Saturday, May 31, 2014

Sebuah sajak di sore hari: Lalu?

Hujan gerimis turun nyaris tanpa suara
Lalu?
Bagaimana ia bisa melarutkan kenangan jika begitu
Lalu?
Kenangan yang senantiasa terekam rapi
Lalu?
Ia menghidupkan rindu yang membuat hati pegal
Lalu?
Aku jadi malas, malas menghitung berapa banyak rindu lagi yang harus ku tumpuk
Lalu?
Aku ingin hujan datang dengan lebat saja
Lalu?
Agar semuanya bisa larut sampai ke laut
Lalu?
Walau aku tahu tidak semuanya bisa sampai ke laut
Lalu?
Terkadang ada bagian yang ingin tinggal
Lalu?
Namun sungguh aku belum bisa berdamai dengan rindu

Tuesday, May 20, 2014

Einführung

bitte lassen Sie mich meine Selbst vorstellen

Hallo,

mein Name ist Azmi,

Ich komme aus Indonesien und wohne in Yogyakarta, kennst du Yogyakarta?

Ich bin 23 Jahre alt und bin ein studentin in der Gadjah Mada Universität in Yogyakarta. Ich studiere Umweltwissenschaften und Ich zwei semester. Ich spricht sehr gut Indonesisch und lernt jetzt Deutsch. Ich lerne Deutsch zweimal prowoche mit Herr Fajar. Meine hobbys sind lessen, schreiben, und kochen. Ich kann gut kochen. Ich habe eine Schwester und zwei Bruder.

Schӧn, dich kennenzulernen

Viele Gruβe

Azmi

Monday, May 19, 2014

Menjelang Siang

Pagi ini aku bangun dengan tergopoh lantaran jam sudah menunjukkan pukul 5

Aah..telat, sholat subuh telat, 

ini gara-gara semalam tidur telat, sebenarnya bukan alasan, tidak ada alasan untuk ini

*********

Pikiranku masih tentang rencana proposal, usulan penelitian di kampus yang masih belum menemukan titik terang. Walau kemarin ada sedikit cerah yang datang sehabis diskusi dengan seorang teman. Yaaa ternyata berdiskusi salah satu cara untuk membuka pikiran dan melaluinya dapat lahir ide-ide baru. Thanks God

Menjelang siang ini, masih berkutat dengan jurnal, spesifiknya sih mendownload jurnal bahan proposal, banyak yang berhasil aku download dan semoga rasa malas tidak menghampiri untuk membacanya. 

Sepertinya, usaha lebih keras dari sebelumnya yang dibutuhkan saat ini. Usaha untuk membaca lebih banyak, mendengar lebih banyak, bertindak lebih banyak, dan mengerjakan lebih banyak.

Sekian

*catatan ketika menjelang siang ditemani sinyal wifi yang turun naik

Rinjani Geopark; antara potensi dan bencana

Ketika berbicara tentang gunung-gunung yang ada di Nusa Tenggara Barat, ingatan kita pasti tidak luput dari Gunung Rinjani. Gunung yang merupakan gunung api kedua tertinggi (3.726 meter di atas permukaan laut) di Indonesia ini terletak di Pulau Lombok yang secara administratif berada di dua wilayah kabupaten, Lombok Timur dan Lombok Utara. Gunung ini dapat dikatakan sebagai ikon Pulau Lombok yang menjadi salah satu landmark yang memiliki sejuta pesona.

Sejak dulu Gunung Rinjani menjadi tempat yang wajib dikunjungi ketika datang ke Lombok, terutama bagi mereka yang menyukai ketinggian. Menaklukkan puncak Rinjani menjadi suatu kebanggaan. Banyak para pendaki yang telah menaklukkan puncak Rinjani, baik dari pendaki asing ataupun pendaki lokal. Eksotisme Rinjani membuat setiap orang ingin merasakan sensasi mendakinya. Kelengkapan panorama yang diberikan menambah nilai plus Rinjani sebagai salah satu tempat yang wajib dikunjungi di Lombok.

Mendaki Rinjani, tidak semua orang bisa melakukannya. Walau begitu menikmati Rinjani masih bisa dilakukan tanpa harus mendaki puncaknya. Memasuki wilayah kaki Rinjani saja sudah menyajikan pemandangan yang indah dan memukau. Deretan perbukitan, padang sabana, perkebunan sayur dan buah khas dataran tinggi, serta berbagai variasi pohon membuat mata tidak jemu memandang dan menimbulkan decak kagum.

Keindahan Gunung Rinjani tidak luput dari proses yang membentuknya hingga saat ini. Proses geologi, proses vulkanis, aktifitas seismik serta proses biologi dan kimia yang terjadi mempengaruhi keadaan Gunung Rinjani saat ini. Semua proses yang terjadi tersebut memiliki peran penting dalam menjadikan Rinjani sebagai Gunung yang memiliki panorama yang indah. Selain memiliki puncak yang indah, Gunung Rinjani juga memiliki danau, kawah, goa, sumber mata air panas dan tidak ketinggalan air terjun yang mengalirkan kesegaran mata air khas pegunungan.

Seperti diketahui bahwa Gunung Rinjani merupakan salah satu gunung api dengan tipe strato dengan danau kawah yang termasuk dalam gunung api aktif di Indonesia. Gunung Rinjani termasuk ke dalam rangkaian pegunungan api yang ada di dunia, yang dimulai dari pegunungan Alpen di Eropa sampai ke rangkaian pegunungan di wilayah sirkum pasifik. Rangkaian pegunungan tersebut terbentuk akibat pertemuan antar lempeng tektonik bumi.

Kehadiran Gunung Rinjani yang menyajikan rangkaian keindahan yang memanjakan mata, juga tidak luput dari potensi bahaya yang dapat diakibatkan olehnya. Seperti gunung api pada umumnya potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh Gunung Rinjani antara lain ledakan yang dahsyat, aliran lava dan lahar, aliran pyroclastics, gas beracun, gempabumi dan tanah longsor.

Sebagai wilayah yang memiliki gunung api aktif, Pulau Lombok tidak dapat terhindarkan dari potensi bencana yang dapat ditimbulkan oleh Rinjani yang dapat menimbulkan kerugian yang besar. Kerugian yang mungkin terjadi hanya dapat diminimalkan. Perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi atau mitigasi, serta studi-studi yang dikembangkan sebagai bahan masukan untuk pengelolaan bencana di masa depan. Langkah-langkah tersebut harus terus didukung oleh pemerintah sebagai pemegang kebijakan. Selain itu perlu dilakukan sosialisasi-sosialisasi tentang bencana kepada masyarakat, agar masyarakat mengerti bahwa mereka berada di wilayah yang memiliki potensi bencana sehingga meningkatkan kapasitas mereka dalam menghadapi bencana. Saat ini kita memerlukan pergeseran budaya, bukan lagi saatnya untuk sama sekali tidak berpikir tentang risiko bencana, namun bersiap untuk menghadapinya.

Seperti diketahui bahwa Pulau Lombok adalah sebuah pulau kecil yang memiliki luas hanya 4.725 km2. Walaupun memiliki luas yang tidak besar namun Pulau Lombok memiliki kepadatan penduduk sekitar 70,38 persen dari total jumlah penduduk Nusa Tenggara Barat, hal ini menandakan Pulau Lombok adalah pulau yang padat penduduk. Aktifitas ekonomi, pemerintahan, pariwisata, dan pendidikan banyak terpusat di Pulau Lombok.

Meski begitu, kehadiran Gunung Rinjani dapat dikatakan bahwa Gunung Rinjani menjadi penyeimbang Pulau Lombok. Kehadiran Gunung Rinjani telah menjadikan Pulau Lombok kaya akan sumber daya alam, sehingga dapat menghidupi masyarakat. Adanya Gunung Rinjani menyebabkan tanah subur untuk ditanami, potensi hutan, berlimpahnya air, potensi pertambangan, dan potensi pariwisata.

Sumber daya alam yang ada tersebut, tidak lantas membuat kita dapat mengelolanya dengan seenaknya. Terdapat palang-palang pembatas yang tidak dapat kita terabas dalam mengelola sumber daya alam, karena sumber daya alampun sejatinya memiliki keterbatasan. Pengelolaan yang diperlukan saat ini harus memperhitungkan aspek lingkungan sekitar. Ketika eksploitasi terhadap sumber daya alam dilakukan secara berlebihan tanpa memperhatikan keberlanjutannya dan lingkungan, maka sumber daya alam tersebut dapat berubah menjadi bencana yang merugikan. Sebagai  contoh potensi hutan yang ada di kaki Gunung Rinjani saat ini telah dieksploitasi secara berlebihan, penebangan pohon secara illegal masih terus berlangsung, akibatnya banjir melanda setiap tahun. Penebangan pohon dilakukan hendaknya harus dengan mempersiapkan pohon pengganti. Selain itu, potensi bahan tambang yang ada di Pulau Lombok juga telah di eksploitasi dengan berlebihan. Bahan tambang yang banyak digali antara lain batu apung, batu apung tersebut adalah hasil dari letusan Gunung Samalas dan Gunung Rinjani pada masa lampau. Saat ini potensi emas yang ada di Pulau Lombok-pun banyak digali dengan cara yang ilegal, karena pada dasarnya pertambangan di Pulau kecil seperti Lombok adalah hal yang ilegal. Kegiatan penambangan tersebut dapat berakhir menjadi bencana.

Potensi pariwisata yang dimunculkan oleh kehadiran Gunung Rinjani juga tidak kalah menarik. Setiap tahun Gunung Rinjani selalu ramai oleh para pendaki, terutama pada  musim liburan. Kedatangan para wisatawan ke Rinjani dapat menjadi penyebab munculnya bencana di kemudian hari, jika tidak diatur dengan baik dan benar. Jangan sampai para wisatawan malah merusak keindahan Rinjani dengan meninggalkan sampah dan merusak tumbuhan yang ada di wilayah Rinjani. Para pengunjung hendaknya ikut menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan. Wisatawan, masyarakat dan pemerintah harus bekerjasama untuk menjaga kelestarian lingkungan di Rinjani.

Gunung api Rinjani juga menyimpan potensi panas bumi yang besar. Beberapa studi yang pernah dilakukan menyebutkan bahwa energi panas bumi yang tersimpan di Gunung Rinjani dapat dijadikan sumber energi listrik yang bisa memenuhi kebutuhan Nusa Tenggara Barat. Namun begitu, pengolahan dan pengelolaan energi panas bumi tidaklah mudah, diperlukan biaya yang tidak sedikit untuk mengolahnya sampai dengan menjadikannya siap menjadi energi listrik. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah bagaimana cara mensiasati hal tersebut. Pengolahan energi panas bumi tersebut juga berbenturan dengan status Gunung Rinjani sendiri yang merupakan taman nasional. Dalam peraturannya tercantum bahwa di dalam taman nasional tidak boleh dilakukan kegiatan yang dapat mengganggu keberlangsungan taman nasional Gunung Rinjani sendiri, karena dapat merusak lingkungan dan mengganggu kestabilan di wilayah Gunung Rinjani.

Mau tidak mau sampai kapanpun Gunung Rinjani dan Pulau Lombok adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kehadiran Gunung Rinjani menjadi salah satu sumber kehidupan di Pulau Lombok, namun juga menyimpan sejuta misteri dan menyimpan potensi bahaya. Adalah tantangan bagi pemerintah dan masyarakat agar dapat hidup berdampingan dengan Gunung Rinjani, menyikapi dengan bijak sumber daya dan bencana yang muncul dengan kehadiran Gunung Rinjani.

 #tulisan ini telah dimuat di koran Lombok Post edisi 17 Mei 2014 :)

Friday, May 16, 2014

Catatan Semalam

Seseorang mengatakan “jangan dihayati puyengnya Mi, itu akan atau malah sudah menjadi duniamu”

Dia menyampaikan itu gara-gara obrolan tentang risk manajemen, yang saya bilang sedikit memusingkan.

Mungkin dia benar, bencana, perencanaan wilayah, risk manajemen, itu semua akan menjadi duniaku. Bukankah memang ini yang kuinginkan. Melihat wilayah tempat tinggal kita ini yang punya potensi bencana yang besar, sedangkan manajemennya belum lagi baik. Terutama di daerah asal saya. Berulang kali bencana yang sama terjadi dan tetap saja menimbulkan kerugian yang besar. Bencana tersebut sebenarnya dapat diminimalkan dampak merugikannya. Saya ingin turut membantu menjadikannya lebih baik.

Masih lekat dalam ingatan, ketika banyak yang kaget mendengar saya mengambil jurusan saya yang sekarang, mereka bilang “kok bias?” – “emangnya nyambung ya?” - “itu kan enggak linier?” – dan yang paling lekat dalam ingatan adalah kalimat dari seorang teman “nanti enggak bisa jadi professor lho?” – Oh dear apalah artinya kalimat-kalimat itu, jika tujuan akhirmu hanya ingin jadi professor namun hatimu tidak disana, maka kau tidak akan memperoleh pelajaran berharga dari semua proses yang kau lalui.

Sungguh miris melihat begitu banyak orang yang hanya ikut-ikutan, lalu kemudian mengeluh dengan pilihannya itu. Dan mulai menyesali hal-hal yang telah ia lalui.

Memang dalam setiap perjalan dan pilihan-pilihan yang kita ambil pasti tidak selalu berjalan mulus seperti apa yang kita harapkan, tapi percayalah dalam proses itu pasti tersimpan sesuatu yang berharga. Apa-apa yang tidak terlihat, bukan berarti tidak memiliki penjelasan.

Dalam pilihan saya kali ini pun ada hal-hal yang tidak seperti dalam ekspektasi saya. Tapi itu bukan alasan untuk malah membuang-buang kesempatan untuk belajar lebih banyak dan lebih baik lagi. Dan banyak juga hal-hal yang berada di luar kendali saya, adakalanya kebuntuan dan frustasi menghantui. Namun dengan berdiskusi dan berbagi dengan orang lain semuanya dapat diatasi. Satu hal yang terpenting adalah selalu dekatkan diri kepada-Nya.

Karena suatu saat pasti kita akan berterima kasih atas semua proses yang telah kita lalui, maka nikmatilah dan resapi setiap momen berharganya, ambil pemahaman terbaiknya. 

catatan random

Baiklah…… ini semua berawal dari diskusi tentang tulisan dengan seorang teman dan kebuntuan yang melanda. Dan kalimat awal dalam catatan ini adalah kalimat pancingan dari dia.

Aku bingung mau menulis apa. Otakku rasanya buntu, padahal setiap hari ada ribuan kata terekam di otak. Aku mencoba menyusun menjadi sebuah kepingan tulisan, tapi ah…..jariku rasanya terhenti. Jari yang saban hari mengetik ribuan kata sebuah tugas kuliah. Tugas tentang pemanfaatan data-data bencana sebagai perencanaan wilayah. Tugas-tugas tentang kebencanaan. Dan ribuan kata juga telah kutulis ketika menjawab soal-soal ujian.

Ketika menjawab soal ujianpun adakalanya kadang aku merasa bingung mau menulis apa, harus memulai darimana. Apalagi soal-soal ujiannya dalam bahasa inggris dan menjawabnyapun harus menggunakan bahasa inggris. Jadi harus mikir dua kali. Soal-soal yang ada di ujian tersebut lebih banyak bersifat analisis, jadi perlu pemikiran-pemikiran yang tepat untuk menjawabnya. Kadang kami diberikan sebuah kasus untuk dianalisis dan kemudian kami harus memberikan solusi atas permasalahan itu. Yaaa tidak jauh-jauh dari kasus tentang bencana dan perencanaan wilayah, tentang kerentanan, risiko dan manajemennya. Cara yang paling jitu yang aku lakukan ketika mau menjawab soal ujian adalah, berhenti sejenak, membaca soalnya dengan cermat dan memahami apa yang diinginkan soal tersebut.

Kemarin ada tantangan menulis opini tentang Rinjani, diberi waktu selama seminggu. Awalnya bingung mau menulis apa, namun aku awali dengan mencari isu-isu terbaru tentang Rinjani, dan membacanya. Selain itu membaca opini-opini yang dimuat di Koran, ingin tahu bagaimana gaya tulisan opini untuk surat kabar ditulis. Kemudian mulailah aku menulis, baru 500 kata kebuntuan merasuki, tidak tahu mau menuliskan apa lagi, jadi aku tinggalkan dulu. Besoknya aku mulai membuka file tulisan itu lagi, lalu melanjutkan menulis. Dan voilaaaa…..tulisannya selesai, 1045 kata (yang diminta 1000-1300 kata). Aku berhasil menulisnya. Namun kemudian muncul rasa khawatir jangan-jangan tulisan ini jelek, tidak seperti yang diinginkan, tapi ya sudahlah aku kirim saja tulisannya.

Malam harinya, sang editor mengirim pesan “tulisanmu lumayan bagi seorang pemula”, dan pesan itu cukup membuat aku senang, hahaha. Jadi makin semangat untuk menulis.

 

 

Thursday, May 1, 2014

Laki-laki pertamaku

Hari ini wajahnya semakin menua, ada beberapa rambut putih di kepalanya. Hari ini badannya tidak sekuat dulu ketika ia muda. Hari ini badannya sudah gendut, tidak kurus lagi seperti ia masih bujangan. Tapi sungguh ia semakin tampan saja.

Hari ini ia masih bangun pagi, mandi, sholat subuh untuk kemudian berangkat ke kantor. Karena letak kantornya yang lumayan jauh dari rumah ia selalu berangkat pagi, selesai sholat subuh dari masjid. Ketika orang-orang masih tidur, ia sudah berpakaian rapi. Ia menjadi orang pertama di kantor yang membuka gerbang kantor, ketika pegawai-pegawai yang lain masih menikmati hangatnya rumah. Ia sudah melakukan itu selama lebih dari 20 tahun.

Hidupnya diawali dengan kehidupan masa kecil yang carut marut. Keluarganya bercerai, ia dan saudara-saudaranya hidup terpisah. Ia tinggal dengan bibi yang satu ke bibi yang lain. Ia harus menerima kenyataan bahwa orang tuanya telah memiliki kehidupannya masing-masing. Beruntung ia masih punya kesempatan untuk sekolah, maka ia sekolah walau harus melewati jarak berkilo-kilo meter dengan jalan kaki. Sambil sekolah ia mengerjakan apapun yang ia bisa, apapun yang disuruh paman atau bibinya. Kehidupan masa kecil yang tidak seindah bayangan membuat ia menjadi kuat.

Ia adalah laki-laki pertamaku, laki-laki pertama yang aku kenal dalam hidupku. Ia yang menungguku untuk lahir, yang juga berbinar matanya melihatku lahir selain orang yang melahirkanku. Ia-lah yang kemudian melantunkan ayat suci pertama di telingaku. Ia memberiku nama yang indah, dengan harapan besar dan kebanggaan padaku. Itu juga lah yang ia lakukan kepada saudara-saudaraku yang lain, kami adalah harapan dan kebanggaannya.

Ia sosok yang serius, dan tegas jika menyangkut hal yang tidak benar. Dibalik ketegasannya ia punya rasa humor yang tinggi. Sering ia mengeluarkan lelucon-lelucon yang lucu untuk menghibur kami. Ia menjaga kami dengan nasihat-nasihatnya. Ia berusaha untuk selalu mengabulkan keinginan-keinginan kami. Terkadang ia marah atas hal-hal yang bersebrangan dengan dirinya, dengan keinginannya.

Ia senang berteman, teman-temannya sering sekali berkunjung ke rumah dan ia sering menjamu teman-temannya. Ia sering berbagi dengan tetangga-tentangga dan keluarganya. Ia seperti selalu ingin membagi kebahagian yang ia miliki dengan orang lain.

Sungguh sangat beruntung ia memiliki pendamping di sisinya yang mendampinginya hingga saat ini sejak 25 tahun yang lalu. Pendamping yang selalu menjadi penguatnya ketika ia lemah, yang mendengar segala keluh kesahnya. Ia tidak pernah mengambil suatu keputusan apapun tanpa pertimbangan atau pendapat pendampingnya. Ia orang yang selalu menerima apapun keadaan pendampingnya, dan tak segan mengurangi pekerjaan rumah pendampingnya. Mereka juga tak jarang berbeda pendapat, namun itulah seninya, yang akhirnya semakin memperkuat hubungan mereka. Hari ini aku melihat mereka semakin mirip dan semakin kompak saja.

Semoga engkau selalu sehat, doa-doa terbaikmu dikabulkan. Semoga kami bisa memenuhi harapan dan kebanggaanmu. Jadilah selalu laki-laki pertamaku yang tidak akan pernah meninggalkanku.