Tuesday, March 24, 2015

Sebuah Surat Untuk Si Huruf Kecil

Ini adalah sebuah surat untuk seorang penyair yang menyebut dirinya huruf kecil, Aan Mansyur. Saya tak tau sejak kapan aku mulai mengenal huruf kecil. Mungkin sejak saya mengaktifkan diri di jejaring sosial untuk berkicau itu. Kemudian akun saya secara tidak sengaja menemukan sebuah akun huruf kecil, yang ...ya ampun langsung menyita perhatian saya.

Halo, perkenalkan nama saya Azmi. Apakah sebelumnya kau pernah mengenal orang bernama Azmi? ,

Sebut saja ini sebuah surat pendek karena saya hanya akan bercerita sedikit. Sejak kenal dirimu lewat twitter saya langsung mengetikkan namanu di mesin pencari google. Owh....ternyata kau memang seorang penyair, suka menulis puisi, seorang penulis, seorang pembaca kelas berat dan romantis. Baiklah mungkin saya sok tahu menyebutmu romantis tapi saya hanya mengatakan itu berdasarkan puisi-puisimu yang bertebaran di media sosial dan juga kicauan-kicauanmu. Saya menyukai ide-ide dan pemikiran-pemikiran yang kau sampaikan di tulisan-tulisanmu. Meski kita tidak pernah bertemu namun saya pernah mendengar suaramu, setidaknya ketika kau membaca puisi. Saya sering mendengarnya diam-diam. Saya harus berterima kasih pada si pembuat Soundcloud.

Hal yang paling menarik darimu adalah perpustakaan yang telah kau bangun di Makassar sana, yang sekaligus menjadi tempat tinggalmu. Perpustakaan itu kau sebut Katakerja. Foto-foto perpustakaan dan buku-buku yang ada di ruangan itu sudah pernah kulihat sebagian yang kau bagi di instagrammu. Baiklah, harus diakui media sosial saat ini menjadikan sesuatu yang jauh menjadi dekat. Saya sangat ingin datang ke perpustakaan itu untuk membaca semua buku-buku koleksimu. Adanya Katakerja membuat saya semakin ingin berkunjung ke Makassar. Doakan saya semoga suatu saat nanti bisa ke Makassar dan main ke Katakerja.

Bulan depan buku kumpulan puisi terbarumu akan segera terbit, sedang buku kumpulan puisimu yang terdahulu saja belum saya dapatkan. Namun tak mengapa saya sudah tak sabar ingin segera membacanya. Pemikiran apalagi yang kau tulis di dalamnya?, saya penasaran.

Mungkin hanya ini yang ingin saya sampaikan. Terima kasih atas waktumu yang kau gunakan untuk membaca surat ini.

Monday, March 23, 2015

Sebuah Hal Sederhana Yang Jadi Kebiasaan Baik

Hal-hal sederhana yang baik jika dibiasakan atau biasa dilakukan pasti akan menjadi sebuah kebiasaan yang baik pula. Seperti persoalan meminta izin pada orang tua ketika akan bepergian atau jika akan keluar rumah. Di rumah saya, setiap anggota keluarga memang terbiasa meminta izin jika akan keluar rumah. Saya dan adik-adik saya selalu meminta izin ibuk atau bapak sebelum pergi keluar, begitupun ibuk meminta izin bapak dan bapak meminta izin ibuk. Minimal saling memberi tahu mau pergi kemana. Istilahnya pamitan dululah, supaya orang rumah tahu.

Hal ini juga berlaku untuk adik saya yang paling kecil, yang kebetulan saat ini hanya dia yang menemani ibuk dan bapak di rumah. Dulu waktu dia belum kelas 5 SD seperti sekarang jika pulang sekolah setelah makan langsung pergi main tanpa memberitahu ibuk. Mungkin pada waktu itu untuk memberitahu ibuk juga sulit karena adik saya pasti pulang lebih dulu dari ibuk yang bekerja. Maka setiap ibuk pulang dari tempat kerja beliau jarang menemukan adik saya ada di rumah. Adik saya pasti pulang main ketika sore hari setelah lelah dan lapar serta waktunya mengaji. Terkadang ibuk harus pergi mencari adik saya jika sampai sore belum pulang, pergi mencari ke rumah-rumah temannya atau di lapangan dekat rumah, barangkali ia bermain disana. Seringkali ibuk merasa khawatir karenanya.

Namun, saat ini ada sebuah hal sederhana yang dilakukan adik saya agar ibuk tidak khawatir lagi ketika tidak menemukan dirinya di rumah, yaitu memberitahu ibuk kemanapun ia pergi dengan cara menulis pesan. Ya...menulis pesan. Sebuah hal yang tidak pernah saya duga sebelumnya. Seperti kata ibuk di telpon kemarin, ketika saya menanyakan adik saya kemana, ibuk mengatakan kalau adik saya sedang pergi main bola ke lapangan, dia menulis pesan di pintu.

Kalimat pesannya seperti ini:

"Ibuk, Udik pergi main bola ke lapangan, tadi sudah sholat djuhur di masjid"


Waaa....saya terpesona dengan pesan yang ditulis adik saya, karena lebih-lebih dia mengatakan sudah sholat djuhur di masjid. Alhamdulillah kedua adik laki-laki saya selalu sholat berjamaah di masjid. Kata ibuk itu bukanlah pesannya yang pertama, jika ibuk belum pulang dan dia mau pergi main dia pasti menulis pesan dan menempelkannya di pintu.

Buat saya ini adalah hal yang luar biasa dan membuat bahagia. Adik saya sudah tidak membuat khawatir lagi, tidak membuat ibuk harus mencari-cari dia lagi karena tidak tau dia pergi kemana. Sudah besar rupanya adik kecilku, padahal baru kelas 5 SD. Dan dia mulai menulis, setidaknya dengan menulis pesan otaknya sudah berpikir tentang bagaimana menulis. Itulah satu hal sederhana yang jadi kebiasaan baik adik saya saat ini. Semoga semakin banyak hal-hal baik yang ada pada dirimu ya dek ^^

Friday, March 20, 2015

Suatu Sore Yang Hujan Di Jalan Kaliurang

Sore itu, hujan turun di Jalan Kaliurang. Hujan turun dengan lebat ditambah petir yang sesekali menampakkkan diri di langit sana. Langit tidak lagi cerah seperti pagi tadi ketika aku berangkat ke kampus. Hujan lebat itu membuatku harus berteduh jika tak ingin basah kuyup karena tidak membawa jas hujan. Sore itu aku memang tidak ingin menerobos hujan tuk sampai dengan cepat di kosku yang letaknya masih jauh dari Jalan Kaliurang. Setahun belakangan, inilah rutinitasku di kota ini, pulang pergi kampus.

Bersama dengan seorang teman aku memilih berteduh di C****e k yang ada di tepi Jalan Kaliurang. Sambil menunggu hujan reda aku memesan segelas kopi panas. Aku duduk menghadap jendela memperhatikan lalu lalang kendaraan di depanku. Seperti biasa, Jalan Kaliurang pada sore hari selalu ramai. Ramai dilalui oleh orang-orang yang pulang dari tempat aktifitas. Hujan masih turun, namun tidak menyurutkan niat beberapa pengendara motor untuk menerobos hujan. Mereka seperti takut untuk datang terlambat ke tujuan selanjutnya. Pilihan masing-masing orang memang berbeda-beda pikirku.

Menunggu hujan reda kulewati dengan mengobrol santai dengan temanku sambil sesekali menyeruput kopi panasku. Hujan belum juga memberikan tanda bahwa ia akan segera berhenti. Basah sudah semua bagian Jalan Kaliurang karenanya. Di beberapa tempat ia  menciptakan genangan, tentu saja bukan genangan yang jernih. Genangan tersebut akan membuat sepatumu kotor jika melewatinya.

Di tengah hujan yang masih turun seorang gadis dengan payung ungu muncul di parkiran tepat di depan pandanganku. Seorang gadis lain dari C****e k keluar menyambutnya. Mereka mengobrol di bawah payung ungu. Mau tak mau aku memperhatikan kedua gadis yang mengobrol itu. Semenit dua menit tiga menit…….aku merasa mengenal gadis yang membawa payung unggu itu, aku seperti pernah melihatnya sebelumnya. Aku merasa familiar dengan gadis itu. Otakku berpikir cepat mencari jawaban siapa gadis yang membawa payung ungu itu. Akhirnya ingatanku melayang pada seorang gadis yang kukenal 5 tahun lalu dari sebuah sosial media. Ya….sekarang aku ingat, wajah gadis itu ada disana. Kami berteman di dunia maya. Pada tahun-tahun awal aku sangat ingin mendekatinya namun ia masih menjaga jarak. Aku tidak menyalahkannya, lagipula siapa yang rela percaya begitu saja pada orang yang hanya dikenalnya dari sosial media. Pendekatanku pun semakin sulit karena daerah asal kami yang sangat berjauhan. Lambat laun kami tak lagi berkomunikasi di jejaring sosial. Sampai akhirnya aku sekarang telah menjadi seorang suami dari seorang perempuan cantik dan baik hati di kampung halamanku.

Diriku menduga-duga apa gadis itu juga melihatku, apakah ia mengenaliku. Aku ingin menyapanya, ingin berkenalan secara nyata. Ingin berbincang dengannya sebagai teman lama yang tidak pernah bertemu.

Sore itu hujan turun di Jalan Kaliurang dan takdir Tuhan yang lain tengah bekerja padaku. Aku bertemu dengan teman lama yang sebelumnya hanya kulihat gambarnya. Siapa yang menyangka aku akan bertemu dengannya di Jalan ini. Ingin sekali aku mendekat dan menyapanya, namun nyatanya aku hanya bisa memperhatikannya dari balik jendela. Tak kupercaya akhirnya aku melihatnya secara langsung. Seorang gadis manis yang selalu tersenyum itu.

Wednesday, March 18, 2015

Sebuah Perayaan Cinta

Mingggu lalu ada sebuah kisah cinta yang berakhir bahagia. Tepatnya pada tanggal 14 Maret 2015 seorang sahabat melangsungkan akad nikah dan resepsi pada tanggal 15 Maret 2015. Rencana pernikahan ini memang sudah jauh-jauh hari terdengar. Sejak mendengar ceritanya saja saya sudah mengharu biru, bahagia. Akhirnya diantara kami ber-empat ada yang akan memulai untuk menikah. Setahun sebelumnya obrolan pernikahan telah seringkali kami bahas, tak lupa juga membahas siapa diantara kami yang akan pertama kali menikah, haha…lucu jika diingat. Jreeeng…..akhirnya pemenang pertama jatuh pada sahabat saya yang paling kocak sedunia Yulida Lontari.

Saya bela-belain pulang ke Lombok, demi menghadiri pernikahanmu (terima kasih pada sponsor *kedipinmata) :D. Beruntung saya bisa turut hadir di acara akad nikah sedangkan dua orang sahabat lagi tidak bisa hadir karena harus masuk kerja pada hari sabtu itu. Sesampainya di tempat akad nikah, keluarlah mempelai perempuan yang kecantikannya tiada duanya dengan kebaya putih. Duh….sampai pangling. Setelah mendengar kata sambutan keluarga dan nasehat pernikahan maka acara ijab kabulpun dimulai. Si mempelai laki-laki terlihat grogi, namun akhirnya ijab kabul berjalan lancar. Saaahh......

Sementara saya menahan haru, si temen saya alias pengantin perempuannya berbisik bahwa kakinya kesemutan....Jadi pengen ngakak dibuatnya..haha...Sehabis acara tidak afdol kalo tidak selfie kan :p

page


Besoknya, hari minggu tanggal 15 dilangsungkan acara resepsi. Tempat resepsi dengan rumah kami berjarak sekitar satu jam perjalanan. Dari pagi kami bertiga (saya, kiki, dije) sudah heboh, sibuk siap-siap kondangan. Menyiapkan baju yang kece dan dandan yang cantik, biar pengantinnya kalah cantik *loh

Inilah penampakan kami di tempat acara:

page1


Pengantinnya memakai baju pengantin adat sasak :))


Tempat resepsi penuh oleh tamu-tamu yang tidak henti berdatangan. Lihatlah...banyak sekali yang mendoakan pernikahan kalian. Sangat membahagiakan.


Sebuah perayaan cinta telah berlangsung, telah disatukan dalam ikatan halal nan suci. Tiada lagi yang tak halal dan membawa pahala, bahkan lirikan matapun jadi penggugur dosa...cieee *iritothemax


Tiada yang lebih membahagiakan melihat kalian bersanding di pelaminan dengan bibir yang tak hentinya tersenyum. Bahagia.


IMG_20150315_122023



Senyum pengantinnya kece badai :D


Semoga Alloh mengaruniakan barakah kepadamu dan atasmu, serta menghimpun kalian dalam kebaikan. Penuh kebahagian, saling menjaga sampai akhir hayat dan punya banyak anak.


:))


Wednesday, March 4, 2015

Saya: Anggota Baru BBI

??????????Hallo Maret,

Tumben hari ini ngeblog lagi setelah lama menghilang dari dunia per-Blog-an.., jadi agak kagok mau mulai nulis darimana..haha

Gambar buku disamping adalah beberapa buku yang ada di kos saat ini, sebagian ada yang sudah dibaca dan yang belum.

Baiklah melalui kesempatan ini saya hanya ingin berbagi informasi kalau saya sudah resmi menjadi anggota Blogger Buku Indonesia ..yeay \(^_^)/

Sebagai anggota saya udah punya tugas bertama alias buntelan resensi pertama dari grup, tapi bukunya belum selesai dibaca, jadi belum nulis resensinya deh..huhu

Apa itu Blogger Buku Indonesai atau sering disebut BBI?. Nah BBI adalah sebuah komunitas Blogger yang membahas tentang buku, review dan resensi buku, syarat wajib menjadi anggota BBI adalah harus memliki blog khusu tentang buku, tapi tidak sekedar punya namun juga harus rajin diupdate. Setelah gabung dengan BBI wah saya bertemu dengan orang-orang keren, yang kadang serius dan kocak. Padahal belum pernah bertemu, sampai saat ini baru berkomunikasi lewat grup facebook dan grup whatsapp. Namun dalam waktu dekat kami akan mengadakan kopdar untuk chapter JogLoSemar, pasti seru bertemu dan diskusi langsung dengan mereka. Hal-hal yang membuat saya kagum adalah pengetahuan para BBI-er tentang buku tinggi banget, sedangkan saya masih cupu banget. Selain itu blog-blog mereka keren abis cuy...duh mupeng banget punya tampilan blog sekeren mereka.

BBI banyak mengadakan event-event keren, yang pastinya selalu berkaitan dengan buku. Apalagi pada bulan april ini yang merupakan bulan kelahiran BBI. Beberapa kegiatan di bulan Maret ini adalah #ReviewMar2015 #UpdateMar2015 #PostBarAdaptasi dan #OpBarMarAlurCerita. Dan memasuki minggu pertama bulan Maret ini belum ada satupun buku yang tuntas saya baca dan masih bingung juga mau baca buku apa untuk yang adaptasi -______-

Fyi BBI mulai terbentuk sejak tahun 2011, dan sampai saat ini terus berkembang dan semakin Oke. Ohya alamat blog buku saya adalah http://barubukuku.blogspot.com/, bebas untuk berkunjung :))

Logo BBI