Saturday, April 13, 2013

EarthQuake ...alias Gempabumi

Apakah Gempabumi itu?

Suatu hari adik saya yang baru kelas 3 SD bertanya apa sih gempabumi itu, saya terkejut mendengar adik saya tiba2 bertanya tentang gempabumi karena saya pikir di dalam kepalanya yang ada hanya kata bermain….hehe

Tetapi untung saja saya mahasiswa fisika yang konsentrasi di geofisika dan kebetulan mempelajari tentang gempabumi, berbekal materi-materi yang telah saya baca dan saya dapatkan di bangku kuliah maka saya dapat menjelaskannya.

Untuk ukuran anak kelas 3 SD saya berusaha mencari kata sesederhana mungkin untuk menjelaskannya supaya adik saya mengerti.

Saya bilang, sederhananya begini : “Bumi kita itu bentuknya bulat, bayangkan bulatnya itu seperti telur yang memiliki lapisan-lapisan, kuning telur itu sebagai inti bumi (bagian bumi yang paling dalam), putih telurnya sebagai selubung bumi , dan cangkangnya sebagai kerak bumi (bagian bumi yang paling luar), di bagian kerakbumi itu sendiri terdapat pecahan-pecahan besar yang disebut lempeng-lempeng bumi yang sebenarnya selalu bergerak dan suatu saat bisa saja saling menabrak, tabrakannya itulah yang menyebabkan gempabumi yang dapat kita rasakan dari atas tanah” .

Mendengar penjelasan saya ini, adik saya manggut-manggut sok mengerti.., tapi semoga saja dia benar-benar mengerti :D

Ini nih penjelasan Gempabumi yang lebih rinci:

Gempabumi itu merupakan gejala alam yang ditimbulkan oleh adanya aktivitas secara alami di permukaan atau di bawah permukaan bumi. Sebagai fenomena alami, gempabumi tidak dapat dipisahkan dengan fenomena-fenomena alami lainnya, seperti aktivitas gunung berapi. Kedua fenomena ini berkaitan dengan proses-proses internal bumi, khususnya proses dinamis pada kerak bumi dan berhubungan dengan interaksi lempeng-lempeng tektonik. Lempeng-lempeng tersebut dapat berupa perpindahan, perputaran atau gabungan dari keduanya. Gerakan-gerakan tersebut akan menyebabkan tumbukan atau perenggangan antara lempeng-lempeng yang berbatasan.

Mekanisme terjadinya gempabumi, jika terdapat dua gaya yang bekerja dengan arah berlawanan pada batuan kulit bumi, batuan tersebut akan berubah bentuk karena batuan mempunyai sifat elastik. Bila gaya yang bekerja pada batuan dalam waktu yang lama dan terus-menerus maka lama-kelamaan daya dukung pada batuan akan mencapai batas maksimum dan akan mulai terjadi pergeseran. Akibatnya batuan akan mengalami patahan secara tiba-tiba sepanjang bidang patahan. Setelah itu batuan akan kembali stabil namun sudah mengalami perubahan bentuk atau posisi.


Pada saat mengalami gerakan yang tiba-tiba akibat pergeseran batuan, energi stress yang tersimpan akan dilepaskan dalam bentuk gelombang seismik atau gelombang gempa yang menyebar ke segala arah berupa gelombang badan (body wave) dan gelombang permukaan (surface wave). Gelombang badan merupakan gelombang yang menjalar melalui bagian dalam bumi. Gelombang badan terdiri atas gelombang primer dan gelombang sekunder. Gelombang primer merupakan gelombang longitudinal sedangkan gelombang sekunder merupakan gelombang transversal. Gelombang permukaan merupakan gelombang elastik yang terjadi akibat interaksi antara gelombang badan dengan permukaan lapisan bumi dan menjalar sepanjang permukaan bumi. Gelombang permukaan terdiri dari gelombang Love dan gelombang Rayleigh.

Setiap kejadian gempabumi akan menghasilkan informasi seismik berupa rekaman sinyal berbentuk gelombang. Setelah melalui proses pengumpulan, pengolahan, dan analisis maka diperoleh besaran (parameter) gempabumi yang meliputi waktu kejadian, lokasi episenter, kedalaman sumber gempa, intensitas gempa dan magnitudo gempa.


Besar kecilnya akibat yang dirasakan karena gempabumi berkorelasi positif dengan jarak suatu daerah dengan hiposenter suatu gempa. Gempabumi juga berpengaruh pada daerah di sekitarnya dan radius tertentu tergantung besar energi yang dilepaskan dan posisinya dari hiposenter. Hiposenter adalah lokasi nyata terjadinya gempabumi.


Menurut kedalaman sumber gempabumi terdapat gempabumi dangkal apabila memiliki kedalaman kurang dari 65 km, gempabumi menengah dengan kedalaman 65-450 km, dan gempabumi dalam dengan kedalaman lebih dari 450 km. Sedangkan menurut kekuatannya (magnitudo), gempabumi dibagi menjadi gempabumi sangat besar dengan magnitudo >8 SR, gempabumi besar memiliki magnitudo 7 SR, gempabumi kuat dengan magnitudo 6 SR, gempabumi sedang dengan magnitudo 5 SR.

#Dari berbagai sumber :)

No comments:

Post a Comment