Saturday, October 25, 2014

Malam Minggu Pertama Tanpamu

Malam ini malam minggu bukan?

Malam ini menjadi malam minggu pertama saya sendirian di kosan. Yaa pasalnya partner sekamar saya yaitu adek saya sendiri sudah pulang kampung. Mari ucapkan selamat dulu pada adek saya ini karena ia baru saja wisuda, sudah jadi sarjana euy. Selamat sayang, akhirnya kuliahnya terlewati dengan lancar hingga bisa wisuda tepat waktu. Membanggakan. Semoga moment wisuda ini menjadi pintu kebaikan, ilmunya berkah dan bermanfaat bagi banyak orang.

Entah mengapa malam ini jadi kangen.

Malam ini malam minggu bukan?
Biasanya malam minggu kami akan pergi makan di luar, menjadi reward buat diri sendiri setelah satu minggu berkutat dengan urusan masing-masing. Kami mencoba tempat makan baru atau ke tempat makan yang sering kami datangi, atau sekedar ke tempat makan bakso langganan kami. Setiap malam minggu kadang kami ke toko buku, atau belanja ketika ada yang ingin dibeli--tapi seringnya cuma lihat-lihat doang sih...hahaha.

Dialah adek perempuan saya yang menjadi partner saya selama di Jogja. Menjadi teman tidur saya, teman cerita saya, teman makan saya dan teman jalan-jalan saya. Kadang ada pertengkaran-pertengkaran kecil yang terjadi di antara kami, yang kadang membuat suasana menjadi dingin. Tapi seiring waktu kami berbaikan dengan sendirinya...hehe.
Adek saya ini sangat senang mendengarkan cerita, dia senang saya membacakan buku untuknya, apalagi sebelum tidur. Pipinya yang tembam sering saya cubit karena gemas. Ia suka rempong kalau mau bepergian, cerewet bertanya mau pakai baju apa dan bagaimana tampilannya. Aaah Kangen... T,T

Sekali lagi selamat udah jadi sarjana ya, kembali ke kampung halaman untuk mengabdi. Semoga segala impiannya tercapai :)

Sunday, October 12, 2014

Anak-Anak adalah Cerminan Orangtua

Sepagi ini saya membaca sebuah berita tentang kekerasan yang dilakukan oleh beberapa siswa Sekolah Dasar kepada teman mereka. Kemudian setelah menelusuri terdapat tautan videonya dan sayapun membuka video tersebut, durasi video sekitar 1.25 menit. Saya harus mengakui, airmata saya jatuh melihat video itu. Saya tiba-tiba merasa sangat sedih melihat kejadian dalam video tersebut. Sekelompok anak-anak melakukan kekerasan kepada seorang anak lain teman sekelas mereka, dan si anak yang dipukuli hanya bisa menangis tak mampu melawan keroyokan teman-temannya.

Muncul banyak pertanyaan. Mengapa sampai saat ini kekerasan masih saja menjadi trending topik dalam pemberitaan media. Mengapa sampai hari ini ada saja berita kekerasan yang sampai kepada kita, terutama kekerasan yang dilakukan atau dialami oleh anak-anak. Ini masalah besar. Bayangkan jika sedari kecil anak-anak terbiasa melakukan tindakan kekerasan. Terbiasa saling pukul dan memukul teman mereka hingga menganggap kalau tindakan itu adalah hal yang biasa. Mereka bisa jadi akan tumbuh dengan rasa egois, mudah menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah sampai akan sanggup untuk menyakiti diri sendiri. Untuk anak yang sering menerima kekerasan akan tumbuh dengan rasa trauma, rasa takut, dan rasa tidak percaya diri. Itu semua akan terjadi jika tidak ada penanganan yang serius untuk menghentikan kekerasan yang sering terjadi.

Sesungguhnya anak-anak adalah cerminan dari orangtua, bukan hanya berarti orang tua di rumah namun orangtua secara luas termasuk di dalamnya orang-orang dewasa di sekitarnya serta lingkungan mereka. Banyaknya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak menunjukkan bahwa ada sesuatu yang kurang atau salah dalam pengasuhan dan lingkungan mereka. Hal tersebut dimulai dari lingkup yang paling kecil yaitu dari rumah atau keluarga. Mari bercermin, mungkin sebagai orangtua kita terlalu mudah berteriak, mudah memarahi dan melayangkan pukulan pada anak-anak hanya karena anak-anak melakukan hal-hal yang menurut kita tidak benar. Seharusnya kita menegur dengan lembut sambil memberikan teladan yang baik. Harus diingat bahwa anak-anak adalah peniru nomer satu, mereka akan menirukan apapun yang mereka lihat dan dengar dari orang-orang dan lingkungan sekitar mereka.

Berbagai media yang saat ini begitu mudah diakses juga menyumbang pengaruh munculnya kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak. Banyaknya sinetron-sinetron yang tidak mendidik yang ditonton oleh jutaan penduduk Indonesia termasuk anak-anak menjadi salah satu penyebab kekerasan yang terjadi. Orang-orang dewasa di sekitar kita juga tidak kalah besar sumbangannya dalam memunculkan kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak. Orang-orang dewasa saat inipun begitu mudah melakukan kekerasan pada anak-anak, mudah mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan, saling menjatuhkan sampai mengolok-olok fisik seseorang, dan semua itu dilakukan dengan bebas tersebar di media sosial yang begitu mudah diakses oleh anak-anak.

Ini adalah tanggung jawab kita semua, para orangtua, para guru, pemerintah, pemilik badan usaha dan orang-orang dewasa lainnya untuk sama-sama memikirkan sejenak apakah tingkah yang kita lakukan akan memberi dampak buruk pada anak-anak atau tidak. Jika akan memberi dampak buruk pada anak-anak maka pikirkan ulang. Anak-anak adalah harta berharga penerus bangsa, jika mereka hanya dicekoki dengan kekerasan, maka apa kabar semangat mereka tentang belajar? apa kabar semangat mereka untuk berimajinasi dan berkreatifitas?

Friday, October 10, 2014

Memori: KKN Genggelang 2012

Hari ini ingatan saya tertuju pada tahun 2012 ketika saya KKN yang katanya Kuliah Kerja Nyata. Di kampus saya KKN merupakan mata kuliah wajib yang harus diambil setiap mahasiswa sebagai syarat kelulusan, berbeda dengan beberapa kampus lain yang menjadikan KKN sebagai mata kuliah pilihan. KKN di kampus saya dilakukan di wilayah empat kabupaten yang berada di Pulau Lombok, bukan ke tempat-tempat yang jauh seperti yang dilakukan oleh kampus-kampus terkenal itu.

Tempat KKN saya adalah sebuah desa bernama Genggelang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. Untuk mencapai desa ini ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 jam dari kota mataram dan melalui jalanan yang berkelok serta penuh tanjakan karena desa ini berada di belakang bukit. Jalan yang berkelok dan penuh tanjakan akan terbayar oleh pemandangan indah yang ada di depan mata, juga akan ada monyet-monyet bukit yang akan menyambut di jalanan. Secara umum Kabupaten Lombok Utara memang terletak di belakang bukit, kabupaten ini juga dilewati ketika hendak mendaki Gunung Rinjani jika memilih jalur dari Senaru. Desa Genggelang adalah desa yang sejuk, dengan pemandangan yang indah, jika naik ke dusun yang paling atas maka kita dapat melihat tiga gili terkenal itu (Meno, Air dan Trawangan), selain itu masyarakat Genggelang sangat ramah. Jarak antar dusun yang satu dengan dusun yang lain lumayan jauh, biasanya kita harus melewati kebun-kebun untuk bisa mencapai dusun yang lain di desa itu dan melewat jalan-jalan tanpa aspal yang penuh batu serta becek ketika hujan. Meski sudah ada jalan utama bersapal yang melewati desa tersebut, namun ketika malam jalan tersebut gelap karena tidak ada lampu jalan kecuali lampu dari rumah yang berada di pinggir jalan. Mayoritas penduduk Genggelang bekerja sebagai petani, berkebun, beternak, ada yang menjadi guru dan juga pegawai pemerintahan.

Pemandangan yang indah di Genggelang digenapkan oleh adanya sebuah air terjun terkenal yaitu air terjun Kertagangga. Air terjun ini ramai dukunjungi, oleh penduduk lokal ataupun luar termasuk wisatawan luar negeri karena waktu itu saya sempat bertemu wisatawan asal Singapura yang datang ke air terjun itu dan mengagumi keindahannya. Airnya segar dan jernih. Di hadapan air terjun tersebut terhampar pemandangan hijau yang menyegarkan mata dan melihat laut di kejauhan. Di Genggelang terdapat juga sebuah dusun yang menjadi pusat peternakan kambing etawa dan lebah madu, di sana mereka memiliki banyak kelompok tani dan kelompok ternak yang kompak dan berkembang dengan baik, sangat patut untuk dicontoh.

Seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa masayarakat Genggelang sangat ramah. Mereka senang menerima tamu. Jika kalian mampir di rumah mereka kalian pasti disuguhkan kopi hitam khas yang dibuat sendiri. Kalian tidak perlu sungkan, kopi itu harus kalian habiskan karena tidak menghabiskan kopi itu dianggap tidak sopan. Jika dalam sehari kalian bertamu ke tiga rumah maka kalian akan minum kopi sebanyak tiga kali..hahaha. Kopi buatan mereka enak dan khas, biasanya dicampur dengan kokoa dan sedikit beras sebelum disangrai untuk kemudian ditumbuk. Waktu itu mereka sangat senang melihat kami ada di sana, menerima kami dengan baik dan pada waktu-waktu tertentu rasanya kami seperti diperebutkan. Mereka berebut meminta kami untuk berkunjung ke rumah mereka. Jadilah kami artis dadakan yang full dengan jadwal kunjungan ke rumah-rumah warga, haha. Apalagi ketika perayaan maulid nabi kami menerima banyak undangan acara. Seperti tempat lain di Lombok di setiap perayaan maulid nabi pasti penuh dengan makanan aneka rupa dan jajanan, maka di Genggelangpun begitu. Bisa dikatakan makanan yang tersaji lebih meriah dari lebaran idul fitri sekalipun. Sehabis menghadiri acara maulid kami selalu pulang membawa kantong-kantong besar berisi makanan, lumayan jadi perbaikan gizi...hehe

Salah satu kegiatan KKN kami adalah mengajar di sekolah, di sebuah SD dan MI. Kami membagi jadwal mengajar antar teman kelompok setelah berdiskusi dengan kepala sekolah mengenai materi yang akan kami sampaikan dan di kelas berapa kami akan mengajar. Ini adalah kegiatan KKN yang paling saya sukai karena akan bertemu dengan anak-anak. Saya kebagian mengajar di kelas enam dan mengajar pelajaran ipa dan sesekali diminta mengajar pelajaran ips. Anak-anak Genggelang seperti anak-anak lain pada umumnya. Mereka benar-benar menjadi anak-anak yang bebas bermain di alam luar, bermain bola, saling berkejaran, memanjat pohon, berenang di sungai, dan sesekali bertengkar dengan teman tentang hal-hal sepele. Tidak ada yang takut dengan panas ataupun kotor, tidak ada yang sibuk dengan gadget seperti anak-anak saat ini. Mereka semua bebas bermain ketika saatnya bermain. Walaupun mereka sangat asyik bermain di luar jam pelajaran sekolah namun ketika di dalam kelas mereka tetap semangat belajar dan sangat senang karena ada kakak-kakak KKN yang mengajar mereka. Ketika ada pertanyaan yang saya lontarkan mereka akan langsung mengacungkan jari berebut untuk dipilih untuk menjawab soal. Mereka tidak ada yang malu-malu ketika diminta maju ke depan kelas.

Paling lekat dalam ingatan saya adalah ketika saya diminta menyampaikan materi pelajaran ips di jam terahir karena guru mata pelajaran ips sedang pergi rapat ke kota Mataram. Sebelum masuk kelas saya membaca materi pelajarannya yang ada di buku pegangan. Saya lupa persisnya, namun materi waktu itu berhubungan dengan negara-negara ASEAN. Kemudian masuklah saya ke ruang kelas dengan membawa globe / bola dunia, mereka langsung tertarik, mereka penasaran dengan yang saya bawa. Sepertinya mereka tahu benda itu namun tidak pernah menyentuhnya. Mata bulat mereka yang bersinar dan senyum mereka yang mengembang menunjukkan betapa antusiasnya mereka. Senang sekali rasanya melihat mereka begitu bersemangat padahal waktu itu adalah jam pelajaran terakhir sebelum pulang. Mulailah kami belajar tentang negara-negara ASEAN kemudian mencarinya di bola dunia itu, mereka seperti biasa berebut untuk mencari negara-negara tersebut.

Anak-anak SD tersebut juga sangat senang belajar Bahasa Inggris, walaupun mereka tidak memiliki mata pelajaran Bahasa Inggris. Mereka sering minta untuk diajarkan Bahasa Inggris, tentang kata-kata dan kalimat-kalimat sederhana dalam Bahasa Inggris. Kemudian mereka akan mencatat dan menghapalkannya. Di sore hari tidak jarang mereka datang ke posko KKN kami untuk belajar, kami mengadakan semacam les Bahasa Inggris dan Matematika yang dipandu oleh teman saya yang kebetulan kuliah jurusan itu. Setiap bertemu di jalan, di pasar atau dimanapun mereka pasti akan berteriak memanggil kami dan tersenyum lebar...ah...senyum mereka indah dan tulus.

Hari ini mereka apa kabar ya? pasti anak-anak kelas enam tersebut sudah masuk SMP. Waktu itu ketika ditanya akan melanjutkan sekolah kemana banyak yang menjawab akan melanjutkan ke SMP di kecamatan dan MTs yang ada di desa Genggelang. Mereka semangat untuk bersekolah. Itu adalah hal yang membanggakan. Hampir dua bulan di tempat KKN memberikan banyak kenangan yang bisa diingat. KKN menjadi sarana untuk berbaur dengan masyarakat, belajar berdiplomasi, menjadi tempat untuk menuangkan kreatifitas, serta tempat untuk belajar saling menghargai dan saling memahami.

Thursday, October 9, 2014

Ada rindu yang menggantung

Ada rindu yang menggantung di sudut sore, ketika matahari hendak bersiap meninggalkan langit.

Ketika kendaraan berebut saling mendahului di jalanan, saling meneriakkan klakson, tak sabaran ingin segera sampai di tempat tujuan.

Ketika satpam kampus sudah terlalu letih untuk tersenyum, seperti sudah tidak sabar untuk berganti jadwal piket dengan satpam lain, sudah rindu dengan rumah dan anak-anak.

Ketika tangan-tangan mungil menengadah di persimpangan jalan, berpakaian kumal, dengan badan yang tidak kalah kumal, dengan kulit hitam terbakar matahari.

Rindu dan letih menyatu dalam mata mereka, anak-anak itu seperti tidak punya pilihan, namun ada juga yang kegirangan ketika berada di persimpangan jalan. Hatiku seperti teriris setiap kali melihat pemandangan itu.

Ada rindu yang menggantung di mata mereka, rindu akan tempat bermain yang lebih baik dari persimpangan jalan.

Tuesday, October 7, 2014

Oktober Galau

Haiihooo
Apa kabar warga blog? Semoga sehat aman damai selalu yaa!

Udah lama enggak nulis di blog ini, traffic turun gara-gara enggak ada posting baru..hahaha
Kenapa tulisan ini judulnya Oktober galau? Ada apa dengan bulan oktober ini hingga menjadi galau?
Well, sebenarnya sayalah yang galau tepatnya di bulan oktober ini. Beberapa minggu menghilang dari blog karena sibuk nulis proposal penelitian untuk tugas akhir alias tesis (ciee…sibuk, padahal sibuk di sosmed yang lain…hahaha)---abaikan. Tapi serius, proposal penelitian inilah yang membuat saya galau, berawal dari gonta ganti metode gegara dospim utama saya enggak sreg, dan sayapun harus baca-baca lagi untuk menemukan metode yang lain. Ngumpulin bahan lagi, baca lagi, bikin catatan lagi kemudian menuliskannya lagi. Sambil ngumpulin data-data sekunder yang dibutuhkan untuk penelitian. Selain itu tanya-tanya dan diskusi bareng teman, tentu sama dosen pembimbing juga.

Untungnya dosen pembimbing saya baik, baik banget. Apalagi dospim pendamping, setiap bimbingan selalu bersedia dengar keluh kesah saya dan enak banget diajak diskusi, ketika saya bilang maaf pak saya harus baca-baca dulu sebelum nulis ulang, makanya lama menghadap...kemudian bapaknya bilang, iya tidak apa-apa asal jangan menghilang, tidak ada yang bisa menulis dalam sekejap, Verstappen (ahli geomorfologi Indonesia) saja penelitian 30 tahun sebelum dia menulis buku tentang geomorfologi Indonesia yang dipakai diseluruh dunia sampai hari ini. Hati saya mengembang, lumayan memberikan semangat. Kalau Dospim utama saya seorang profesor yang ramah dan bapaknya pinter banget, asli deh!. Jangan tanya dia tentang hal yang remeh temeh atau kalau tidak langsung disuruh ke perpustakaan, baca sendiri..haha

Setelah menulis, kemudian beberapa kali presentasi depan dospim akhirnya proposal di tandatangani yang artinya saya bisa mendaftar untuk ujian proposal. Senang? ya iyalah :D
Terus kenapa galau?, yap galaunya belum berakhir karena diujung persiapan mau daftar ujian dospim pendamping memberikan beberapa hal yang harus saya tambahkan di proposal, apa daya, baiklah...tarik napas, laksanakan. Selain itu prodi mengundurkan jadwal ujian proposal menjadi akhir bulan ini dari rencana semula pertengahan bulan ini. Entahlah..antara senang dan tidak, tidak senang karena mundurnya ujian proposal berarti mundurnya jadwal ke lapangan dan analisis data. Senang karena rasanya bisa sedikit santai, bisa memperbaiki proposal dan menyiapkan dengan lebih baik untuk ujian proposal supaya tidak ada revisi-revisi lagi. Tapi sebenarnya sih pasti akan ada revisi lagi, karena saat ujian pasti ada penguji yang akan memberikan masukan dan mengoreksi kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki. Jadi mari dihadapi saja.

Semoga galau ini segera berakhir ya.

Kalau ibuk bilang, ibuk sama bapak selalu doa buat anak-anaknya semoga dilancarkan ya, yang semangat :)