keju, minta diajakin ke kolam berenang dan banyak lagi yang lainnya. Pembicaraan kami bisa bermacam-macam hal, selalu nyambung kalau ngobrol, kalau tidak mengerti atau penasaran dia akan bertanya atau tinggal googling sendiri. Akhir-akhir kemarin kami sering membahas sepakbola gara-gara ada euro cup (fyi, dia ini penggemar sepakbola banget, hapal nama pemain, klub, Negara asal sampai istilah-istilah sepakbola) dan kami juga doodling bareng (gara-gara melihat saya yang bikin bullet journal).

Meskipun si bungsu ini cepat ngambek tapi cepat juga baiknya. Ngambeknya juga paling cuma gara-gara ditegur karena terlalu berisik atau nggak dikasi mainin hape saya. Khas anak kecil. Si bungsu pemilik bulu mata paling lentik di rumah ini adalah pelipur lara kami. Mendengar dia berceloteh dan menceritakan apa-apa yang dilihat dan di dengarnya selalu menyenangkan. Saya suka mendengar suara tawanya ketika ia menonton film kartun atau melihat sesuatu yang lucu atau ketika dia bercerita hal yang lucu. Aah …I  miss him so much.

Semua doa terbaik untukmu ya dek. Semoga jalanmu dilancarkan, ilmu yang kau tuntut penuh berkah. Tetap semangat dek <3

No comments:

Post a Comment