Thursday, July 20, 2017

#MarriedLife: Ketika Yang Ada Hanya Kita

IMG20170713070005-01

Halo para pasangan muda yang ada di luaran sana, how's life going on?

Apa yang paling dirasakan oleh pasangan muda setelah menikah? Mau saya ceritain nggak? Mau dong yaaa *maksa

Bagi saya yang baru genap tiga bulan menikah tentu banyak hal yang berubah dalam hidup saya dan suami. Literally berubah gaes. Banyak aktivitas yang berubah. Ada yang harus ditinggalkan, diubah, dikompromikan, dan disesuaikan. Apalagi bagi kami yang langsung tinggal di rumah yang terpisah dari orang tua.

Tinggal tidak lagi bersama orang tua tentu menyisakan banyak hal yang berbeda. Apa-apa harus dikerjakan sendiri. Tak ada lagi bantuan orang lain di dalam rumah kecuali kita sendiri. Yang dulunya hal-hal ini kadang males dilakukan sendiri sekarang mau tidak mau, suka atau tidak suka harus dikerjakan sendiri. Nih aku coba bikinin listnya:
  1. Nggak akan ada makanan kalau kamu tidak memasaknya.
Yess, makanan nggak akan tiba-tiba siap dan muncul di atas meja kalau kamu nggak memasaknya sendiri. Sebenarnya nggak harus memasak sih, beli juga bisa. Tapi nggak akan ada itu makanan kalau kamu nggak pergi membelinya sendiri. Mau ngarepin siapa coba buat nyiepin makanan. Untungnya pak suami pengertian sih, suka nemenin masak meskipun cuma dengan duduk depan tipi dan sambil cerita-cerita jadi nggak berasa sendirian deh. Atau kalau nggak sesekali ngajakin makan di luar.

Masalah perut alias makanan ini sangat penting gaes. Kalau perut udah aman pasti aman deh yang lain. Pasti bikin mood baik buat beraktivitas seharian. Saya pribadi selalu mengusahakan untuk menyiapkan sarapan (ini yang paling penting) sebelum pak suami berangkat kerja. Kemudian menyetok beberapa bahan makanan di kulkas untuk beberapa hari. Soalnya nggak mungkin ke pasar atau warung tiap hari. Bakalan ngabisin waktu...haha.
  1. Rumah nggak akan tiba-tiba jadi bersih.
Bersih bersih rumah mah nggak perlu dijelasin lagi kali ya. Jelas sih harus dikerjain sendiri. Minimal nyapu-nyapu deh. Kalau ngepel sih bisa diatur. Kamu bisa mengaturnya sendiri, mau menjadwalkan ngepel tiga hari sekali, seminggu sekali, atau dua minggu sekali atau kapanpun kamu mau. Sepakati dengan pasangan, bagi tugas dengan pasangan. Bakalan capek banget kalau kamu melakukannya sendiri, tanpa kerja sama dengan suami. Believe me!

Untungnya saya suka bersih-bersih. Suka melihat barang-barang rapi pada tempatnya. Bawaan dari rumah. Kalau Ibuk saya ditanya apa yang paling saya cerewetin kalau di rumah, maka ia pasti akan menjawab soal bersih-bersih dan beres-beres. Otak saya kadang nggak jalan kalau sekitar saya masih berantakan. Saya belum bisa kerja, nulis-nulis kalau ruangan yang saya tempati berantakan. Setelah menikah, ada tantangan tersendiri soal ini. Pak suami harus bersabar menghadapi kecerewatan saya soal beberes-beres, haha.
  1. Perbaiki pipa air? perlistrikan? harus bisa!
Cerita soal perpipaan bermula ketika baru sebulan menikah kami harus memindahkan mesin cuci ke tempat yang lebih aman (ceritanya panjang). Hal ini berarti memindahkan aliran pipa air dan pembuangan. Awalnya sangsi pak suami bisa mindahin pipa-pipa, memperbaiki aliran air, plus colokan-colokan listrik, -yang terlihat rumit bagi saya. Eh ternyata bisa, kurang setengah hari kelar sama pak suami. Semuanya dikerjakan sendiri. Skill semacam ini memang dibutuhkan, apalagi buat yang cuma berdua di rumah.
  1. Belanja? harus dilakuin sendiri dong!
Nah soal belanja pasti dong harus dikerjakan sendiri. Belanja keperluan bulanan macam sabun dan sebagainya, ke pasar atau ke warung buat beli sayur dan lauk pauk juga dilakukan sendiri. Mau minta beliin siapa coba kalau nggak jalan sendiri. Tapi ternyata belanja sendiri banyak sekali manfaatnya gaes. Kamu jadi lebih peka dalam memilih barang yang akan digunakan keluargamu. Kamu jadi lebih berhati-hati dalam memilih bahan makanan yang akan dinikmati keluargamu. Kamu juga jadi tahu harga-harga barang dan bisa melatih kemampuan tawar menawarmu. Yess, setelah menikah akan membuatmu lebih menghargai uang. Mendapatkan harga terbaik adalah kesukaan ibu-ibu kaaaan.
  1. Saling merawat ketika sakit melanda
Ini adalah hal paling mendebarkan bagi saya. Ketika sakit melanda maka yang bisa merawat kita hanyalah pasangan kita. Nggak ada lagi tangan ibuk yang membelai ketika sakit. Sudah tergantikan dengan belaian suami *uhuk. Lebaran kemarin saya terkena flu demam dan kawan-kawannya. Sampai harus istirahat total, maunya tidur mulu. Adalah pak suami yang nyiepin makan dan bikinin teh hangat buat saya. Pak suami menggantikan hal-hal yang biasanya saya kerjakan.

Sekarang giliran saya nih yang merawat pak suami yang lagi sakit. Semoga cepat sembuh ya pak suami. Sehat bugar seperti sedia kala. Begitulah, ketika sudah pindah rumah kami saling merawat. Tidak ada yang bisa dimintai tolong seleluasa meminta tolong kepada pasangan.

Listnya harusnya bisa lebih panjang dari ini, tapi nanti kalian jadi bosen bacanya. Jadi udahan dulu yess. Yang jelas sih, apapun itu, yang namanya tugas dalam rumah tangga harus dikerjakan bersama dengan pasangan. Harus ada kerjasama di dalamnya biar tetap waras. Dan yang paling penting jangan terlalu keras pada diri sendiri *wink.

2 comments:

  1. cepet sembuh pak suami... semakin tidak kuat membaca tulisan ini :D :D

    ReplyDelete
  2. amiiin, makasi bang cecep....uhuy

    segera makanyaaa, semangat :D

    ReplyDelete