Sunday, November 15, 2015

Tidak Ada Yang Berubah Di Antara Kita

Selain bertemu dengan keluarga, pulang ke rumah juga berarti bertemu dengan para sahabat. Ini adalah salah satu hal menyenangkan dalam hidup saya yaitu bertemu dan berkumpul bersama mereka. Alhamdulillah sampai hari ini kami masih diberikan sehat dan umur panjang untuk bertemu.

Seperti biasa, kalau sudah bertemu mereka jelas nggak akan bisa kalem, pasti selalu heboh dan ribut...hahaha. Meskipun dua orang di antara kami sudah menikah bahkan salah satunya lagi hamil besar saya merasakan tidak ada hal yang berubah di antara kami. Kami tetap nggak jaim ketika ngobrol, tetap bisa nyeletuk tanpa menyinggung, tetap bisa bercanda sepuasnya dan tetap bisa berbagi rahasia.

Semoga persahabatan kita ini selamanya ya *hugkiss*

11049480_1538834723075114_5563514283228467063_n

Tuesday, November 3, 2015

Kamu: Buku, Gunung, dan Kopi

Jika diminta mendeskripsikan dirimu dalam tiga kata maka aku akan memilih tiga kata ini; Buku, Gunung, dan Kopi. Hal pertama yang aku tahu tentang dirimu adalah buku. Kau menyukai buku, begitupun aku. Meski awalnya dulu kau selalu heran dengan orang-orang yang hobi membaca dan menyukai buku. Entah, persisnya kejadian apa yang kemudian membuatmu mulai membaca buku, ketika telah duduk di bangku kuliah. Hingga kau menghabiskan banyak uang untuk membeli buku dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk membacanya. Di masa-masa awal kau banyak membaca novel dengan berbagai genre. Buku-buku motivasi juga kau baca. Ah ya tidak lupa buku-buku agama. Makin kesini kau sudah makin jarang membaca novel dan lebih memilih membaca buku-buku nonfiksi. Tapi jika penulis novel favoritmu mengeluarkan buku terbaru maka kamu harus membelinya meskipun bacanya nanti-nanti. Kau juga pernah mengatakan kalau kemampuan membacamu sedang menurun, dalam satu bulan saja satu buku tak sampai habis kau baca. Mungkin efek tumpukan jurnal penelitian yang harus kau baca itu. Hal paling penting adalah kau tidak akan mungkin berpisah dari buku. Kau sudah bertemu dengan nikmatnya membaca buku. Meskipun berbeda genre favorit yang kadang membuat kita berdebat tidak lantas membuat kita putus diskusi soal buku. Ah….bukannya bukulah yang mengantarkan kita pada sebuah perkenalan.

Hal kedua yang melekat pada dirimu adalah ingatan tentang gunung. Tidak seperti aku yang sangat suka pantai, kau lebih suka gunung. Kau menyukai semua hal yang berbau petualangan. Mendaki gunung adalah caramu menikmati hari liburmu. Kau tidak pernah ragu untuk membeli barang-barang perlengkapan petualanganmu, sampai-sampai kau mungkin bisa membuka tempat persewaan. Aku geleng-geleng kepala karena ini. Rock climbing adalah olahraga favoritmu, ketika suatu saat yang lalu aku bertanya. Kau melatih fisikmu dengan cara itu. Yaaah…and well so far I like it. Meskipun belum pernah sekalipun naik gunung bersamamu aku percaya bahwa kau adalah pendaki yang tangguh. Sebelum semua orang latah naik gunung hanya untuk foto-foto selfie dan sepotong cerita, kau sudah lebih dulu mendaki gunung dan tanpa embel-embel apapun. Kau bilang indahnya gunung dan pengalaman yang kau peroleh cukup diingat saja, sesederhana itu. Kekesalanmu memuncak jika melihat para pendaki yang seenaknya saja buang sampah di gunung dan merusak apa yang mereka lewati. Cerita-ceritamu tentang gunung-gunung yang pernah kau daki membuatku juga ingin mendaki, tapi badanku yang pemalas ini bisa nggak ya, pikirku. Jadi, sudah berapa gunung yang kau daki?

Hal terakhir adalah Kopi. Kau seorang penyuka kopi, terlebih lagi kopi asli Indonesia, kau mengaguminya. Minimal sekali dalam sehari kau meminum segelas kopi. Entahlah apa ini hal yang baik atau buruk. Jelasnya, kebiasaan ini sulit untuk dilepaskan darimu. Untuk kopi, kau juga tidak akan ragu mengeluarkan uangmu untuk membelinya. Aku tidak tahu kapan persisnya kau mulai menyukai kopi. Tapi cerita dan pengetahuanmu tentang kopi tak bisa dianggap remeh. Jika diminta menyebutkan oleh-oleh dari temanmu yang sedang bepergian kau pasti akan menyebut kopi, kopi asli daerah tersebut. Kau menyukai kopi dengan sedikit gula, bahkan tanpa gula. Adanya gula akan merusak rasa kopi, katamu. Tapi aku belum tahu kopi favoritmu yang mana, yang aku tahu kau penggila kopi, tak seperti aku yang cukup dengan minuman rasa jeruk. Harus kuakui rasa kopi memang nikmat dan bisa membuat otakku memunculkan banyak ide, seperti pagi ini ketika aku menulis paragraf-paragraf ini. Mungkin itu juga yang kau rasakan, kopi membuatmu merasa segar dan otakmu lebih baik dalam berpikir.

1484189_807456665947432_1081744853_n

*izin ya pake fotomu*


Adalah hal yang menyenangkan bisa mengenalmu :)